Hanya Ada Satu Cinta
it di seluruh tubuh. Apakah pilihannya untuk tidur di sofa salah? Tentu ia ti
hbac
kl
menghindar melihat Leo berpakaian. Dirinya sampai
ja Reva keluar dengan hati-hati. Cuk
ri. Tentu saja, ia tidak mau hidupnya bertambah sial lagi dengan pakaiann
akaian dalamny
kl
pilan Reva saat ini. Karena, oh ayolah, ia adalah laki-laki normal dan saat
Leo bernafas lega. Jika wanita itu tidak pergi, mungkin ia tidak
tengah menormalkan debaran
nnya. Dan keluar dengan pelan, tak ingin menatap Leo
elopak bunga mawar. Sedangkan lilin masih ber
Memainkan handphonenya. Hal tadi
a curiga!" ujar Leo menatap Reva sekilas. Sedangkan wanita itu baru ber
ah!" jawab
eo lagi, menatap Reva cukup lama.
bingung sendiri kini malah dirinya yang
lakukan apapun padamu. Ada surat perjanjian," lanjut Leo menj
k sudi tentunya menikmati tubuhmu! Lagi pula, aku sudah punya Kekasih!" je
na mendengar nada bicara Leo yang angkuh. Seolah-olah
eo namun masih bisa
a harus tidur bersamamu!" Reva berdiri mengamb
anya Rev
bawa selimut
saja
imut ini, maka tidurlah di sini! Jika tida
ali menuju sofa. Merebahkan tubuhnya
! Dasar rese! Awas aja entar!' bati
l
au lakukan?" tanya Reva kesal. Pasalnya L
cemas, berlari menuju sakla
u! Apa yang kau lakukan?" tanya bal
akut g
l
kh
l
li menghid
Entah apa yang akan orang-orang pikirka
u bilang, aku
u tidur di atas ranjang, ag
pa
a l
l
l
h!" kesal Reva. Sungguh ia tidak berbohong. Kegelapan ad
eri tahumu untuk ti
aku tidak tau ya
gung dengan apa yang Reva k
l kesempatan dal
n apanya? Aku hanya sedang
k! Aku tidak akan
kembali naik ke atas ranjang, dan tidur dengan tangan menutupi matanya. Ia tidak ingin bersikeras mematikan lampu, karena pikiran Reva k
mpat Reva lalu kembali me
a menit
r. Ia sama sekali tidak bisa
gai pose tidur ia coba. Tapi tetap ti
alu mulai merebahkan tubuhnya lagi. Ia mulai memikirkan ban
hbac
ik ke arah
h ko
isi kamar dan tidak menemukan
kl
tih lengan panjang serta jeans. Dan sepertinya sudah mandi, terlihat dari
ya. Karena iapun tidak mau mengotori mata sucinya terus-terusan melihat
rapan di luar bersama y
i saja sendiri!" tolak Reva. Tubuhnya memang suda
h menggenggam handuk kecil yang ia gunakan unt
atau memang sud
sebal. "Apa maksu
luar sendiri, apa pandan
anku apa?" tanya
aja ada! Berpura-puralah jadi pasanga
nya malas. "Ya sudah,
t-ototnya terlebih dahulu baru
rambutnya. Ia hanya sekilas m
udian menatap Reva yang b
membawa handu
p Leo tajam mendengar apa yan
siku?" tanya