/0/14428/coverorgin.jpg?v=e673db163036ee391c656ce0b40786ba&imageMogr2/format/webp)
"Keluar Kamu dari rumah saya!" bentak seorang pria paruh baya sambil menatap nyalang ke arah putrinya.
Gadis itu menangis histeris. Air matanya tak mau berhenti membasahi pipi putihnya, yang kini bersemu merah karena sempat menahan tangis.
"Maafin Mila, Ayah. I-ini bukan kemauan Mila,” jelasnya, masih tersedu-sedu.
" Saya tidak mau nama baik keluarga ini tercoreng, dari sekian banyak keluarga besar ayah, satu pun tak ada yang muka tembok seperti kau! Lebih baik kamu pergi dari sini sekarang juga, jangan buat saya merah padam, paham! " Tunjuk sang ayah kepada Mila yang sedari tadi, menangis histeris di bawah kakinya.
Mila kemudian menoleh ke arah wanita paruh baya yang hanya diam sembari menangis, wanita itu syok mendengar kabar bahwa anak semata wayangnya tengah mengandung. Padahal putrinya itu masih bersekolah dan tak pernah terlihat dekat dengan lelaki mana pun. Orang tua mana yang tak akan kecewa bila anaknya melakukan hal menjijikkan seperti itu.
"Bunda ... dengerin Mila, Bun. Mila gak salah, i-ini kesalahan.” Mila menunduk dalam, hingga air matanya berjatuhan ke lantai.
Wanita yang dipanggil bunda itu hanya diam tak mampu berkata-kata. Ia sangat syok mendengar kabar mengejutkan yang menimpa putrinya, ia bahkan tak tahu harus bereaksi seperti apa. Kekecewaan sudah terlanjur memenuhi hatinya.
"Mau membela diri lagi? Sekarang juga, angkat kakimu dari rumah saya. Cepat!"
Mila berdiri dari duduknya. Percuma saja ia menjelaskan panjang lebar kepada orang tuanya, mereka tidak akan pernah percaya. Mila pun melangkah keluar dari rumah keluarga Gilbran Aditama.
Berat bagi Mila untuk melangkah keluar dari rumah yang sudah tujuh belas tahun ini ia tempati, kenangan manis bersama kedua orang tuanya kembali berputar memenuhi otaknya. Berjalan menyusuri jalan raya di tengah gelapnya malam, tanpa tahu tujuan. Semua kemewahan yang Mila miliki, kini hilang sudah, teman-teman yang mengerumuninya dulu pun satu per satu mulai berpaling membelakanginya.
Mila menangis tersedu -sedu, rambutnya menari-nari kecil ketika diterpa angin malam yang kian dingin hingga menusuk ke tulang. Di halte bus, Mila berhenti. Sekadar demi melepas penat setelah jauh berjalan. Satu per satu bulir hujan jatuh membasahi bumi, seakan ikut menangis meratapi nasib Mila.
Pandangannya memburam ditutupi air mata yang tak henti-hentinya meluncur dari pelupuk mata Mila, ia sakit hati dan terluka, ia putus asa dalam keheningan malam yang sunyi. Tidak ada sandaran dan dekapan hangat penguat lara.
"Mila?
Seorang gadis berpakaian kasual dan berambut panjang, menepuk pelan pundak Mila yang sedang duduk termenung.
Mila mendongkak menatap wajah gadis yang menepuk pundaknya tersebut.
/0/5732/coverorgin.jpg?v=f16c643d8089a2a44a47d9310725f002&imageMogr2/format/webp)
/0/12737/coverorgin.jpg?v=47c887ad192be9faebf19ea232c9b11d&imageMogr2/format/webp)
/0/2958/coverorgin.jpg?v=41f7d5bb6f4e9e1173ee4c6625ac580e&imageMogr2/format/webp)
/0/5296/coverorgin.jpg?v=b661641e628f8a8a69709a76ac5ad2a5&imageMogr2/format/webp)
/0/2834/coverorgin.jpg?v=adf507028e4f3f79b0285199008acca1&imageMogr2/format/webp)
/0/14447/coverorgin.jpg?v=05af3d30aea5c3a050a6440174e89965&imageMogr2/format/webp)
/0/17998/coverorgin.jpg?v=a7613bb9bc22ad1edee1fe36ae271d43&imageMogr2/format/webp)
/0/26613/coverorgin.jpg?v=7ef3a1c8787b23b50f23a8314f78f397&imageMogr2/format/webp)
/0/10338/coverorgin.jpg?v=3a6d777b7f3134ab6ee6dad7798db921&imageMogr2/format/webp)
/0/3936/coverorgin.jpg?v=e3236347ae04f00ccb2874ec63d5379e&imageMogr2/format/webp)
/0/10259/coverorgin.jpg?v=54169c1f5c1549138ff5f1f1622f939d&imageMogr2/format/webp)
/0/18349/coverorgin.jpg?v=cf37b72abd26dae4467f484c4694da1d&imageMogr2/format/webp)
/0/5356/coverorgin.jpg?v=ffda3a761434a6526b416ab99b2fbf53&imageMogr2/format/webp)
/0/21624/coverorgin.jpg?v=387f47fc3719e7d447feed111c0c690f&imageMogr2/format/webp)
/0/2200/coverorgin.jpg?v=addd460c5dc525b80512cb2b35940c12&imageMogr2/format/webp)
/0/12710/coverorgin.jpg?v=744a608d2c902474986a4e5c13ac6375&imageMogr2/format/webp)
/0/20458/coverorgin.jpg?v=fa31c4420d3b4676f9029979308f5564&imageMogr2/format/webp)
/0/19899/coverorgin.jpg?v=ef25e24013022f1e5084d13e9fc9e886&imageMogr2/format/webp)
/0/16080/coverorgin.jpg?v=82c42b37571355a9dd5552a48607d63c&imageMogr2/format/webp)