icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Titip Benih

Bab 7 Rayuan Ikhsan

Jumlah Kata:1180    |    Dirilis Pada: 02/02/2023

ip

B

tertidur. Aku terbangun ketika me

mengunci pintu Dia. Dan sudah pasti mbak Laras ya

ata Mas Ikhsan datang denga

dulu ya... Biar ana

sini. Aku janji akan menjadi is

i istri yang penurut, Mas ak

pa selama ini aku belum ja

untuk kembali ke rumah sana." Entah mengapa hati kecilku tidak percaya denga

enurut untuk mu dan menjadi adik madu yang baik untuk Mbak

layani Mas... Mas sudah s

mas Ikhsan, bagaimana bisa Dia meminta

Mas dilarang un

ggilan itu keluar dari mulut mas Ikhsan begitu saja, entah meng

Mas terus memaksa maka aku akan teriak biar mbak

akan mengeluarkanmu dari rumah ini. Mas tidak sedang berca

jika Mas Ikhsan benar-benar tidak mau menolongku. Ak

uti kemauan mas Ikhsan, aku melaya

san bersikap dingin kembali kepadaku. Jadi aku sudah

mpai habis. Aku tidak m

kandunganku dengan baik. Asalkan kamu benar-

Y

pintu kamarku lagi, tapi, ternyata aku salah. Mas Ikhsan menguncinya kembali. Sedih sebenarnya rasanya hat

a didepan Mbak Laras, jadi tidak akan benar-benar bi

Mbak Laras membu

ku tidak mau jika an

ebat lalu mengikuti

mengekor di

edang menikmati roti yang di beri selai coklat. Enta

ontan. Mas Ikhsan terlihat sangat terkejut mendengar permintaanku.

at kamu itu tidak boleh melangg

ngekku. Entah mengapa aku sangat mengi

kearahku. Dan beberapa detik kemudian kepalaku ba

napa aku

ih tanya

a kesala

Mas Ikhsan untuk mem

ekali saja makan roti disuapi

disini yang berhak

uga istrinya. Aku juga

yonya Ikhsan disini yaitu aku

a aku juga ist

Apa memang rata-rata perempuan koto

kapan Mbak akan terus men

h. Kamu pikir aku sena

k sendiri yan

banyak bicara. Sekarang kamu makan dan jangan perna

s Ikhsan juga suamiku

ani

h tamparan keras mend

sedikit pun peduli denganku. Dia hanya diam dan terus

irnya hanya meminum susu yang baru dibuatka

ar, karena aku sudah tidak kuat lagi bera

atu asisten kepercayaannya

mar asisten itu

mantis seperti itu. Aku juga heran kenapa Nyonya mau jadi

aik kamu pergi atau kamu ingin aku melaporkan m

a!" ucapnya lagi sambil keluar

begini berat cobaan yang engkau berikan kepadaku. Mampukah aku mel

ten yang tadi pagi mengant

dak sopan. Dia cukup keras meletakkan nampan itu diatas meja s

dengan ku lebih baik

Nyonya Laras. Aku juga tidak su

urang ajar

adi wanita itu coba punya harga diri. Sudah tahu Tuan Ik

lebih baik diam. Dan kamu disini hanya seorang pem

khsan KW." Cibirnya sambil b

amanya karena aku tidak pernah dengar Mbak Laras menyebut na

kan dari pagi. Jadi aku juga

mas dan ketika aku akan pergi ke k

api tak ada yang mendengar ku

. Karena ketika aku membuka mata aku melihat

amun tak berselang lama Dia melepaskan pelukannya

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka