Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
Flashback on delapan bulan yang lalu....
Seorang gadis cantik, berjalan di gelapnya malam. Berjalan dengan rasa takut karena larut malam telah tiba dan gadis itu tidak kunjung sampai di rumahnya.
Gadis itu adalah Allia Aurora Margaretha, ia menelusuri lorong gelap dengan keringat bercucuran.
"Ya Tuhan tolong Allia, Allia takut," gumam gadis itu sambil berjalan dengan tangan yang sudah basah akibat rasa gugupnya.
Tiba-tiba ia mendengar sesuatu dari depan sana di mana tempat yang akan ia lewati sepertinya banyak gerombolan motor di sana.
Dengan keberanian Allia melewati jalan itu, karena tidak ada lagi jalan selain itu untuk ke rumahnya.
"Eh bro itu ada cewe cantik. Godain yuk," ajak seorang pemuda pada teman-temannya yang sedang duduk di atas motornya.
Orang yang dimaksud pria itu hanya menatap sekilas gadis itu, orang itu adalah Azzel Adisson.
Ia adalah pemuda paling tampan di sekolahnya, banyak yang mengidam-idamkan dirinya. Tapi ia sama sekali tidak tertarik.
Saat sudah melawati kerumunan orang-orang itu, Allia merasa lega. Dengan cepat ia berlari lebih menjauh agar cepat sampai ke tujuannya
Belum sempat berlari tangannya sudah dicekal oleh seseorang.
"Gue anter," ucap pemuda itu.
Allia langsung menganga saat melihat siapa yang mencekal tangannya itu, Azzel adalah orang terkenal jadi Allia tau karena mereka satu sekolah.
"Em, gakpapa aku bisa-" Belum sempat mengakhiri ucapannya Azzel sudah mendahuluinya.
"Nurut bisa?" tanya Azzel dengan suara dinginnya membuat nyali Allia menciut.
Gadis itu hanya mengangguk, dan mengikuti langkah besar milik pemuda itu sampai ke motornya.
"Gue anterin bocah ini dulu, gue duluan," pamit Azzel pada teman-temannya lalu memberikan sebuah helm pada Allia.
"A-aku gak biasa pake helm" Ucap Allia sambil menunduk, rasanya sangat malu mengucapkan fakta itu.
Azzel menyerit-kan kening-nya.
"Maksud?" tanya Azzel.
Belum sempat Allia menjawab salah satu teman Azzel sudah duluan membuka suara.
"Maklumi aja bos kayaknya anak holkay, biasa naik mobil," ucap pemuda yang menggunakan jeket yang sama dengan Azzel.
Azzel terlihat tampak berpikir.
"Pake aja, dibiasakan mulai sekarang!" ucap Azzel terlihat seperti tidak ingin dibantah.
Akhirnya Allia menurut, sungguh sial dirinya bertemu dengan seorang most wanted sekolah yang memiliki sifat seperti ini.
Selama perjalanan Allia berusaha menahan beratnya helm, sebenarnya tidak terlalu berat namun gadis itu belum terbiasa jadi ia merasa sangat berat.
Ia mulai pusing kepalanya mulai terasa sakit.
"Azzel," panggil Allia dengan suara pelan, ia rasa pemuda itu tidak mendengarkan panggilannya.
Azzel memberhentikan motornya di depan rumah yang sangat mewah, lalu segera menyuruh Allia turun dan membukakan helm gadis itu.
"Ko kamu tau rumah aku padahal aku nggak ngasih tau," heran Allia.
"Hm." Hanya deheman yang dibalas pemuda itu membuat Allia kesal sendiri.
"Makasih, aku masuk ke dalam dulu," pamit Allia belum juga satu langkah berjalan Azzel kembali menahan tangannya.
"Tunggu, mulai sekarang dan seterusnya kita pacaran," Pernyataan Azzel membuat Allia terkejut.
"Em mak-"
"Nggak ada penolakan! Udah sanah masuk. Besok gue jemput."
Dan dari sinilah kisah percintaan Allia di mulai, awalnya memang sangat senang karena siapa yang tidak senang diajak berpacaran most wanted sekolah?
Tapi bagaimana kelanjutan hubungan mereka, apakah akan seperti orang pacaran pada umumnya?
Flashback of
✏️✏️✏️
Pagi ini Azzel terlihat sangat marah karena Allia membuatnya menunggu terlalu lama, Azzel sudah berada di rumah gadis itu sejak 40 menit yang lalu.