Dijatah Lima Juta
menatap sayu ke arahku. Aku bisa merasakan perasaan
iaan yang terlihat, pasti ada duka yang terpendam. Pernikahan kalian baru dua tahun, masih ada tahun-tahun ke depannya. Semoga
h, mama kecewa saat putrinya diperlakukan seperti ini. Tapi, m
kukan seperti ini?" tanyaku, m
kamu, tapi yang sekarang berhak atas kamu adalah Umar. Masalah ini masih bisa diselesaikan, selama dia masih bisa menjaga tangan, hati,
memang begitu mengerti perasaanku, beliau bahkan tidak menyalahkan mas Um
, kamu ke sini, apa U
tadi saat mas Umar meminta uang, aku sampai l
Ma, nanti juga mas Umar menghub
il. Cepat hubungi Umar, biar bagaimanapun dia itu suami ka
pi apa gunanya? Mas Umar saja kadang tidak meminta ijin kalau pergi, kenapa aku harus meminta
-
aktu bujangan. Banyak sekali kenangan di kamar ini. Kamar yang su
? Makan dulu!" Panggil
abku, gegas aku beranjak dan m
dari mas Umar, tapi dia tidak juga menghubungi aku
Mama kapan masak?" tanyaku
lumayan jauh juga, harus dua jam dulu baru sampai. Kamu makan yang banyak, Mama masak makanan k
a. Dua tahun aku hidup terpisah, mama mertuaku bahkan tidak pernah memperlakukanku seperti ini. Mungkin benar kata orang, wanita yang m
nya. Sedangkan mama han
di mana? Kenapa tidak ke
h mama. Mas Galang pasti akan ke sini menemui aku, walaup
Besok saja Mama beritahu, ini kan sudah malam j
mama. Namun, selama dua hari ini juga mas Umar tidak ada menghubungi
ana?" tanya mama mel
Umar kalau ditinggal terlalu lama,
ah kalian. Mama yakin, Umar pasti mengerti dan mau mengubah kebiasaannya itu. Jangan marah-marah, bicarakan dengan kepala dingin! Kal
ulang. Hampir petang aku baru tiba di rumah. Dua ha
mpat tidur masih rapi
a satu, yaitu rumah mertuaku. Beruntung rumahku dan mama mertua tidak terlalu
amualai
Tumben kamu ke sini sendirian,
nanyakan suamiku di mana. Lalu, dua hari ini mas Umar ke
mar di sini Ma?"
i tidak ke sini. Mama kira dia di rumah sibuk,"
ngsung pulang tanpa pamit dan menghiraukan t
. Berbagai pemikiran buruk mulai merajai otakku. Begitu motor sampai di rumah, aku terdiam sa
, menghampiri mas Umar yang sed
a di rumah, malah keluyuran tidak jelas. Kamu dari mana saja?" t
ada di rumah. Aku pikir Mas Umar ada d
ni, bisa-bisa aku cari istri baru lagi. Lihat ini, mau makan saja a
saja menanggapinya, ki
saja kamu tidak becus, apalagi dua. Kalau kamu protes tidak ada yang bisa dimakan di rumah, harusnya kamu intros
lah membuat onar lagi. Semua nasihat yang aku dapat dari mama langsung hilang seketika. Aku tidak
i kutu. Ia bahkan menunduk dan tid