Cinta yang Tersulut Kembali
Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Sang Pemuas
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
“Violet, awas …,” teriak seseorang sembari menarik tangan wanita yang hendak tertabrak sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi.
Semua orang melihat ke arah mereka berdua dan juga sudah banyak para awak media yang mulai menyorotinya. Dengan cepat mereka semua mengelilingi wanita yang hampir saja kehilangan nyawanya.
Begitu banyak pertanyaan yang dilayangkan oleh mereka dan kilatan cahaya kamera yang menghujani Violet. Wanita yang bertubuh sintal itu hanya terpaku dan tidak menanggapi apa yang ditanyakan oleh awak media dan juga tidak peduli dengan kilatan cahaya kamera yang menghujaninya serta menyilaukan.
“Wanita bodoh … apakah kau ingin mati?” tanya wanita yang tadi sudah menyelamatkan Violet sembari menarik tangannya untuk menghindari semua awak media yang sudah mengelilingi.
Wanita itu terus memarahi Violet yang masih saja diam, dia tidak lain adalah Anya yang merupakan sahabatnya. Dia sangat kesal dengan sikap sang sahabat yang mendadak menjadi sebodoh ini.
Sebuah mobil berhenti dan mereka pun langsung masuk ke dalam mobil itu dan mobil pun berjalan dengan kecepatan tinggi meninggalkan sebuah gedung pertelevisian terkenal. Awak media yang melihat kepergian Violet langsung mengejarnya dan mereka harus mendapatkan berita besar.
“Mengapa semua ini terjadi padaku? Apa salahku sehingga mereka melakukan semuanya padaku?” Violeta bergumam.
“Tidak ada yang salah denganmu karena yang salah adalah mereka,” timpal Anya yang tidak terima jika sahabatnya itu menyalahkan dirinya sendiri.
Anya melihat ke samping dan dia melihat ada dua buah motor yang penumpangnya memegang sebuah kamera perekam. Dia semakin kesal dengan tingkah para awak media yang lebih suka melihat orang menderita demi sebuah berita yang bisa menggemparkan seluruh negeri.
“Bisa tidak kita menghindar dari awak media?” tanya Anya pada sopir yang sedang menyetir.
“Baik, Non saya akan mempercepatnya,” jawab sang sopir lalu dia menabah kecepatan laju mobilnya untuk menghindari awak media yang tidak menyerah untuk mendapatkan berita hangat.
Violet hanya diam dan masih tidak bisa percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya. Dia sudah percaya dengan sepenuh hati dan juga tidak memedulikan apa yang dilakukan oleh orang itu padanya.
“Awas …,” teriak Anya yang melihat seorang pengendara motor yang menyalip.
Sopir pun membanting setir ke kanan dan ada mobil yang dari belakang melaju sangat cepat juga sehingga menabrak mobil yang ditumpangi oleh Violet. Mobil itu menghantam cukup keras sehingga mobil yang ditumpangi oleh Violet berguling sepanjang beberapa meter.
Semua yang melihat kecelakaan itu berteriak histeris dan langsung berlari menuju mobil yang sudah berhenti berguling. Mereka melihat keadaan korban yang ada di dalam mobil setelah itu salah satu dari mereka berusaha untuk membuka pintu mobil.
“Cepat hubungi ambulans dan polisi,” suara seseorang yang meminta siapa saja yang mendengarnya dengan nada yang tinggi dan penuh rasa khawatir juga.
Tidak begitu lama terdengar sirene ambulans dan juga polisi yang langsung mengamankan lokasi kejadian. Violet, Anya dan juga sang sopir sudah bisa di keluarkan dari dalam mobil dan tidak begitu lama mobil itu meledak. Sehingga membuat semua orang terkejut lalu mereka berlari secepat mungkin.
Violet dan korban lainnya langsung di larikan ke rumah sakit terdekat, mereka langsung mendapatkan penanganan dari dokter di rumah sakit itu. Beberapa saat kemudian datang seorang wanita paruh baya yang bertanya di mana putrinya berada.