Love Psycho
ua mobil. Wanita cantik itu awalnya tidak punya niat untuk turun dari kamarnya, tap
s yang terdengar familiar sampai dia berada di anak tangga terakhir.
erteriak padanya dengan wa
e kamarnya. 'Sialan! Kenapa dia bisa tahu a
Tian sudah mendorong pintunya lebih
ara itu ber
dan Laura. Mereka saling beradu pandang dengan tajam. Laura beringsut pe
Tolong jelaskan dulu bagaimana anda
engenalnya?"
bos l
ri ke laut! Kenapa bisa kebetulan seperti ini? Astaga! Bukankah Ame
emput istriku. Jadi, tolong jaga b
ary terlihat menegang. Lelaki itu melirik La
ejut bukan main. Ditambah lagi, Hary menggeser
saja?" Laura berteriak pada Ha
u dia beralih menatap Tian dengan serius dan berkata, "jangan lakuk
perkataan Hary. "Tentu saja, ak
untuk tinggal bersama
u memberimu waktu tiga hari untuk bersiap-
ak m
nggil Tian
a padanya, "aku percaya pada Pak Tian untuk tidak
da apa dengan kata 'menyakiti'? Sedangkan set
enatap tangan Tian yang
n bajunya dengan kesal. Dia memasukkan bajuny
iti Laura," bisik Leni yang masi
tidak akan menyakiti hatinya," balas Hary seolah dia memang tahu kesuka
rada di pinggang Laura terlepas. "Kamu tunggu di
ang dengan dua mobil dan semua itu berisi bawahannya. Mereka sudah berdiri di samping mo
ku tidak mau mati muda karena dis
uar. Sisi kanannya aman, dia hanya perlu berlari sekencang-kencangnya. Seda
l yang ada di sampingnya lalu menendang pengawal yang ada di sisi lainnya. S
teriak salah s
ngan Tian yang keluar rumah. "Kapan kalian be
Dan anda sudah berjanji padaku, Pak. K
apan aku mengi
. Dia mungkin mencari temp
u Hary sebagai tanda terimakasih. Segera dia memasuk
bisa lolos dar
*
obil berbelok, Laura segera berhenti dan keluar dari taksi sebelum mereka sadar kalau
mengatur nafasnya dan setelah agak tenang, dia memilih menarik satu buku dan memba
R
nya karena mungkin seseorang ingin membaca buku sambil melihat pemandangan
the boo
inding sampai ke ubun-ubun. Susah payah dia menelan
t dia hendak berdiri. Tangannya meremas pinggang kecil itu k
kit, Tian!"
rasa sakit itu, Laura
au yang menyukai
mereka bersentuhan. Dan kali ini posisin
buktikannya sekali lagi? Disini?" Tian me
melirik sekitarnya. "Ternyata kau semakin gila! Uh
mulai meraba ke tempat lain. "Tian!!" Laura mend
mu ingin membuktikan
ntikan pe
k sedang
ghindar lagi. Dia juga tidak mau
Dia sudah tidak tahu lagi seperti apa hidupnya nanti. Ya
Tian meremas pinggul itu kuat-kuat seolah tak
ndiri! Lepaskan, T
ah tenang," jawab
Be