Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder
iani, Sintia masih membicarak
ki-laki. Aku dengar, guru laki-laki tersebut b
uruh dia begitu cantik!" ucap resep
hanya bisa merayu pacar orang lain,
itu. Dengar-dengar pacarnya sangat tampa
carku sekarang," ucap
s tersebut dengan penuh semangat. "J
akkan?" Suara Riani yang muncul dengan tiba-t
erjalan tanpa suara, benar-benar membuatku kaget se
embantu Ferry untuk memasukkan beberapa resume kerja ke perusahaan. Kalau tidak
epala bagian keuangan, sedangkan Sintia hanyalah seorang kasir. Oleh k
dia harus membagikan selebaran di jalan. Selain itu, dia juga bekerja sebagai model di sebuah
membeli barang-barang mewah dan bersenang-senang di bar sepanjang mal
saat ini, wanita itu masih mengira kalau dia telah menemukan harta karun. Jadi saat mendengar kat
no sudah menelepon dan meminta Ferry untuk pergi melakukan wawancara kerja. Pernahkah kamu mendengar tentang Perusa
rinya dan melambaikannya di dep
berjalan melewati Sintia
ia melihat adanya tumpukan tagihan yan
napa jadi diberikan kepadaku?
k badan akhir-akhir ini, jadi dia memintamu untuk m
i sambil melempar map dokumen tersebut di atas meja hing
licik dan sekarang, dia baru sadar kalau dirinya benar-benar sangat bodoh. Selama ini, dia bahkan meng
tidak punya waktu untuk minum air, apalagi makan siang, hingga sampai m
tahu kalau dirinya mengidap kanker dan Riani juga tidak memberitahunya. Dia hanya meminta nenekny
k malah berbalik menghiburnya dan memintanya u
neneknya tentang pernikahannya, tapi saat kata-kata itu s
seluruh tubuhnya terasa pegal. Karena itu, dia
encana untuk pindah ke kediaman Keluarga Sutrisno malam ini. Saat membayangkan kalau
dan beberapa barangnya pergi ke ala
pemukiman tua. Jalanan di sana sangat sempit, kedua sisi jalannya p
jalan, dia mencari tahu, di mana alamat tersebut, tapi bagaimanapun
ke dalam, lingkungan di sana makin mewah dan bersih. Jalanan di sana juga semakin
aja tidak bisa menem
reka semua menyuruhnya untuk berjalan lebih ke dalam, tapi saat dia hampir
in menelepon Rizky, tapi dia sama s
ponselnya mal
igus marah, dia benar-benar tidak bisa
juga tidak mempermasalahkan kalau dia itu tidak menjemputnya. Namun s
di samping sekumpulan tanaman. Beberapa saat kemudian, sebuah caha
encoba untuk berdiri, tetapi karena dia berjongkok terlalu lama, kakinya jadi mati rasa dan saat dia ber
ucap Riani den
u tidak mas
hu di mana ru
izky terus berdering saat dia sedang rapat dengan pa
onku?" Melihatnya yang berpura-pura b
ya penjelasan, dia lalu mengeluarkan kunci rumahnya da
ati. Dia melihat nomor pintu yang terhalang
rbang, seorang wanita berusia
apakah Kakek
a sedang m
ma sekali tidak memperhatikan Riani yang sedang men
lah berusaha dengan sekuat tenaga tetap saja
r tiba-tiba terulur keluar dan me
bahwa ternyata Rizky yang membant
ali dia pindah rumah, Ferry sama sekali tidak mengulurkan tangannya untuk m
ahwa barang yang dipindahkan ke atas hanya diletakkan begitu saja dan tidak dibereskan sama sekali
Suara Rizky yang tidak sena
alam. Halamannya tidak terlalu luas, tapi sangat bersih dan rapi. B
uk melihat ke sekeliling, dia tanpa sengaj
ya, Rizky pun berba
ni buru-buru melambaikan
kemudian berjalan mendekat dan menendangnya ke sampi
njol dan kapalan di telapak tangannya m
ngung. Dia tidak tahu apa
zky pun mengatupkan bibirnya. Dia lalu meng
membuat jantung Riani berdegup dengan kencang,
ada Bibi Dian, setelah itu dia pun m