"KALA" Buah Cinta Terlarang
ang dipanggil-panggil ke
ri tempat duduknya, lalu berjalan dengan langkah ditekan. Didah
g Menantu ternyata baru saja tiba di bingkai pintu
aku?" tanya K
ga nyautin! Budek ya!" cecar Didah samb
-izin? gua aduin ke Bang Gala tau rasa lu!" ta
i Kayli, lalu menyenggol bahunya hingga ia terhuyung. Tanpa r
senggol dikit juga
bawa. Namun saat hendak melangkah, sang Mertua maju lantas menarik kerah baju belaka
uk
o, budek lagi! Dasar menantu bodoh!" bentak Di
!" tanya Didah menuntut denga
" Kayli menjawab dengan terbata tanpa berani meng
n di buku diary kan lu? Dasar aneh. Bisa-bisanya anak laki gua nikahin mahluk beda kasta kayak lu!" Didah
n Bu, buat masak,"
h kelaparan dari tadi! Yaudah lah! cepetan sono masak!" teri
a langkah, Zara datang menghampirinya dengan wajah dongkol. Kayli yang berwajah bersih dan
pan?" bisiknya tepat
uang tamu. "Zara, Sarapan belom ada! Istri abangmu blom siapi
a selera bokbrok kek elu!" Zara mengapit pipi Kayli deng
a sambil melirik keresek
gi!" teriak Za
jamur! Apalagi jamur kuping kayak gitu! Ih sumpah jijik g
it! Aku mau ma
mu mana ada kasih ibu duit. Noh di kasihin bininya semua
.
sisa makanan yang ia sembunyikan di bawah wastafel tempat cuci piring. Jika tidak begitu, ia akan mengosongkan p
ada Gala sang suami yang tengah bekerja di luar kota. Namun saat hendak menyuap suapan pertama, tiba-tiba terde
n agak tergesa ia menyantapnya lantaran takut sang mertua murka. Dan benar saja, tak lama kemudian Didah d
ak
an
li yang tengah menyantap sarapan telatnya itu tersentak kaget hingga ia tersedak
! Lagi maka
melamin yang Kayli pegang dengan tangan kirinya, lant
ak
ng banget ini! Minta
ay, tapi nasi ini kan nggak punya dosa. Kenapa Ibu
minum cepet!" titah Didah lagi
keterlaluan," pinta Kayli sambil menatap sang me
Zara yang tetiba sudah a
m malah gak jelas nyuruh-nyuruh m
minta maaf, Kayli takut Ibu kena akibatnya. Gak bo
jelas lu udik! Kirain gua apaan." Zara melengos kemb
en set dan tudung saji di atas meja. "Tumis j
ghela nafas lemah. "Bu, kan tadi udah
jamurnya?" tanyanya lagi sambil menunjuk nasi dan be
l
emah. "Kayli misahin tumisnya sediki
kan apa nanti so
et makannya. Tukang sayurnya ngasih lebih lagi tadi," jawab Kayl
vitamin biar otak fresh!" Didah melengos kembali setelah puas me
*
tan!" teriak Zara denga
ng ia berlari hingga tersandung kaki meja di ruang tamu lantaran panik mendengar suara Zara yang berteriak-te
" tanya Kayli
bu kenapa gini?" bentak Zara
t kamar sambil memeluk lututnya, gemetaran. Namun Kayli lebih terkejut
" tanya Kayli sambil
a. Sambil terus terkikik, Didah melompat-lompat di atas ranjan
apa?" ul
namanya k