"KALA" Buah Cinta Terlarang
gkh
ng tengah tertidur pulas, seketika ia terjaga. Lantas terduduk dalam keadaan ingatan yang belum ter
nkannya. Mungkin hanya sekedar mimpi. Pikirnya. Namun ternyata suara itu kemba
rgi! Pergi!" teri
umam Kay
uaku," tambahnya denga
bari meraung-raung mencakar-cakar udara. Tatapannya kosong namun dipenuhi kengerian. Di sampingnya terduduk seoran aku, Zara!" lirihnyais hingga terdengar keseluruh ruangan. Bahkan membuat Kayli yang masih terduduk di kamarnya
egera bangkit. Diraihnya gawai terlebih dahulu lalu mengirim pesan singkat pada sang suami yang sedang bekerja di luar kota. Jemari le
baiknya besok pulang dul
mertua. Setibanya di kamar Didah, ia melihat Zara, sang ipar, tengah gemetaran ketakutan di sudut
lagi! Cepat panggil Ba
anggil Bah Sana, salah satu orang pintar terpercaya di daerahnya itu. Namun Kayli malah tak be
mata melotot ia menengadah menatap langit-langit kamar sambil meracau-racau. Sesekali tubuhnya mengejang seperti t
a
netra mengerling seolah diluar kendalinya. Dengan kening mengkerut, Kayli seolah memastikan apa sebenarnya yan
ngenalku?"
hendak meraih pergelangan tangannya yang terlipat di dada. Jelas wa
!" jeritnya saat hen
i kesurupan? Gak liat situasi banget! Malah nanya yang ane
Zara, Kayli pun bangkit lalu beralih mendekat ke arahnya. Dengan waj
il aja sendiri?" ketus K
ri biasanya. Wajahnya memias seketika. Mulutnya yang terbuka, ia tutup dengan kedua tangann
n malam-malam begini? Tengah malam malahan, jangankan dia, aku sendiri pun takut,' batin Kayli. Bibirn
Sana. Tapi pergi ke Rumah sakit!" u
! Dibawa ke rumah sakit yang ada malah dimasukin Rumah
ngandelin, mending gua pergi aja s
gga tak lama kemudian ia memuntahkan cairan merah kental di lantai putih, terlihat jelas kekontrasannya. Seke
merangkul sang Ibu yang masih mengejang
endak membantu Zara meraih Didah yang meringkuk di ata
l
natap Kayli dengki, lalu berbalik menatapi wajah sang Ibu den
mah sakit. Ayo papah Ibu, biar Kayli y
akit. Tersirat jelas kekhawatiran dan kecemasan di wajah Kayli. Tanpa ia sadari, bulir basah yang hangat pun terjatuh d
minta tolong orang lain aja!" dengus Zara sembari
tuhkan pertolongan dokter! Turunkan ego dan gengsimu terhadapk
hendak meraih tubuh Didah dari rengkuhan Zara. Namun dengan cepat Zara mendorong tubuh ringkih Kayli hi
g! Saat Ibu sadar nanti, bakal gua buat lu bayar semuanya!" bentaknya samb
an lu! Dasar aneh! Gua bakal aduin si
pun tak kalah ngotot untuk tetap membawa sang me
ya yang menimpa Ibu. Ini akibat ulah Ibu sendiri,
t Ibu ya? Makanya kemaren minta
uka mulut dan membiarkan Zara terus mengoceh memojokkan dirinya. Adu mulut pun tak terelakkan, hing
!" tuduhnya lagi dengan jari telun
kalian. Aku hanya ingin kalian tahu, aku merasa kalo Ibu sudah keracunan s
sama lu kan? Itu udah pasti karna lu
a kian meluap, ia mencoba menjambak rambut Kayli, tanpa melepas
, ayo kita bawa Ibu sekarang juga,"
saja tak akan tertolong jika tak segera diberi penanganan. Saat pikirannya berkutat mencari cara agar ia bisa membawa mertuanya segera untuk
akhirnya datang," ucap
n sang paman hanya terdiam dengan angkuhnya. Wajahnya yang kaku dan rahangn
ngiku malam-malam beg
ihat malas dan risih saat Zara menarik lengannya untuk mengajaknya melihat kondisi sang
sangat mengkhawatirkan!"
g terjadi tidak sesuai harapannya. Alan menatap Didah dengan pandangan yang jijik dan merendahkan
sini, bukan unt