Dipaksa Menikahi CEO Kejam
rlihat begitu takut, terlebih lagi karena Arjun mendengar ap
engarnya lagi." Arjun berjalan mendekati
a. Ia pun berbisik di telinga Fallen. "Apa aku harus mengulangi pertanyaan ku? Karena jika aku mengulanginya, ma
a tenang. Ma-maafkan saya, Tuan."
r kau selalu tenang? Kau mengusirku dari rumahku sendir
ari pakaiannya, lalu mengamb
, ia langsung menahan tangan pria it
ini, Tuan." Fallen berusa
arus menuruti
mi saya. Suami dan istri ti
alasa
agama tidak dip
harusnya suami
dalam sat
al
nyayangi dan
ecil. Lihat dirimu. Bertubuh pendek dan kurus, berwajah bulat, kau pikir kau itu seleraku?
, tetapi saya harus tetap menghormati Tuan seba
apa kau taku
menundukkan wajahnya. Itu adalah pemikiran yang paling bodoh. Namun, tidak mungkin jika ia mengatakan kalau jika A
allen. Mau bagaimana lagi? Kebodohan adalah hal yang bisa Fallen lak
, Arjun kembali menatap Fal
i lantai dan membuat aku harus mengo
amkan matanya. Kalimat yang keluar dari mulutnya benar-benar
a sakit agar aku tid
Saya hanya merasa lelah se
yakitan." Arjun mendorong kening Fallen dengan jari
yang penyaki
udahlah, sekarang pergilah ke kamar se
h mana,
Fallen keluar pintu lalu menutup pintu
ih sering menghabiskan waktu di kamar yang ada di sebelah barat, yaitu kamar kerjanya.
anan kamar yang sama persis dengan kamar yang ditempati Arjun saat ini. Bentuk ranjang, denah ruangan, isi meja
a sama. Apa Tuan Arjun menyukai tatanan yang
iannya juga sama persis dengan yang ada di kamar sebelah. Bahkan untuk dalama
ngat dengan foto ibunya. Ia pun menangis sesenggukan mengingat
akan tersenyum mengingat kenangan indah saat aku kecil bersama ibu. Kenapa a
as ranjang dengan air
rib di kamar tersebut dengan kain panjang yang ia balut seperti mukena. Karena mukena miliknya, ada di
Namun, betapa terkejutnya ia saat melihat ada sebuah foto terselip di sebuah bantal. Ia se
buku." Fallen mengusap air matanya yang menetes di foto ibunya.
, akhirnya ia me
ini di sini?" gumamnya sambi
n dan makan malam. Asti tersenyum padanya saat ia sedang memegangi fo
Fallen saat mereka sedang me
di kursi saat ia sudah sampai. Matanya menyapu sel
makan di kamarnya, Nona. Nona makanlah, tetapi ha
menunduk malu karena ketahuan
ibunya, ia juga senang karena tidak perlu menelan makanan dengan perasaan takut sebab tidak ada Arjun di sana yang akan memelototi