icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dipaksa Menikahi CEO Kejam

Bab 8 Luka Hati

Jumlah Kata:1008    |    Dirilis Pada: 03/06/2023

ya sang nenek yang dike

a itu, sebaiknya Nenek pergi saja," ucap A

ir Nenek?" Mata Rania berkaca-

embahasan tentang wanita itu." Arjun menatap ke

a pun juga, Airin adalah wanita yang mela

pintu pun terbuka lagi. "Silakan k

ak ada harapan lagi. Temu

nek tidak di rumah, jadi dia mati dalam keadaan p

orang yang sangat santun dan penyabar, tapi kenapa dar

sebentar lagi." Arjun

tmu ini sama saja seperti ibumu. Tak berhati dan sangat kejam. Kau membencinya, namun kau menuruni sifatnya. Dan satu lagi, kau ti

ar ponselnya ke dinding hingga layarnya pe

ingin dilahirkan olehnya!! Ha!!!"

nya saat-saat pahit yang ia alami selama bertahun-tahun. Penyiksaan tak berhati yang dilakukan oleh wanita

aku disiksa bertahun-tahun, saat kau bekerja di luar negeri! Dan kenapa kau cepat sekali meninggalkan

?!! Kenapa?!" Teriakannya te

dinya. Semua terlihat kembali normal. Tidak ada air mata, tidak ada teriakan pilu. Yang

pada orang yang bernama Edi. Seorang p

n Arjun. Namun lekas ia menjawab

mati dan meninggalkan hutang." Arjun terseny

Kau berani datang kemari satu hari se

n! Saya mohon, saya berada diambang kebangkrutan. Berilah saya belas kasi

! Menjijikkan! Memangnya apa yang ingin kau tawarkan?" Arjun berdir

dis yang cantik, Tu

, kau kira aku pria yang suka bermain dengan wanita? Bagai

dia jika Tuan ingin."

u dia mati, apa

takdir, mau baga

ayah ka

a adalah anak

orang setiap hari. Sepertinya putrimu akan menjadi

gankan hutang saya,

bahkan rela menjual putrinya untuk disi

dadak tidak tertarik. Malah sekarang aku tertarik un

rjun. "Ampun Tuan, jangan lakuk

sampingnya hanya diam menyaksikan hal itu. Bahkan kini, ia melih

tidak melunasi hutang-hutangnya bes

di kembali bersimpuh di kaki Arjun. Membua

pan pintu untuk membawa Edi keluar dengan paksa. Tampak

nya. Ia segera memerintahkan Jim

*

sa bahwa tubuhnya sudah enakan. Ia pun segera membersihka

ra langkah kaki seseorang mendekat. Fallen la

okter Fani, ia kembali menghembuskan nafas lega.

ona mengikuti saran yang diberik

aku akan mengikutinya."

ka saya akan pulang. Jangan lupa agar o

sih, Dokter." F

kan dirinya ke atas ranjang. Ia tadinya berpikir bahwa

ri menghela nafas panjang. "Setidaknya aku

i depan pintu sambil memperhatik

rkejut dan terburu-buru, ia tidak menyadari bahwa posisinya mentok di pinggir ranjang

us berusaha berdiri dengan wajah yang meringis menahan sakit. Memangnya

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka