icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
HILDA PERAWAN TUA

HILDA PERAWAN TUA

Penulis: Sical
icon

Bab 1 PENYESALAN SEORANG IBU

Jumlah Kata:1132    |    Dirilis Pada: 27/03/2023

ngan yang aku tumpangkan di kedua lututku. Jalan aku tak bisa

entan dengan berbagai penyakit. Sedangkan suamiku, ia sudah meninggal beberapa

a akan berjalan gesit mengambil sebuah piring berisi nasi lemb

mah tangga dan di karuniai buah hati, justru Hilda hanya hidup berdua saja denganku. Dengan seorang Ibu yang sudah renta, yang

ang sudah pantas mempunyai tiga atau empat anak. Namun itu t

njuarai olimpiade matematika tingkat propinsi. Rasa bangga ini menyeruak begitu saja dalam hatiku. Hildaku mendapatkan beasiswa sampai ia lulus S2 di

pa tah

at ini aku sudah pantas untuk menikah," ujar Hilda pada suat

ang akan melamarmu?

berasal dari Madi

ekerja

n," jawab Hilda sambil menunduk, sepert

mpermalukan Ibumu heh? Apa kata orang jika mereka tahu kalau seoran

n oleh kedua adiknya. Acara m

orang bai

au kamu menikah dengan Arif!" Tekan ku. Aku berdiri dan langsung berjalan men

Mas Rido Emak nggak setuju juga." Hilda membuntuti

ng terpandang dan berpendidikan tinggi, minimal ia punya gelar S2 dan satu kerj

ya di hadapanku. Untuk kedua kalinya, ia putus dengan kekasihn

ku. Kutanya pekerjaannya dan ia hanya seorang buruh di perusahaan industri rumaha

gapa, karena memang mereka sepadan, Risa hanya lulusan SMU dan sekarang bekerja menjadi tukang cuci piring di rumah makan. Bukannya aku tak mau menyekol

eperti Risa, ia hanya tamat SMU dan sekarang ia menikah dengan seorang ga

ngga pada akhirnya ia di jodohkan oleh seorang sahabat lamanya, ketika masih duduk di bangku SMP. Namun, aku terperanjat kag

yang pantes gitu, masa seorang dosen menik

leh aku, Ibunya. Padahal menurut Rita, Hilda dan lelaki itu sudah

bukakan pintu. Risa datang bersama suami dan jagoan kecilnya, Dafa. Ia berjanji untuk datang menjengukku h

iba, Hilda berlari kedalam tanpa sepengetahuan Risa. Kulihat dengan jelas Hilda menangis di balik pintu ruang tamu. Aku tahu, ia sangat sakit melihat adiknya yang sudah mempunyai keluarga sendiri dan

*

nya. Terburu ia masuk ke dapur dan meletakkan sekantung sayuran begitu saja di meja dapur. Ia baru saj

" Tanyaku yang sedang duduk t

yum padaku sambil men

aku tadi kelilipan," ia menghadiahkan senyum

Bentakku emosi. Hilda menangis tersedu, berjongkok dan menemp

akan laku lagi karena aku sudah tua. Tangisan Hilda semaki

Nak, ini semua

a itu, entah berapa kali ia kuras hingga membent

a Emak, ini sudah takd

uh kursi roda ini dengan cepat menuju keluar rumah. Entah mengapa, ti

a, dan tidak menikah seumur hidup!" Teriakku pada Ibu-Ibu yang sedang sib

uk." Hilda mendorong kurs

aafkan E

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka