icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pernikahan Di Atas Dendam

Bab 2 Jadi Kamu yang Membeli Perkebunan!

Jumlah Kata:1068    |    Dirilis Pada: 23/04/2023

ndphone milik Edward berdering, panggilan dari Barra mengudara maka dirinya segera berpa

ia berusia dua puluh tujuh tahun ini kembali ke sisi ayahnya dan para kolega bisnis sang ayah hingga waktunya habis di tempat ini. Sa

asalahnya di kapal ini. "Pria menyebalkan itu sama brengseknya dengan si brengsek itu!" Jadi

bilang akan membeli sebagian lahan. Hm ..., kenapa kakek jual sebagian lahan perkebunan, apa kakek bangkrut?" Ini adalah pulau yang kaya akan penghijauan,

leh sang kakek termasuk masalah keuangan, seorang utusan yang tinggal tidak jauh dari sini sudah menjadi pelantara seb

tung, pun neneknya tidak dapat mendengar kabar mengerikan seperti ini karena mungkin akan menimbulkan hal buruk berkepanjangan, sedangkan sang ibu adalah seorang

a, "Besok kamu harus melakukannya sebaik mungkin. Jangan s

ang melakukannya. K

itu milik kamu, kamu yang

ak betah tinggal

pribumi saja sudah cukup." Tatapan Barra mulai menginterogr

begit

lu, dirinya tidak dapat tinggal lama di kota ini. Sore ini si pria hebat harus men

is bernama Alesya, tetapi Edward tidak memiliki wakt

terperanjat saat bertatap muka dengan Edward yang a

erti Alesya, tetapi mana mungkin, dirinya harus menjaga image sebagai seorang pria berwibawa a

nan!" omelan Alesya alih-alih menyambut si pemb

tidak menyukai

an hingga Edward tertawa singkat, kemudian memerintahkan salah satu bawahannya untuk menunj

akan membeli sebagi

." Senyuman teduh da

lebar daun pisang. Apa tidak ada manusi

k, hm?" Lembut Edward saat bers

. "Lupakan, percuma aku jelaskan,

jual beli segera berlangsung di atas materai serta tanda tangan kedua belah pihak. "Untuk pembayaran sudah ditransf

tahukan jika pembelinya sudah melakukan pembayaran pukul tujuh pagi, jad

aksikan sikap datar Alesya. "Apa

napa dan kalau

Alesya ingin menolak, tapi perutnya berbunyi maka tidak ada alasan untu

s Edward yang tidak merasa formal sama sekali saat men

al tidak jauh d

Lagipula perkebunan kita bersebelahan."

ambutku akan lepek. Biarkan saja para pekerja yang melakukannya!" pengakuan po

ng perkebunan!" celetuk Edward kare

rti itu. Huft!" kesal Alesya yang tidak benar-benar merasa sanggup menggeluti bidang pekerjaan pertaman

ada kemampuan Alesya. Tidak sampai tiga puluh menit, sarapan keduan

, "aku punya banyak urusan. Sudah ya!" Gadis ini berpamitan denga

kamu. Tadi aku yang membawa kamu kesin

ar sana tidak ada taxi nongkrong satu pun, dirinya tidak ingin menunggu. Na

ard, tetapi ekspresi Alesya tidak seteduh itu karena di dalam gambar terdapat Edwar

mbung

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Tersangka Pembunuh!2 Bab 2 Jadi Kamu yang Membeli Perkebunan!3 Bab 3 Mendekati Aset Berharga Si Pembunuh4 Bab 4 First Kiss5 Bab 5 Kita Khilaf6 Bab 6 Kenapa Pria itu Terlihat Tulus 7 Bab 7 Hubungan Alesya dan Karina8 Bab 8 Hubungan Barra dengan Keluarga Wijaya9 Bab 9 Kembali ke Pulau Kelahiran10 Bab 10 Sahabatnya Alesya adalah Putrinya Barra11 Bab 11 Rencana Kembalinya Edward12 Bab 12 Membahas Perjodohan Besama Edward13 Bab 13 Rencana Pernikahan14 Bab 14 Hubungan Edward dan Alica di Masa Lalu15 Bab 15 Hari Pernikahan16 Bab 16 Malam Pertama17 Bab 17 Menjadi Bagian Keluarga Barra18 Bab 18 Bersedia Menjadi Istri Kedua19 Bab 19 Aku yang Memberikan Syurga Dunia20 Bab 20 Rencana Jahat Alica21 Bab 21 Alica adalah Model Majalah Dewasa22 Bab 22 Bikini Erotis23 Bab 23 Mawar Berduri24 Bab 24 Siapa yang Meniduriku 25 Bab 25 Penyelidikan Alesya26 Bab 26 Harus Memakai Alat Pengaman kehamilan!27 Bab 27 Hari Penculikan28 Bab 28 Alesya Menantang Kematiannya29 Bab 29 Pelarian30 Bab 30 Alesya Tutup Mulut31 Bab 31 Apa Alesya Tidak Mengatakan Apapun 32 Bab 32 Alica adalah Sebuah Alat33 Bab 33 Menjadi Pria Cabul34 Bab 34 Antara Kita Hanya Ada Masa Lalu35 Bab 35 Kejutan dari Karina untuk Alesya36 Bab 36 Saat Bahagia di Masa Lalu37 Bab 37 Kejutan dari Edward untuk Alesya38 Bab 38 Edward Meluapkan Rindu pada Alesya39 Bab 39 Persiapan Alesya untuk Pesta40 Bab 40 Hari Ulangtahun41 Bab 41 Catatan Rahasia Milik Alesya42 Bab 42 Tamu Tidak Diundang43 Bab 43 Kenyataan Tentang Barra44 Bab 44 Mencoba Mencintai45 Bab 45 Kenangan Alica dan Edward di Masa Lalu46 Bab 46 Alica Merasa Putus Asa47 Bab 47 Ending