CANDU CINTA CEO AROGAN
san untuk kesekian kalinya. Tubuhnya bagai tersengat
enasaran. Dia mulai memasukkan senjata pamungk
rit Mitha sambil menitikkan
h itu Erlan melumat kembali bibirnya yang ranum. Sambil terus mencoba kembali memas
tap saja gagal. Lalu dia menghentikan gempurannya terlebi
eka air mata Mit
nyanya, dan dibalas angg
a hentikan saja semuanya, se
ilin-milin kedua pucuk bukit kembar miliknya, yang terasa sang
ppp .... Ah!" desis
nama gadis itu, disela-sela aktifitasny
jawabnya sambil memejamkan matanya, mera
h." gumam Erlan
ambil terus melanjutkan aktivita
ah ....!" des
mah Mitha.Dia kembali melumat habis bibir sexy milik sang gadis yang sudah
mi dorongan dari alat tempurnya yang telah tegak berdir
sempatan kepada Mitha untuk melepas bibirnya, dari
mempedulikan lagi, akibat apa yang akan ter
asa penasaran mulai menjalar dipikiran liarnya, u
n paksa lumatan bibir Erlan di bibirnya. Dia bernapas tereng
engkeram erat kain seprei menahan rasa per
alat tempurnya yang sudah tegak berdiri itu, tidak juga bisa membobol gua sempit milik Mitha.S
k Mitha untuk menghadap ke arahnya.Tangannya mulai bergerilya bermain di
h...." desisnya lagi lalu kembali meliuk-liukka
wajah Mitha. Disaat dirinya menyentuh
lepasannya. Hanya dengan gaya sentuh menyentuh pucuk dua gu
sukkan kembali senjata pamungkasnya ke dalam gua sempit itu. Tidak lupa dia kemba
i berani memeluk Erlan dengan erat saking takutnya dia, menyadari apa yang akan terjadi selanjutnya.Dorongan demi dorongan senjata pamun
uk gadis itu lebih lama agar bibir mereka tetap bersentuhan. Tak lupa Erlan tetap terus mendorong masuk alat tempurnya
akan darri dalam liang kenikmatan yang sangat se
erhasil, membobol gua sempit milik Mitha. Dia merasakan sensasi yang luar biasa sat ini dan kepuasan tersendiri.D
keras, dia merasakan
kit! Sakit
gua sempit itu. Dia pun mulai memeriksa apa yang terjadi di liang kenikmatan itu
sangat kaget menyada
! Bagaimana ini?" Gumam
enikmatan itu, ada sisa-sisa darah yang
sejauh ini?" Ada sedikit penyesa
akit?" tanyanya
et." Mitha kembali menangis. Air m
suci lagi!" Gumamny
s.Dia merasa sedikit jijik dengan reaksi tubuhnya malam ini, yang mau saja menerima semua
ian pria itu di tubuhnya. Dia menjadi semak
a menyesal dengan semua ini. Atau malah bahagia. Dia tidak memikirkan semua itu.Mi
membuat Erlan menjadi iba.Dia lalu mulai me
erangan.Bagaimana tidak, jari-jari Erlan mulai melakukan tuga
ri-jari itu mulai cepat dan
kh...." Mitha kembali mend
mun tidak dengan Erlan. Alat tempur miliknya masih tegak berdiri dan sepert
ta pamungkasnya dan mulai melakukan
ikit meringis saat Erlan kembali memasukkan
Erlan untuk menggenjot inti tubuhnya. Sua
dalam gelora hasrat yang semakin liar. Tubuh keduanya sama-sama tak berdaya melawan reaksi ob
dan mendesis di bawah kun
uka saat Mitha menyebut namanya ditengah era
Ah ... Mas Erlan, ah!" Pemuda itu tersenyum
i melumat habis bibir mun
nikmat! Kamu
kali, Erlan mencoba untuk menghentikan goyangannya di inti tubuh Mitha. Namun dirinya menjadi
bung tinggi.Erlan dan Mitha membiarkan tubuh mereka merasai kenikmat