THE Dream grampy CEO
macet banget lagi, harus jalan jauh banget gini
h sikap Vano, arogan, tidak mau di salahkan dan maunya menang sendiri. Tapi, walaupun sikapn
g ada di depannya. Tampa melihat ke depan, Vano de
gak sih!"bentak Vano Tampa
Cantika pada Vano yang berdiri di depannya. "Udah salah, bukannya nolongin,
epan dadanya. "Lo punya mata kan? Harusnya Lo bisa liat kal
as Lo yang nabrak gue, kok mal
ang buang waktu gue tau gak!"ketus Vano
ue!"gerutu Vano sambil berjalan. "Janga
sambil mengomel sendiri. "Dasar orang aneh emang! Dia ya
*
kantor melihat pada Vano, yang sudah bercucuran keringat di dahi
Kembali bekerja!"perint
masing. Vano memutar bola matanya dan lanjut menaiki lift ke ruangannya di lantai L
i?"tanya Vano berjala
suk ke kantor? Jangan seenaknya saja ya kamu, coba ka
pakai. "Ternyata sekarang sudah jam 10 pan
anti ada klien yang akan datang dari Amerika?"tegas Papa nya pada Va
siap bertemu klien,"jawab Vano me
beri tanggung jawab besar masih saja sama dengan anak
ano berdiri di depan kaca merapikan ram
kamu harus sudah sampai di caf
Vano sudah selesai,"jawa
ini!"kesal Vano setelah it
berkas jangan sampai tertinggal,
jawab Vano segera meningg
teriak Abrian yang su
sendiri. Dengan rasa takut dan cengengesan Vano berbalik tubuh
anget sama Abang Abangnya,"lagi lagi Abr
cafe tempatnya janjian den
si Tuan,)" Ucap Vano me
Vano. Silahkan duduk,)" Jawab Mr. J
on,( Terima kas
g kontrak kerja mereka memesan makanan terlebih dahulu. Kurang lebih sekitar empat puluh lima menit mereka pun sele
erate, (Oke, terima kasih Tuan Vano atas waktu dan kerjasama n
a, terima kasih kembali Tuan Jhon semoga betah kerjasama dengan perus
ini Vano masih duduk sendirian di dalam c
ga akhirnya
berdiri dan berencana akan pulang. Ketika Vano akan berdiri, tak sengaja seorang gadis berhijab menabrak Vano
ini baju gue kotor semua!"bentak Vano hingga
mendongakkan kepalanya
cap merek
rjaan lain apa selain nabrak orang? Lo gak liat baju gue mahal
banget gue ketemu Lo tau gak!"bal
e mata Lo siapa yang nabrak gue sampai gue
i Lo yang nabrak gue! Lo minta maaf ga
isan kata kata untuk mengelak dari pe
ambil mengangkat alisnya. "Kenapa diam
tak mau kalah. Vano membuka jas nya dan memberikan ke tangan Cantika. Cantika
g di dengarnya. Cantika membuang baju itu ke lan