BUKAN PERNIKAHAN KONTRAK
dengan kepala yang berbantalkan kedua tangannya sendiri. Masih suli
mustahil, tapi ia sangat tak ingin lagi berada di rumah ini yang ha
dar di kepala ranjangnya. Melihat sekeliling kamarnya ya
tak tinggal di sini lag
n mengistirahatkan badannya yang mulai da
i
egera membuka mata. Menatap ponselnya sejenak, sa
nselnya di atas nakas. Namun, dahinya meng
dalam sebuah pesan singkat.
keputusan? Rasanya, pilihanku untuk kemba
akeknya. Dengan langkah tenang, ia berj
biasa saja bila bertemu kakeknya. Namun, kali
kl
gin ruang kamar sang Kakek menerpa kulitnya.
n mempelajari semua hal di sana. Yang jelas adalah, Ayahmu akan diberhentikan menjadi Direktur.
panya apa yang menjadi ketakut
Dan kakek harap kamu bisa segera menikah. Agar segera resmi mendapatkan
pekik Dani
i, Kek?!" sanggah Daniel m
a juga sudah menikah. Dan akhirnya ia terpilih menjadi Direktur setelah Kakek pensiun. Kakek tidak mau, posisi itu harus ditempati oleh pemegang saham lainnya. Apa kata
kir dengan apa yang disebutkan Kakeknya itu. M
pulang ke sini!" sinis Daniel menatap din
u pulang dengan sendirinya," ucap Sanjaya lagi. Membu
yang fatal!" geram Daniel lalu benar-be
mu ke hadapan kakek. Atau kakek yang akan mencarikannya sendiri u
atap tajam ke arah Kakeknya. Lalu ia segera kel
***
ting sendok di atas piring yang terdengar di pe
epannya itu. Seperti telah terjadi sesuatu y
al itu tak cukup membuat Kakek dan Kakaknya itu teral
rangkat keluar negerinya bul
an. Semuanya sudah diurus. Segera kemasi barangmu dan be
ang
ng tiba-tiba meletakkan sendok dengan kasa
berbuat semau kakek sendiri. Tanpa peduli dengan pendapat ka
an ia sendiri juga merasa sedikit kesal dengan keputusan kakeknya yang akan mengirimkannya ke luar ne
ku waktu bulan depan, K
ak menggubris ucapan Alvaro yang j
menatap kesal
akannya karena akan s
**
ma berada di rumah sakit ini. Ia sangat ingin segera kembali ke
tan. Sepertinya Ibu Selena masih mengingat kejadi
was ada
I am here," ucap Selena be
!!!" teriak Ibu Selena
ar teriakan Ibu Selena lagi. Selena sedih mel
rena ditinggal sang Ayah. Kini, ia harus menghadapi
ih memegangi Ibu Selena hingga ia sedikit tenan
ng. Tangisnya kembali luru
guki Selena. Ia keluar bersama Dokter dan duduk di ruang
tang dengan sedikit berl
enatapnya dengan bercucuran air mata. Tan
elena dan memeluknya. Gadis itu menumpa
hwa minggu depan mungkin ia tak akan berada di
Gadis yang dicintainya sedang terpuruk sedih
harus ia katak
ang?" tanya Alvaro dan Selena
ya Alvaro. Selena melepas pelukannya lalu mengusap air mata
gusap kepalanya. Ia sang
varo yang membuat senyu
ro membuat Selena tertegun karenanya. Hidangan yang dipesan sudah siap di depan
elena meletakkan