Dipaksa Menikahi CEO Kejam
-benar terlihat menyedihkan!" Arjun mena
a. Dan pastikan kau sampai seb
rletak di samping tangga. Ia merasa ragu
p Fallen lebih dekat. Membuatnya gadis itu m
melangkahkan kakinya menuju lift yang akan membawanya ke la
tubuhnya yang mulai lelah. Keringat bercucuran, larinya semakin berat karena kakinya benar-benar pegal. Namun, rasa takutnya
at membasahi wajah dan tubuhnya. Ia membungkukkan tubuhnya deng
, namun Arjun ti
hatikan seisi lantai itu terdapat beberapa ruan
Arjun keluar dari dalamnya sembari m
lampaui aku. Apa ak
ngsung menggelengkan k
antai dua untuk mengecek keadaan sekitar. Aku selalu m
i, Tuan." Fal
berjalan mendekati Fallen yang
orang yang tidak menata
ung mendongak dan menatap wajah pria
lum men
dak mara
menjijikkan mu itu. Berkeringat dan kotor. Aku paling benci melihat orang ya
dirinya. Ia tidak ingin bau
amar dan bersi
angan, namun tidak tahu yang mana kamar.
nya. Kau punya satu kesempatan untuk memilih kamar yang tepat
an seperti itu. Ia bingung, di sana ada tiga ruana waktu s
tu terlihat sama saja. Ia bingung harus memilih yang mana. Tidak ada petunjuk ataupun gagang pintu yang usang seperti kamarnya, k
tampak jelas tubuhnyainggal sep
tangi lagi pintu-pintu tersebut. Meneliti, menatap dari jarak dekat, hingg
akan mematahkan jarimu langsung dengan tanganku." Arjun mengepal tangan kan
angannya ke belakang. I
jun sembari melangkah mendekati F
alu menoleh ke sebuah pintu tepat di belakangny
Arjun mendekati pintu tersebut. Menggu
a kala Arjun telah me
amu dan l
ngintip. Namun, ketika ia melihat bahwa isi dari ru
benar!" seru Arjun se
far dalam hati. Jantungnya masih berdeguan yang lain." Arjun berjalan ke sebua
ya Fallen karena isi dari ruangan itu juga kamar. Begitu juga dengan ruangan terkahir. Isinya juga
ku baru saja mempermainkan dirimu." Arjun
ah itu, namun ia sudah dibuat ketakutan setengah mat
dak mara
erbohong. Apa Gunand
. Saya tidak
, dan jangan sentuh apapun di dalamnya. Jika aku melihat ada satu benda yang bergeser satu inci dari tempatnya, maka kau bisa
lam, ia selalu berpindah kamar untuk tidur. Ia segera mengambil semua berkas yang diperlukan. Hanya dirinya yang b
sudah menunggunya di lantai bawah. Pria tinggi t
, target pertama bersembunyi di kabin tengah hutan karena menghindari Arjun yang akan menagih huta
ntar
n menangis di samping seorang wanita paruh baya yang kini terbaring lemah dengan alat-alat medis. Matanya terbuka, namun tubuhnya