Ghost Writer
camata itu bernama Cassandra atau biasa dipanggil dengan sebutan Sandra. Pekerjaannya adalah sebagai seorang ghost writer yang menulis untuk penulis lain yang juga sering membayar
," ujar seorang dibalik bilik telepon yang baru saja diangkatn
mengetik kata demi kata yang mengalir di pikirannya. Di seberang sana Ayu ta
san untuk bab hari ini sudah kami tulis
enulis itu butuh konsentrasi yang banyak agar tulisannya menjadi tidak kacau balau. "Ayu, maaf. Sepertinya kamu m
ru berapa kata kamu tulisnya, Si
engirim tulisannya ke mereka untuk segera di review. Para kliennya tidak tahu betapa sulitnya ia menulis dan memikirkan sebuah cerita serta merang
Ayu. Baru juga 500 kata
gan santai sambil memp
orm Perfect Writer, ini. Aku enggak mau tahu kalau aku tak mendapat penghasilanku bulan ini dan tak mendapat bonus juga.
k melihat arah jarum jam. "Anu, sepertinya aku akan menulis tiga bab sekaligus
u hari ini kamu mau menulis tiga bab sekaligus di novelku. Tapi ingat jangan
engeluh sedikit pun," ujar Cassandra kemudian melanjutkan kata-katanya. "
kamu karen
insomnia setelah kau berjanji pada pembacamu untuk 50 episode da
aran lebih, ya. Apakah aku
y-y
host writer, lagi pula 20% pendapatanku kan sudah kuberikan kepadamu seb
pi
karyaku bukan karyamu!" bentak Ayu kepada Ca
leponmu sekarang juga. Lagi pula aku juga sekarang aku harus menulis untuk novelmu
ponnya dan kembali melanjutkan tuli
pekerjaanmu ini, sayang," ucap ibu Lina y
n tersenyum. "Enggak Bu, justru ak
ssandra. Kenapa tidak menulis sebuah novel untuk dirimu sendiri? Siapa tahu tul
a diri dengan tuli
Enggak percaya diri
nulis novel sendiri. Aku merasa jika tulisanku ini masih kurang dan aku bel
puter miliknya dan tak mau menggubris perta
. Lagi pula itu pada akhirnya akan menjadi pekerjaan yang membuatmu menjadi gila karena kamu harus membuat cerita yang kamu tulis untuk orang lain. ak
benci jika ibu harus mengoceh kepadaku tentang hal ini!"
egas dari meja makannya kemudian beranjak pergi ke kamarnya untu
*
eringatan sedikit pun. Ia pun menundukkan kepalanya di atas meja dan ingin segera melepaskan penatnya hari ini. Tiba-tiba, sebuah ponselnya berdering di atas mejanya. Menambah sakit kepala y
lam, temank
ginya di saat yang tidak tepat. Wanita yang baru saja berbicara di teleponnya itu adalah L
li dengan modelku?" Cassandra pun menopang dagunya di atas mejanya dengan perasaan sedikit marah. Tapi, bukan
tepat. jadi, sepertinya aku akan menutup panggi
emangatnya langsung duduk di kursi dengan manis
an kepadaku, La?" tanya Cassandra kepada
ngumumkan bahwa mereka akan mengadakan I Need Wri
al mendengar hal ini. "Oh, jadi ini informasi yang kam
Untuk menunjukkan kepada dunia betapa hebatnya dir
selnya. "Tidak, sepertinya aku tidak
tidak tertar
n dengan pekerjaanku, sebuah mata pencahar
astaga. Kau tak perlu melakukan