Antara Pekerjaan Rahasiaku Dan Cintanya
setidaknya aku masih bias selamat. Aku bisa membeli tempat tingg
rang-orang sembarangan! Awas, aku akan mencari tahu kalian dan membalas dendam pada kalian karena kalian baru
iliki tempat tinggal lagi. Dan si*lnya, aku lupa untuk mengambil ponselku, dom
nsel juga ketinggalan di kamarku! Arggghhh! Benar-b
ikut meledak lagi!"
ku jauh sekali, aku memutuskan untuk berjalan kaki saja, siapa ta
ebuah pos keamanan warga, aku pun berinisiatif untuk meminjam ponsel kepada mereka untuk memesan jasa ojek online aku bersikap se
jadi saya nggak punya ponsel lagi untuk memesan jasa ojek online itu. Bisakah saya meminja
punya saya mah ... asal ...'' ucapnya seraya menge
mpal salah satu pria paru
, terong belanda bakal Abang kasih dah ...." pria paruh b
eka semua menatapku dengan tatapan mata genit, ada satu orang yang meneteskan air l
mangsanya, aku hanya menghela nafas dengan rahangku yang kokoh
a saja?" tantangku dengan rasa percaya d
three in one ... ha ha ha ..." gelak tawa meluncur dari
an ke kanan, " baiklah, sudah lama sekali aku tidak melakukan ini, bagaima
hh! Ma
Bug!
ndanganku yang sangat ampuh, satu tendangan dariku ini dapat langsung melumpuhkan lawan yang ada di hadapanku. Se
inggang dengan berdiri
teriak sangat lantang di hadapan mereka
ru baya itu mengatupkan kedua tangannya. Sementara kedua pria m
erapa, itu bar
Ini, pakai aja ponsel saya." Pria itu meng
enyerahkan benda
iasi ojek online untuk segera memesan jasan
i apliksasi tersebut, aku pun segera menge
ngkah! Baru kena satu kali tendangan saja sudah terkapar!" cecarku dengan ta
eminta sedikit uang untuk bayar ojek online yang telah kupesan. Maklum,
mamku, "lumayan juga isinya! Ada lima lembar uang 100 ribuan! Banyak juga uangnya nih ak-aki bau tanah ..." aku bersorak-sorai kegiran
gian dua lembar uangmu ini! Jangan kau ungkit-ungkit lagi, bila suatu saat kau bertemu d
an mengambil dompet lusuh mi
ilahkan ambil saja berap
baru saja kupesan pun telah tiba, aku pun segera men
*
ampai di sebuah kostan berlantai tiga
ang. Berapa ongkosnya?" tanyaku
etelah melihat harga yang terte
baliannya!" Aku menyerahk
mdulillah makasih banyak ya, Mbak. Semoga hidupnya berkah dan rez
katanya, "hm, iya sama-sama, Pak. Hat
*
rnya aku telah sampai di lantai 2 di kamar no
tok
m sudah dini hari, pasti temanku itu
tok