Jerat Janda Terhormat
ugas di UGD mendorong ranjang beroda yang diat
kaknya bekerja agar urusan lebih mudah. Kakaknya yang merupa
ang Hanan barusan," sahut Anda
orang yang baru kematian. Memangnya ada masalah apa
sama dia." pemuda delapan belas tahun itu menoleh pada sang kakak
ang Inggit menunggu di ruang tunggu. Gadis manja
zy yang menangis mencari ibunya. Sepert
s sampai tetangga sebelah
mama. Papa pergi," ratapnya dengan n
nangis, kita lihat ikan di kolam aja ya," bujuk ibu-ibu ya
ng ada yang sekedar melihat lalu pergi dengan cemooh. Ada p
dapat suami baik tidak neko-neko malah selingkuh," cel
ena selingkuh?"
ok empat orang cowok dat
antik ternyata selingkuh, wajar k
an suka? Pantes aja jarang lih
g mana s
gsan, paling di ba
u mendiamkan Qianzy juga ikut mengembangkan info. Sari mengurut dada depa
membicarakan anak saya," tegasnya yang sudah tid
tu berdua saja. Keadaan mendadak jadi sepi dan tenang. Tangisan Qianz
u tahun sudah mengerti apa yang dibicarakan padanya. Sar
tuknya saat di l
agi sakit," sahut wanita paruh baya itu mengusapkan punggung tangan
nangis histeris ini. Pria itu dengan sigap menenan
ah menantuku perbuat sehin
akiti perasaanmu sampai kau m
ecara perlahan akan se
dan santun sang menantu. Sudah tak terhitun
g. Bahkan sekedar menjaga warung saja dilarang. Hanan yang mengam
semua. Ada sama-sama kita makan kalau nggak ada sama-sama kita kelaparan. Sudah cukup perjuangan Ma
*
bertemu ibunya. Bocah itu akan mengamuk dan sulit didia
tangkan kedua tangan menyam
kerinduan beberapa hari satu hari tidak bertemu. Serena meneng
mama dan papa untuk Qianzy. Sekuat tenaga wanita dua puluh tiga tahu
angis di hari kemarin. Jangan sampai batinnya j
nya. Baru juga akan mendulang kebahagian dan sek
yang melimpah. Sedikit demi sedikit hutang untuk biaya pernikahan dan biaya
mewah mereka. Kurang dukungan dari pihak keluarga Hanan men
anan telah pergi untuk selamanya. Mau tak mau Seren
ku," pekiknya dalam hati menatap
kok belum pulang juga," celoteh Qi
" Lidah Serena kelu hany
sayang sama
sama Adek." Suara Serena
rtinya tidak sayang," su
ah banyak. Bicara juga lebih lancar dibandingkan anak seusia. Jadi saat
a papa. Jadi papa pergi duluan ke rumah Tuhan." Serena bi
ang Tuhan buat bertemu papa," sahut Qianzy
anjang kakaknya. Membawanya keluar memberikan wa
ahun aku jalani hidup denganmu. Dan sekarang aku harus berjuang sendiri menjalani hidup dan membesarkan
at mendiang Hanan dan juga bayangan te