/0/22082/coverorgin.jpg?v=ad2b0922cd8b095696d41f8ce878db88&imageMogr2/format/webp)
"Ya Tuhan, mengapa Naila tidak ada di kamar pengantin?" gumam Ibu Nurma ketika dirinya berada di dalam kamar pengantin.
Kemudian, Ibu Nurma bergegas mencari suami dan anak pertamanya, Naya.
"Naya, gawat! Naila tidak ada di kamarnya!" teriak Ibu Nurma dengan wajah ketakutan.
Naya yang sedang membantu mempersiapkan dekorasi pernikahan terkejut mendengar teriakan ibunya. Padahal hari ini adalah hari pernikahan adiknya, Emeline Naila Pury dengan seorang pengusaha sukses, Zayn Wirakusuma Baskara.
Naya segera berlari mendekati ibunya, "Ibu, benarkah Naya tidak ada di kamarnya? Bagaimana mungkin Naila tidak ada di kamarnya?" tanyanya dengan nafas terengah-engah.
Ibu Nurma hanya menggeleng kepalanya, "Benar, Naya. Ibu tidak tahu, Naya. Dia pergi tanpa meninggalkan pesan apapun. Ibu sudah mencarinya ke mana-mana tapi tak ada hasil," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Naya merasa panik, "Lalu, bagaimana dengan pernikahan hari ini, Bu? Apa yang harus kita lakukan? Semua tamu sudah datang, dan Tuan Zayn sudah menunggu di pelaminan."
Mendengar pertanyaan Naya, Ibu Nurma tampak bingung dan tidak tahu harus berbuat apa. Namun, tiba-tiba Naya mendapatkan sebuah ide yang terasa gila di benaknya. "Apa aku manfaatkan situasi ini, ya?" ucap Naya dalam hati sambil tersenyum nakal.
"Bu, bagaimana kalau... bagaimana kalau aku yang menggantikan posisi Naila sebagai pengantin wanita?" usul Naya dengan ragu.
Ibu Nurma terkejut mendengar usulan Naya, "Naya, apa kamu yakin dengan keputusan ini? Ini bukan hal yang mudah, dan bisa saja berdampak buruk pada hidupmu nantinya."
Namun, Naya tetap bersikeras, "Naya yakin, Bu. Demi menyelamatkan nama baik keluarga kita, aku rela mengambil resiko ini. Naya akan menjelaskan semuanya pada Tuan Zayn nanti setelah pernikahan selesai."
Melihat tekad Naya yang bulat, Ibu Nurma akhirnya setuju dan memberitahu Ayah Ferdi tentang keputusan tersebut. Mereka pun segera menyiapkan Naya untuk menggantikan posisi Naila.
Akad nikah akan segera berlangsung, Tuan Zayn tampak melotot begitu juga para tamu undangan dan juga keluarga besar Tuan Zayn saat melihat mempelai wanitanya bukanlah Naila, melainkan Diandra Kanaya Pury—kakaknya Naila.
"Tunggu!!" teriak Tuan Zayn langsung berdiri tegak, "apa-apaan ini?" laki-laki bertubuh kekar ini merasa telah dipermainkan. "Yang akan saya nikahi itu, Naila, bukan kamu!" tunjuk Zayn dengan tatapan sinis ke arah Naya, namun berbisik.
Naya segera menarik tangan Zayn, membawa laki-laki itu ke tempat yang aman untuk berbicara.
Pesta pernikahan langsung heboh, mulai terdengar bisik-bisik tetangga. Mereka juga penasaran, mengapa peran mempelai wanitanya tidak seperti yang ada di foto, tidak seperti yang tertera di surat undangan.
"Lepas!" Zayn menepis tangan Naya. "Mana Naila?" tanyanya ketus.
"Mas Zayn, Naila kabur. Dia pergi tanpa meninggalkan pesan apapun. Kami tidak tahu kemana perginya Naila. Maka aku menggantikan posisi Naila agar pernikahan ini tetap berlanjut. Aku tidak mau nama keluarga kita jadi buruk karena masalah ini. please, Mas Zayn cari cara apa kek gitu! Ya, pernikahan ini hanya sekedar untuk menyelamatkan nama baik saja," kata Naya.
Kedua tangan Zayn mengepal kuat, perasaannya sangat hancur ditinggal pergi begitu saja dihari yang paling dinantikan selama ini.
"Mas Zayn juga tidak mau diejek' kan? Masa seorang pengusaha tampan, gagah, ditinggal kabur oleh calon istrinya," ujar Naya, dia terus membujuk Zayn untuk setuju menikah dengannya.
Zayn menghela nafas dalam-dalam, ia mencoba untuk tetap tenang meskipun sebenarnya dia sangat rapuh.
Zayn menarik sebelah pergelangan tangan Naya. Saat tiba di area pesta, Zayn menggandeng tangan Naya dengan sangat mesra.
/0/17923/coverorgin.jpg?v=449eb9187a70a1d7136878540e3dc684&imageMogr2/format/webp)
/0/21135/coverorgin.jpg?v=e07f203525618a6f8d7e40b58e3f2b5b&imageMogr2/format/webp)
/0/16695/coverorgin.jpg?v=49123be41f7ee72bdbc5bab43fb08273&imageMogr2/format/webp)
/0/21619/coverorgin.jpg?v=d98d1fcc20d02386b916a4afb4161777&imageMogr2/format/webp)
/0/14152/coverorgin.jpg?v=efdc21e45b5252f06d5cabf6bc2cffcf&imageMogr2/format/webp)
/0/2349/coverorgin.jpg?v=dd0a05c01c858512eced3c620181d0d4&imageMogr2/format/webp)
/0/3431/coverorgin.jpg?v=a947c5bf704f2fb05a529090f69f4d97&imageMogr2/format/webp)
/0/3583/coverorgin.jpg?v=420d23233a567bf114de59d69690b350&imageMogr2/format/webp)
/0/8507/coverorgin.jpg?v=47c5cad4298ef62c045d02d9ea6946d5&imageMogr2/format/webp)
/0/6832/coverorgin.jpg?v=417d3b24a4bb52c9939bf3b6fe8e8859&imageMogr2/format/webp)
/0/22931/coverorgin.jpg?v=55ee7bc828f6e42c0e97a76005df6995&imageMogr2/format/webp)
/0/12993/coverorgin.jpg?v=43333b9dfd6ceffce2bb9acc88432092&imageMogr2/format/webp)
/0/3925/coverorgin.jpg?v=f35beec2a693ab20cde31366697c77fa&imageMogr2/format/webp)
/0/2453/coverorgin.jpg?v=96c7673aae26a3b99eca8d7df29c9aad&imageMogr2/format/webp)
/0/6529/coverorgin.jpg?v=cddeb0bc243bcef36794eb78d95cc4dd&imageMogr2/format/webp)
/0/6269/coverorgin.jpg?v=b50fd60d3fb45254a7faa00fc2000c82&imageMogr2/format/webp)
/0/16241/coverorgin.jpg?v=efcd6636640b700e7268f224990290a9&imageMogr2/format/webp)
/0/19941/coverorgin.jpg?v=66dd937413c31dce02d326289546be7f&imageMogr2/format/webp)