icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

HILDA PERAWAN TUA

Bab 5 AKU DILAMAR PAK EDI DI DEPAN ISTRINYA

Jumlah Kata:1086    |    Dirilis Pada: 27/03/2023

tungku berdetak kencang. Semilirnya angin d

erempuan dengan perawakan yang agak gendut. Pak Edi dan isterinya

uah senyum dari Pak Edi membuatku salah tingkah. Kulirik per

pada Mama." Pak Edi memulai percakapan,

menggenggam erat tanganku dengan sebuah senyuman ya

kan, saya

a." Aku kembali duduk, berusaha untuk mengimbangi degup jantungku yang semakin kenca

menyugar rambutnya dengan optimis. Wajahnya begitu bahagia, ia melihat aku dan

Bu Miska tersenyum, hanya sebentar, lalu memalingkan mukanya menatap bunga-bunga taman ya

ujuan Papa menga

ah, Mam

pasti akan menyayangi Mama sama seperti ia menyayangi saudaranya sendiri, iya kan Bu

buah perbuatan yang sama sekali di luar keinginanku.

anya. Kini mataku fokus pada Bu Mi

n tatapannya dari bunga itu. Ia kembali menatap

puluh l

Aku semakin gerogi, seandainya aku punya kemampuan untuk menghilang, mungkin akan aku lakuk

menikah, ia dan suaminya kelak bisa sama-sama menjaga Ibunya yang sedang sakit. Jadi beban Bu Hilda sedikit berkurang," Terang Pak Edi, ia seolah-olah telah b

" Bu Miska me

tubuhku walaupun kulihat Bu Miska tak sekalipun menampakka

edang bermekaran. Dengan malas, ia melepaskan genggaman tangan suaminya.

enikahi Bu Hilda? Papa janji, Papa akan bersikap adil pada kalian berdua." Tanya Pa

get. Wajahku mendongak menatap Bu Miska, menelisik raut wajahnya, berusaha mencari arti dari raut itu. Namun B

saya?" Pak Edi melihatku, harapannya sudah melambung tinggi. Mulutnya terbu

ndakku. Aku teringat usiaku yang sebentar lagi pasti akan menopouse. Dan aku tak tahu ba

iam terus, saya anggap Ibu telah meneri

iya,

menerima la

seharusnya aku berikan. Sejujurnya aku tak mencintai Pak Edi, namun aku butuh pria ini untuk menyenan

ia bak menemukan durian jatuh. Aku menyambut tangannya untuk bersalaman denganku. Dan tanpa sengaja,

" Bu Miska tersenyum k

gnya mesra. Bu Miska hanya terdiam di perlakukan seperti itu oleh suaminya. Di menit b

pamit

nyaku heran. "Di sini saj

kalian," Bu Miska berbicara agak serak. Dengan tergesa ia berjalan berusaha menj

membalikkan badannya dan menghentikan langkahnya. Namu

isteri Bapak?" Aku menoleh pada Pak Edi y

atir, ia hanya memberi kita waktu untuk m

mendengar ucapan dari mulut Pak Edi. Aku se

nang dan sebahagia itu. Bisakah aku menarik ucapanku s

unggu oleh sopir pribadi kami di pojok taman itu untuk pergi arisan di rum

lepas dari kondisi Bu Miska. Benarkan Bu Miska b

n. Tak baik lho calon pengantin banyak melamun." Pak Edi mengangkat sebelah alisnya b

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka