Rebirth Spoiled by CEO
gat sunyi. Hanya terdengar dentin
ine tidak ada yang be
lalu. Salahnya memang selama ini selalu menolak dan berusaha untuk kabur dari sisinya. Aki
bisa membiarkan Kevlan terus salah paham. Ini memb
Tapi sekilas, Madeline bisa melihat sudut bibir Kevlan yang melengkungkan senyuman. Len
kannya begitu saja? Tidak akan ia biarkan. Dia tidak akan membiarkan Kevlan teru
ya. Seakan dia merasa kesakitan secara tiba-tiba. "A
at!" Kevlan terlihat sangat panik, dia bahkan bangk
nya? Ah, apakah kamu perlu obat? Tidak, apakah kita harus ke rumah sakit sekarang? Ayo, kita pergi sekarang kau pasti sangat kesakitan." Kevlan berbicara dalam satu tarikan naf
e pergi ke rumah sakit. Tapi tiba-tiba saja Madeline dengan cepat menahan t
lain?" tanya Kevlan yang masih panik. Nada suaranya terde
embawa tangan Kevlan ke bawah dadanya di bagian kanan, tepat di mana posisi hati berada. "Di
engerti mengapa tiba-tiba sa
panggilnya s
Maka dari itu, tolong maafkan aku. Jangan menghukum aku dengan asumsimu terus-menerus. Kevlan, maksud perkataanku tentang pertunangan kita. Aku setuju, aku berjanji tidak akan kabur lagi. Aku akan dengan senan
sungguhan. Sehingga membuat Kevlan sulit
an merasa goyah. Ini adalah wanita yang dia cintai selama bertahun-tahun. Melihat wa
dia mempercayai
ngkhianatinya dan kembali bersama de
tipis. Dia mengangkat tangannya lalu membelai lembut waj
alam. Seolah mereka tengah berkom
hnya dengan wajah Kevlan. Dia mulai menutup ma
mbut, seolah ia tengah menyalurkan setiap
ne. Awalnya dia merasa kaget. Namun, lama kelamaan dia
uman yang menuntut. Bahkan kini tangan Kevlan yang ber
langan akal. Sampai mereka berdua lupa bahw
hentikan aksinya. Dia harus menahan nafsunya, karena dia tid
n kendali. Kau tahu bukan aku selalu hampir kehilangan kendali tiap kali bersamamu? Jadi ke
ai setiap perkataanku. Kamu meragukan aku. Jadi ... aku pikir hal ini bisa membuatmu percaya, maaf." Mad
Dia mengelus puncak kepala Madeline secara lembut. "Baiklah, aku percaya padamu, aku
ya ini yang ia inginkan. Mendapatkan kemba
n erat. "Aku berjanji Kevlan tidak akan merusak
undak Madeline. "Ya, aku tahu, kau tidak
Kevlan. Sangat, san
hidup, dia merasakan kebahagiaan yang begitu membuncah dalam hatinya. Dia tidak t
un akan merasakan hal yang sama? Begitulah yang Kevlan rasakan. Dia merasa tidak perc
ar membalas perasaannya saat ini? Entahlah, Kevlan sendiri tidak t
luk erat, seolah takut hari esok aka