SEMURNI CINTA FATIMAH
gah ini berisi puluhan ikan koi dan ikan mas warna-warni. Macam warna ikan-ikan itu memanjakan pandangan mat
inya. Ruas jemari yang lentik, memainkan air dalam kolam hingga beriak. Tanpa disadarinya, ada se
wajah perempuan berusia hampir separuh abad yang melahirkannya belasan tahun lampau. Rayhana menghen
a, menjinjing tas belanja yang terbua
keperluan dapur yang sudah ibu tulis di kertas ini. Hati-hati dompetnya jangan sampai jatuh. Itu uang belanja mingg
yang sederhana. Ia simpan dompet kesayangan sang ibu di saku celananya. Gadis
kasar uang yang dipegangnya. Rayhana terkaget mendapat perlakuan kasar seperti itu. Bertambah kaget pula ketika m
bapaknya agar mengembalikan uang tersebut. Tapi pria yang tengah mabuk itu hany
agumi dan ia panuti itu hanya bisa uncang-uncang kaki menikmati jerih payah istri dan anak sulungnya. Sosok yang seharusnya menjadi kebanggaan
wan yang ia pelajari dalam ilmu bela diri. Tapi yang kini berada di hadapannya ada
n yang berani mencegah. Karyadi, sang ayah, adalah preman pasar yang ditakuti. Lelaki itu membawa sajam dan siap melukai kapan pun dan siapa pun. Jeruji besi adalah tempat lan
uka menganga di dalam dadanya. Gemuruh amarah yang terbendung dan siap dimuntahkan suatu saat. Segera ia ber
seluk-beluk kehidupannya datang menghampiri,
u Rayhana berguncang. Di salah satu punda
udah hampir siang putri sulungnya belum juga datang. Ia khawatir
mpir telat menyajikan hidangan makan siang ini. Apa bapak menggang
sik maupun pikiran hingga mental. Sebelum tiba di rumah ini, Rayhana sempat pulang ke rumah. Ia mengambil uang simpanannya untuk mengganti ua
i-laki itu segera tersadar dari khilafnya. Ya sudah, sekara
eka menyiapkan segala sesuatunya dengan cekatan. Hingga wa
oreng, tempe goreng, lalapan, sayur lodeh, sambal goreng, kentang balado, tumis cumi asin dan capcay. Semua ini a
keperluan. Piring, sendok, gelas sudah t
ung yang sebentar lagi akan berkeluarga, Rifqan yang terpaut tiga tahun di atas Rayhana adalah senior sekaligus pembimbing kerohanian di kampus
pribadi Abah Sahal. Ada Pak Aqil, yang bertanggung jawab untuk keamanan. Ada Pak Raja, tukang keb
ap sebagai keluarga. Inilah yang membuat semua asisten merasa kerasan bekerja di rumah semegah ini. Ini pula yang membuat Rayhana jatuh hati kepada Ri
bahkan terpilih sebagai mahasiswi berprestasi di kampusnya, itu tidak serta-merta menjadi sebuah a
bunyikan perasaannya. Gadis itu