searchIcon closeIcon
Batalkan
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pejantan Tangguhku

PEMUAS IBU TEMANKU

PEMUAS IBU TEMANKU

Fajar Merona
PEMUAS TANPA BATAS (21+) Tak pernah ada kata mundur untuk tigas mulia yang sangat menikmatkan ini.
Romantis R18+KeluargaHubungan rahasiaGuru dan muridPlayboyPria SejatiUrban
Unduh Buku di App

(POV ARGA)

Hari ini cuaca sangat panas, matahari tampak bersinar lebih terik daripada hari-hari biasanya. Namun, itu tidak membuatku untuk berhenti datang ke tempat ini ketika hari ini seharusnya adalah hari di mana aku bisa off dari pekerjaanku.

Oh ya, perkenalkan namaku adalah Arga, aku merupakan seorang dokter di salah satu rumah sakit universitas ternama di kota ini. Untuk usia dan pekerjaanku yang lebih spesifik, kita akan membahas hal itu lain kali saja. Yang jelas, aku bisa dibilang tergolong dokter yang muda.

Saat ini, aku terlalu gugup. Jantungku rasanya berdebar sangat kencang ketika menatap pintu yang bertuliskan 609 itu.

Ya, di siang hari dengan cuaca yang cukup panas ini, aku datang ke sebuah hotel yang bisa dibilang cukup terkenal.

Jika kalian bertanya kenapa aku datang kemari, sebenarnya ceritanya cukup panjang.

Itu bermula ketika ada rekan dokterku di rumah sakit yang sama, yah bisa dibilang dia juga merupakan seniorku, memberitahukanku soal sebuah website yang khusus untuk bertukar pasangan, yang bernama Exchange.

Aku baru mengetahui soal adanya website ini itu selama satu bulan terakhir ini.

Awalnya, aku hanya melihat-lihat saja isi di dalamnya karena di sana membernya berbagai cerita dan juga membagikan foto dan video tentang pertukaran pasangan mereka.

Sampai akhirnya, aku memberanikan diriku untuk tidak hanya melihat-lihat lagi dan mencoba untuk bergabung.

Postingan yang mencari seorang pria untuk melihat mereka sedang bermain adalah postingan yang aku komentari, bahwa aku tertarik untuk melakukan itu.

Sejujurnya, sampai sekarang, aku sama sekali tidak menyangka bahwa aku akan mendapatkan balasan dari mereka.

Itulah sebabnya disinilah aku, di depan sebuah kamar hotel.

Aku akhirnya menarik napasku untuk menenangkan diriku, dan sedikit merapikan penampilanku yang hari ini memakai setelan jas.

Setelah merasa tenang, aku mengangkat tanganku dan mengetuk pintu kamar hotel itu. Tidak ada jawaban di dalamnya, atau terdengar orang yang akan membuka pintu itu karena orang yang memilihku itu memang mengatakan untuk masuk saja karena pintunya tidak akan di kunci.

Yah, aku mengetuk sebagai adab kesopanan saja sih, setidaknya mengetuk pintu dulu sebelum masuk ke dalam.

Jantungku rasanya semakin berdegup dengan kencang ketika pintu itu terbuka, tanganku rasanya menjadi dingin.

Sejujurnya, aku masih tidak menyangka aku yang akan berada di sini. Aku adalah pendatang baru di website itu, tapi aku yang dipilih dibandingkan dengan ratusan orang yang berkomentar untuk menawarkan diri mereka.

Mungkin aku bisa sedikit tahu alasan kenapa aku dipilih, karena untuk bioku, aku menuliskan bahwa aku adalah dokter spesialis di rumah sakit universitas.

Begitu aku masuk dan menutup pintunya, mataku langsung terbuka dengan lebar begitu juga dengan mulutku. Tidak mempercayai apa yang kulihat di depan mataku saat ini.

“Ahhhh owhhhhh ahhhh iyaaaa ahhhhh ahhhhh.”

Desahan dari wanita dengan tubuh yang ramping, dada yang bulat dan sedikit besar, dengan kulit langsat sedikit putih itu yang sedang terlentang di kasur hotel langsung bisa didengar oleh indra pendengaranku.

Aku tidak bisa begitu melihat wajahnya karena itu sedikit tertutup dengan lengan seorang pria yang saat ini sedang dalam posisi push-up di dekat wanita itu.

Tentu saja pria itu tidak benar-benar sedang push up, bokong pria yang berkulit kecoklatan itu bisa kulihat bergerak maju mundur dan membuat tubuh wanita itu bergoyang-goyang menerima sodokan dari pria itu.

Desahan wanita itu menjadi semakin terdengar dengan keras, kulihat wanita itu seperti mengatakan sesuatu kepada pria itu, dan pria yang memakai kacamata itu sedikit menoleh ke arahku.

Namun, pria itu tidak mengatakan apa-apa dan terus menggoyangkan pinggulnya itu. Bahkan, rasanya goyangan pinggul itu semakin cepat dan keras, membuat desahan wanita itu menjadi semakin kuat mengisi ruangan kamar hotel itu.

Aku hanya terpaku melihat hal yang biasanya kulihat di film dewasa itu, tapi kali ini aku bisa melihatnya langsung di depanku itu.

Mulutku tidak bisa berkata-kata dan mataku rasanya tidak bisa berkedip melihat pemandangan tubuh dua orang yang sedang bercinta dan sepertinya menjadi lebih bersemangat itu karena kehadiranku.

Aku memang pernah membaca itu sebelumnya, katanya, setiap kali hewan teritorial kawin dan jika ada hewan sesama mereka yang menonton, mereka akan menjadi sangat bernapsu. Itu terjadi karena mereka ingin menunjukkan superioritas mereka.

“Ahhhh ohhh ahhhhh.”

Aku bisa melihat pria yang memakai kacamata itu sesekali melirik ke arahku, dan sepertinya dia menjadi sangat bersemangat.

Pria itu bahkan sudah tidak dalam posisi push up lagi, kedua tangannya diletakkan di paha wanita yang membuka kakinya lebar-lebar itu dan menariknya sambil pinggulnya tetap menyodok ke depan.

Sepertinya situasi saat ini benar-benar seperti yang pernah kubaca saat itu.

Pria itu terus menyodok pusakanya itu dengan kecepatan yang sangat intense, apalagi ketika dia akhirnya memegang pinggang wanita itu dan menggoyangnya dengan cepat dan liar.

Desahan wanita itu juga tidak kalah merdunya, aku bisa mendengar dia yang mendesah dengan panjang seolah baru saja keluar, tapi pria itu tampak tidak peduli dan terus menggoyangkan pinggulnya.

Sampai akhirnya, kudengar napas pria itu menjadi semakin cepat dan tidak beraturan, dan dugaanku ternyata benar, pria itu segera melepaskan pusakanya dan memegangnya dengan tangannya.

“Istriku, buka mulutmu,” ujar pria itu dengan nada suara yang terdengar berat itu.

Tanpa menunggu lebih lama, wanita itu langsung membuka mulutnya dan pria itu langsung berdiri dan memasukkan pusakanya yang sepertinya sebentar lagi akan mengeluarkan cairan kentalnya di mulut tersebut.

“ARGHHHH ARGHHHH ARGHHHH.”

Aku masih terpaku melihat pemandangan di depanku itu. Padahal, wajah pria yang merupakan seorang professor itu terlihat sangat baik dan ramah.

Ahh… apa mungkin dia sengaja mencari orang untuk melihat mereka karena alasan yang sama dengan hewan?

Apa pun itu, aku masih tidak bisa berkedip, ketika melihat tenggorokkan wanita itu seperti sedang menelan sesuatu sampai akhirnya begitu selesai, pria itu langsung terbaring telungkup disamping wanita itu dengan napas yang tersengal-sengal.

Wanita itu juga tidak jauh berbeda dengan pria itu. Dadanya terlihat naik turun dan helaan napas terdengar keluar dari bibirnya.

Pasangan suami istri langsung terkapar di atas tempat tidur.

Namun, aku tetap melihat mereka, dan mataku langsung tertuju ke lubang yang sudah sangat basah dan tanpa bulu itu karena wanita itu masih membuka kakinya dengan lebar-lebar.

“Dokter Arga.”

Aku segera tersentak ketika mendengar suara pria yang memanggil namaku itu dan langsung menoleh ke pria yang kini telah duduk di pinggiran kasur entah sejak kapan.

“Eh? Ah? Iya?” jawabku dengan canggung dan gugup.

“Halo, aku professor Cahyono,” ujar pria berkacamata itu mengulurkan tangannya ke depan.

Namun, pandanganku justru malah tertuju ke orang yang berada di belakangnya. Wanita itu juga telah bangun dan duduk di atas tempat tidur di belakang pria itu.

Begitu tatapan mata kami bertemu, wanita itu menyelipkan rambutnya di belakang telinganya dan menatapku dengan tatapan yang terlihat genit.

Berbeda dengan pria itu yang tampak tua karena sepertinya berada di usia akhir 30-an, wanita itu masih terlihat sangat muda.

Mungkin dia berada di akhir 20-an atau awal 30-an.

Yang jelas, wajahnya yang berkeringat dan sedikit ada cairan kental di dekat bibirnya itu terlihat sangat begitu cantik, apalagi rambutnya yang diikat kunci atas dan sedikit berantakan itu, membuatnya tampak begitu sangat menggoda.

Yang tidak kalah pentingnya, aku sama sekali sekali tidak bisa mengalihkan pandanganku dari dua buah dada yang bulat dan sedikit besar itu. Pucuknya yang terlihat berwarna agak pink dan mengeras itu benar-benar mengunci pandanganku.

Baca Sekarang
Tawaran Gila Suamiku

Tawaran Gila Suamiku

Pejantan Tangguh
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama di
Modern R18+KeluargaCinta segitigaDokterPlayboy
Unduh Buku di App
Pejantan Tangguhku Wattpad IndonesiaPejantan Tangguhku novel gratis tanpa aplikasiDownload Pejantan Tangguhku novel PDF Google DrivePejantan Tangguhku gratis tanpa beli koin dan offline
Yuk, baca di Bakisah!
Buka
close button

Pejantan Tangguhku

Temukan buku-buku yang berkaitan dengan Pejantan Tangguhku di Bakisah. Baca lebih banyak buku gratis tentang Pejantan Tangguhku Wattpad Indonesia,Pejantan Tangguhku novel gratis tanpa aplikasi,Download Pejantan Tangguhku novel PDF Google Drive.