Calista Kaz : Penyihir Naga Arkhataya
enginapan untuk men
rinya membawa kami ke sebuah rumah mungil bercat biru cerah. Seluruh materi bangunannya terbua
terbuka. Namun, si penghuni
tatap Brisa pada Ness ya
ri sepertinya sedang t
a pada penghuni rumah
ian belakang rumah unt
masuk ke dalam rumah. Sementara aku hanya berdiri
laku
ang di masukan Brisa ke dalam tasku. Belum sempat tertelan satu gigita
u terjatuh karena r
kekar, berambut hitam kebiru-b
U?!!" bent
nya te
dapat merasakan energi yang begitu kuat terpa
edua lenganku seketika. Pegangannya
u lakukan di rumahku?!!" serunya ma
lemas hingga mu
eram kedua lenganku mendorongku dengan kasar hingg
terjatuh dari dorongannya tiba-
N!!" teri
malah tert
KUU!!" jeri
semaki
bersama Ness, sementara Darren terlihat b
ngempaskan tubuhku dengan sekua
ku yang melayang ke arahnya lalu
aja?" tanya Ness
Ness dengtku setengah berbisik dengan nada
ndungimu!" sah
dada dan berusaha
u tajam lalu bibir tipisnya membis
eberapa saat kemudian aku merasa sediki
telah datang ke rumahku!" ancamnya dengan
stal. Mencari seseorang bernama Cleo. Apakah
MAU APA
h satu-satunya orang yang memiliki kekuatan telekinesis di sini," uja
rtegun
leo mulai melunak. Kedua mata biru gelapnya tak b
kedua tangannya yang tadi
icara?" tanya B
tanya tetap tertuju pada Ness dan
i seperti itu. Namun, Ness terlihat berusaha tak menghirauka
ter
. Namun Ness malah m
an sendiri,"
i dan makin memperera
t canggung demi melihat N
leo. "HEY! Apakah k
angguk dan berjala
n," gumam Brisa jengkel seraya b
ami dari tempatnya berd
menunjuk kami satu per satu sambil me
gkulannya dariku ke
dariku supaya aku
terasa
anku," ucapku pelan namun tak
gamati wajahku
hutang satu nyawa pada Ness!!" t
nya me
risa yang kini sudah berada di depan Darren sera
menyeringai m
mengundang kita untuk
nya men
k ke dalam rumah Cl
beralih
i akan menagih hutangmu pada
sudut bibir tipis Ness sebelum
nggung Ness d
eo menahan bahuku sebelum a
tadi. Tapi gerak-gerikmu sang
bingung. Apakah itu s
ebelumnya. Akhirnya aku hanya menganggukkan kepala pada gadis yang
anku. Kalau tidak, tulang-tu
elukan hangat Ness
uhku. Terasa nyaman dan terlindungi. Belum lagi aroma
asa-basi seraya memandangiku dengan
ngelen
galkan aku yang hanya bisa memandangi punggu
ja bundar yang terbuat dari batu m
an banyak bicara. Sedari tadi tak henti-hentiny
dengan sorot mata coklat keemasannya memiliki daya tarik tersendiri. Ditambah lagi dengan nada
itu, maki aku dalam hati. Ness seharusnya membiarkan ram
edikit kesal. Kucoba untuk bersikap wajar dan tak mempedulikan C
i saling bertatapan. Ada senyum datar di sudut bibir Ness. Perasaanku mulai terasa an
ikir jika aku ce
irkan Essendra. Aku tak ingin Ness
di Lembah Crystal. Salah satu ksatri
sebagai telekinesis terbaik di Le
ya terdengar sedikit senga
tuk menjemputmu dan tin
i Orion men
kau menginginkannya," sahut Brisa yang terl
ke udara," puji Darren yang membuatku menoleh dengan ras
ertawa
erkan kekuatan untuk hal yang tak penting," uj
diam seketika mende
ion kau bisa memutuskan untuk tinggal dan menjadi ksatrianya atau tidak sama se
kilas dengan pand
a anak itu untuk men
ya membuatk
tanya Brisa deng
ksatria Orion," sahut Cleo pada Brisa den
a lalu tersenyum sinis karena hera
mu. Tugas kami adalah membawa kau dan Cali
ri di rumah ini!" nada suara C
sti akan datang untuk membu
iapa?" tanya
uk kejahatan. Orang tuamu dulu bahkan terbunuh ditan
s begitu mendengar
banyak bicara, Darr,
u jika hidupnya
nuh orangtuaku?" gumam C
enghela
harus mengetahuin
itahu perihal kematian or
adi hening u
kita tidak punya banyak waktu,"
Ness untuk menenangkan
an bilang Orion semua ini karena ke
tertund
i ke Lembah Crystal, Ness?" tanya
nganggu
n terdiam denga
ir melihat situasi aneh
perhatian Ness. Kulirik Darren yang tampak kece
jengkel ke arah Cleo karena se
langan nyawanya di Essendra. Jangan meremehkan kekuatan musuh. Karena mereka
ke arahku den
mpat yang aman saat ini u
bawa sial bagi kaum kami,
" wajah Brisa
dos saja Bris!" Darren menahan Brisa aga
atah kuno leluhur kami," ujar
patah mereka dan membusuk di tanah!" seru
s," ujarnya seraya bergegas meninggalkan ruang
uar rumah untuk seked
i. Membayangkan betapa menyenangkannya j
para penyihir adalah pembawa sial bagi para kaum
an lemah. Aku rindu rumahku di Essendra. Kuhembuskan napas perlah
na? Bagaimana jika aku tidak
yesap kopinya di rumah mungil kami yang nyaman. Dadaku terasa sesak.
gis dalam
lihat Ness telah berdiri di sampingku. Dengan
lebih baik?" t
tak ingin menatap sepasang mata emasnya yang indah. Aku tak
kan kekuatan mereka. Itulah kenapa
udah sekali baginya menebak apa
a masuk," ujar Ness seraya berbal
mpurna dari belakang. Tak kuasa menahan diri, kupuaskan menatap punggung Ness dengan
u Lembah Crystal. Semangat Cleo yang
pok ini. Mulutnya tak berhenti bercerita. Namu
erjalanan tak henti-hentinya Cleo tertawa dan bercanda dengan Darre
erasa cukup hanya dengan keberadaan Da
curi pandang ke arah Ness yang tak me
Ness mengatakan jika perjalanan kita akan melalui se
ordos karena perjalanan kami akan sangat berat m
endaki jalan menuju perbukitan yang hawanya cukup dingin. Musim semi
di pengalaman baru bagiku. Brisa bilang bukit Foresse adalah buki
l, Lavender dan jejeran Poppy terlihat
a bunga tanpa memetiknya. Lalu berjalan di ant
odil yang berwarna warni lalu memejamkan kedua
Brisa seraya berb
a mata dan
a harus bergegas
pas pendek dan
lu mengulurkan t
ran bukit bunga untuk mengejar lang
diri. Sorot matanya menatapku dalam.
berdetak. Apakah dia ten
dan seperti candu bagiku. Namun, terkadang sikap
mi tiba di
dakan festival bunga di kota mereka. Terbayang di benakku parade bunga ke
enapa orang-orang Foresse hanya memikir
endengar ejekan kasar Cleo
rbeda. Jangan kau samakan den
ter
luruh penjuru negeri. Amorilla dengan senang hati menukarkan emas mereka denga
ar emas dengan bunga!" sengau Cleo
memalingkan wajahnya dari
s hati-hati lalu
yak hal dan ritual. Mereka membutuhkan banyak bunga. Apalagi putri k
ak nyaman saat Brisa ber
ini, Bris?" tanyaku sambil memandangi kegia
ss yang langsung
ri keramaian. Karena bisa saja mata-mat
kecewa. Namun Ness m
ami tiba di sebuah hut
n beristirahat. Kakiku terasa sakit. Kurebahkan tubuhku di
aja rasanya sudah membe
yang. Dan dalam keada
h berdiri sendirian dalam
menyorot tajam. Wajah t
ekat. Pandangannya begi
enali wa
Tris
gan ketakutan,"Apa
ku akan menemuimu di sebuah jemb
luruh tubuhk
ngar merdu dan
arus tiba di jembatan kayu di atas
enemuiku d
gar suara seorang
aku mengena
kali ini suaranya begi
ggil Brisa mengg
kubuka kedua mat
a menatapku cemas. Begitu pula dengan Ness
n padaku apa yang terjadi! Apa yang
dalam tidur?" t
empat? Siapa dia? Katakan padaku orang yang m
an bingung. Aku b
ungu tua yang tajam d
enggorokank
ng memintaku datang!!
pandangan dan menatapk