Dipaksa Menikahi CEO Kejam
i sudah masuk melalui celah gorden jendela kamarnya. Ia m
ekerjaan yang mengharuskan ia lembur. Meski ia adalah seorang CEO, ia tidak ingin bermalas-malasan atau mengandalkan bawahannya. Karena sampa
ganti pakaian, ia pun baru te
tu." Arjun segera bergegas ke kamar temp
Fallen di atas ranjang. Ia pun segera berjalan k
ri sumber suara yang ternyata berada di sudut ruangan, tengah meringkuk dengan badan yang gemetaran. Saat Arjun menyent
inya. "Hei, apa yang kau la
tubuhnya semakin melemah
Fallen menuju ranjang, lalu me
kali." Terdengar Fallen
ntuk memeriksa keadaan Fallen. Rumah dokter ya
Fani itu segera meme
mengalami demam
mbuhkan dia agar tidak merepotkan ku!
k, T
ri suntikan, serta meninggalkan oba
ra memerintahkan kepala pelayannya yang b
minum obat, aku tidak m
kan Nona muda meminum obatnya,
nya tidak bole
ucapkan Arjun sebelum
*
Ia masih merasakan pusing di kepalan
ngetahui bahwa ia sedang berada di atas ranjang k
n?" tanya Asti, s
s apa yang terjadi pagi ini. Yang ia ingat, ia mendeng
il pagi tadi, tapi seperti
kau ada
n, sekarang Nona harus makan, lalu minum obat." Asti mengambil n
n, karena Tuan paling tidak suka me
n yang ada di lemari. Ia hendak bangkit ingin kembali mempos
udah sesuai seperti kemarin. Pekerjaan Nona sudah b
-ba
beberapa suap, mulutnya langsung merasa e
ungsi dengan baik. Tetapi, perintah tetaplah perintah,
bubur ke mulutnya. Meski berkali-kali ia merasakan rasa yang a
uah gelas berisi air putih, juga ob
rasanya Fallen ingin muntah
an, nanti Tuan akan mar
menelannya, lalu meminum air yang cukup banyak. Tak lupa, ia juga memak
sti, maaf sudah
Saya perlu mengingatkan bahwa Nona tidak boleh bertingkah seperti tadi di
eh tahu, apakah Tuan Arjun yang mengangkat ku ke sin
" Asti membungkukkan badan, lalu pergi meninggalkan ruangan t
elan. "Bahkan saat sakit pun
ntar
Apa dia menghabi
ah,
a dengan
adaan Nona Muda juga
agar tidak member
nya. Ia kembali duduk
el yang bertuliskan 'Nenek memanggil', namun ia masih enggan mengangkatnya, karena pasti sang nenek ak
membuatnya tak ingin bertemu wanit
ng hingga akhirnya, setelah panggilan
bih kejam dari ibu tiri." Menatap tajam ke sembarang arah, lalu mengepal
CCTV, bahwa yang datang ternyata adalah neneknya. Ternyata,
kat sekali." Arj
tahu kau ada di dalam. Bukalah, Nak. Apa kau tega melihat wanita renta
e hingga pintu terbuka. Sang Nenek yang sejak tadi men
s itu, melangkah menghampiri Arjun,
nek. Ia tidak berniat menjalin kedekatan dengan sang nenek yang me