Panen Buah Cinta
Ken tidak ingin membuat Rinrin gelisah karena dia terlalu lama berfikir, apalagi
@
h pacaran sama aku? apa kmau tidak keber
rganggu dengan hubungan yang tidak jel
na hubungan mereka yang pasti akan menyulitkan dan memberatkan Rinrin. Hingga beberapa menit berlalu, Rinrin belum membalas pesan Ken.
K
i kalau kita pacaran dan belum saling tahu
rpikir kembali tentang hubungan mereka atau dia marah, karena Ken meragukannya. Akhi
K
aham, hingga membuat kita jadi putus hubunga
in
jangan sampai
dia menjelaskan maksudnya. Dari pesannya, Ken merasa
enjalin hubungan dengannya. Jadi Rinrin mengirimkan pesan tersebut untuk menegaskan keigi
ngga membuatnya menghela nafas. Karena pada akhirnya masalah tentang status hubungan mereka berdua sudah terpecahkan. Ken berpikir untuk m
mengetahui tentang cewek seperti apa Rinrin sebenarnya. Hi
K
mana kalau kita ganti panggilan sayangnya, dari sayan
panggilan mesra baru. Dia melakukan hal itu sebagai tand
in
mulai sekarang aku
ngubah panggilan mesra baru untuk status mereka yang sudah berpacaran. Ken juga merasa, bila Rinr
in
mau belajar dahulu, ka
K
lum belajar
a biasanya mereka berdua bertuk
in
au menghadapi try out, jadi aku mau belajar lagi sebelum
berstatus sebagai pacar Rinrin, ingin memberi memotivasi pada Rinrin, karena sudah berusaha dan bersemangat belajar. Ken ingin Rinrin makin giat lagi
K
ng terbaik dan cita-citanya Ay tercapai, Aku akan selalu m
ga. Rinrin juga mengirimkan emotion malu-malu, setelah Ken mengirimkan pesan motivasin
in
Ay, aku mau
da Ken yang banyak. Ken kembali tersenyum melihat pesan i
en
nya, tapi inget jangan lupa wa
ba muncul notif pesan masuk pada akun Ken, tetapi Ken berpikir bahwa itu hanya pesan salam
*
Ken langsung berangkat menuju ke kampus untuk kuliah. Tepat pada hari senin, Ken selalu ada mata kuliah yang jam mas
enghadapi try out. Saat ada waktu senggang, Ken kembali online untuk berkomentar pada status orang lain seperti biasanya, bersama dengan teman-teman
, biasa digunakan untuk diskusi mengenai organisasi yang sedang diikuti oleh Ken. Semua yang berada di ruang tersebut merupa
k pulang kerumahnya. Jarak dari kampus kerumah Ken cukup jauh, memakan waktu sekitar tiga puluh sampai empat puluh menit. Tepat jam tuju lebih empat puluh meni
utuskan untuk langsung off. Ken segera membukanya pesan itu, lalu dia dikejutkan dengan isi pesan yang Rinrin kirimkan kepadanya. Karena sela