Ceo Mesum Suamiku
aru saja tergelam dalam laut. Entah tadi mimpi atau tidak. Baginya seperti kenyataan yang membaut dia hampir saja kehilanga
di padaku. Dan kenapa? Kenapa a
anya mencoba melihat se
ikirkan hal aneh dalam dirinya. Dia sobtak kenundukkan kepalanya, melihat bajunya yang masih leng
ya. "Kenapa kepalaku semakin pusing sek
begitu kerasnya. Bella berjalan mendekatinya, dengan langkah mengendap-endap mencoba mencari tahu siapa yang berad
. Jemari tangannya memegang pintu bergeser itu. Perlahan mulai membukanya. Ke dua mata Bella tertuju pada hal yang sem.. Aaah
n berpadu dengan teriakan Deon. Seakan merasa sedang berlomba berteriak. Untun
bari menahan senyum di bibirnya. Saat melihat wa
alingkan
aja,"Ia menutup ke dua mata
ak bisa bayangin. Apa yang aku lihat tadi. Ra
li membayangkan h
nutupi pinggang sampai lututnya. Kemudian melangkah mendekatinya. Mendekatkan bibirnya t
." Bella mencoba pergi. Langkah kakinya terhe
amu yang memulai duluan. Se
ta yang ikut berputar mencoba menginga
a mengkerut di saat melihat wajah Deon secara detail. "Apa kamu tadi yang bawa
m tipis, dengan sudut bibir sedikit
g sengaja kamu ingin mengintip aku mandi." Deon melangkah ringan, mendek
r pada pintu kamar mandi, dengan tangan kanan yan
g pintu, tubuhnya sedikit dekat. Tatapan mata mereka saling terkunci
ggoda. Bukanya Bella suka, dia memincingkan matanya heran. Menatap setiap detail d
nap
l darimu. Terus a
ngan matanya. Ke dua tangannya menempe
meraih heleian rambut hitam Bella, menghirup bau yang begitu menye
ga yang spesial da
ngan sentuh aku, tuan!" Bella
helaan napas mereka salin
ariku." Deon dengan percaya dirinya memegang pinggul Bella, membuat wanita itu terkeju
.." Ucapan Deon terhenti meringis menahan
lantau, dengan tangannya kanan terangkat mencoba mencegah Bella yang sudah berlari keluar dari kamar
enahan rasa sakit. Dia mencoba berdiri tegap. Berjalan ke
engejarku, tuan mesum!" ucap Be
umpatnya sa
*
sah tersapu angin malam membuat tubuhnya semakin menggigil kedinginan. Hinggeset depan pintu. Atau tidak di rak sepatu tepat samping pintu. Ia yang tidak ingat menaru
ang semakin menggigil. Ia menekuk ke dua kakinya, memeluknya
li akh mabuk. Dan tadi.. Aku kenapa bisa ada di
l Bella mengacak-acak
ekk
ukk
tubuhnya jatuh ke belakang. Sosok laki-laki di belakangnya, melebarkan
..... H
at Bella terkejut ke dua mata yang semula ingin terpejam, kini
, seakan rasa sakit punggungny
a Bella menajamkan
ki-laki ini. Dan dari mana da
.. Br
laki itu hingga membuat dia mena
lakukan, dasa
mu pencu
terdiam, merai
il, ini rum
asnya, mencoba ken
u si
Dan langsung di balas oleh Bella dengan gera
m dan nuansa rumah pedalaman yang sangat unik. Ke dua mata Bella melebar di saat tahu jika itu
nya, meringis mena
rumah siapa?"
ku baru pindah di sini. Dan ini se
g ternyata tepat di samping rumah itu. Dia meringis, menahan ra
rah malu. Gimana bi
egitu berani denganku. Apa dia wa