icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Dijatah Lima Juta

Dijatah Lima Juta

Penulis: Lia_Scorpio
icon

Bab 1 (Dijatah Lima Juta)

Jumlah Kata:1015    |    Dirilis Pada: 16/03/2023

baik-baik, aku harap setelah ini tida

an itu. Entah apa yang ada dalam pikirannya saat ini. Bisa-bisa

gan suamiku. Bukan aku tidak mau bekerja atau apa. Tapi, Mas Umar, s

na tidak, aku hanya dijatah lima juta untuk satu bulan. Aku akui, nominal lima juta itu t

mu naikkan lagi uang bulanannya? Gaji kamu kan delapan jut

yang besar. Apa masih kurang? Gajiku memang delapan juta. Tapi aku harus memberi mama dua

, Mas Umar langsung menyerahkan ua

mbil dan menyimpannya di dalam dompet khusus uang bulanan. Kepalaku terasa berat dan pusing, apa

tan sekali. Dia memberiku jatah bulanan hanya lima juta, sedang

n jatah bulanan yang selalu saja kurang. Aku mulai memiki

tar!" teriak mas U

n, lagi-lagi Mas Umar mengulang teriakannya, dan terpak

Mas?" tany

aku berikan, tapi kamu masih saja memasak menu yang sama setiap harinya. Tidak ada menu spesial,

Umar benar-benar membuatku meledak hari ini. Belum selesai masalah

ku, mengulangi kalimat yan

as Umar memerah, telapak

pagi sampai malam cari uang, masa iya kamu hanya memasak ini? Percuma aku banting tulang, kalau makanan seperti ini yang ter

antainya aku mendekati meja makan, lalu menut

h tidak usah sekalian!" ujarku,

elewati mas Umar, ia suda

kerja Dil, harusnya kamu itu memanjakan aku kalau pulang. Menyiapkan makanan yang enak-enak, bukan

Umar. 'Memanjakan?' cih, dia saja ti

ikirkan menu yang berbeda-beda setiap harinya selama itu? Koki saja tidak akan sanggup, dan bisa saja memasak menu yang sama, apalagi aku yang hanya biasa ini. Makan saja apa yang ada, mas

ahkan, kamu sudah diberi uang bulanan, masa iya lauknya hanya ini terus? Dan lagi, aku bukan mereka orang jalanan. Aku punya uang,

uhku lelah. Kalau mau makan, makan saja yang itu. Tapi kalau tidak mau, ka

mar di lenganku. Aku melenggang pergi begitu saja masuk ke

dengan marah. Aku kembali menatap

ita belum punya anak, tetap saja tidak cukup. Harusnya kamu memberikan uang bulanan yang lebih kalau mau makan enak setiap harinya. Bukan malah memberi jatah bulanan ke mama kamu sebanyak itu. Mama kan sudah ada uang dari gaji pe

tau itu adalah perbuatan mas Umar. Ia pasti sedang marah dan pergi ke rumah mamanya. Biarlah ia

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka