Cinta yang Tersulut Kembali
Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Sang Pemuas
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Kafe miliknya disulap menjadi sebuah ruangan gelap, dramatis, dan seksi dimana menurut Jeff ‘apapun bisa terjadi disini’. Ide tersebut tercipta dari gagasan asalnya membuat sebuah pesta topeng ketika Hallowen di kafe yang dikelola oleh keluarganya.
Jeff biasanya bukan tipe orang yang suka menutupi wajahnya, sebab dia lebih suka dipuja oleh para perempuan karena ketampanannya. Tetapi pesta dengan topeng sepertinya akan menarik, sebab dia mungkin akan bertemu dengan seorang perempuan yang penuh kejutan dibalik topeng yang dia kenakan. Setelah pertimbangan cukup lama, akhirnya Jeff memilih sebuah topeng yang hanya menutupi matanya saja, sehingga garis rahangnya yang tegas bisa tetap terlihat dengan baik. Dan sejujurnya Jeff bertaruh orang-orang bakal mengenal dia meski matanya tertutup oleh topeng. Untuk kostum sendiri, Jeff memilih tuksedo tanpa ekor dan dasi yang ditata sempurna dibalik kerah kemejanya. Setelan gelapnya diimbangi dengan topeng phantomesque. Dia senang dengan tampilan perdananya yang kelihatan misterius tapi tetap menawan.
Hal pertama yang dia lakukan adalah bersandar di dekat meja minuman sambil mengamati satu persatu para perempuan yang datang ke kafe tersebut. Semua orang cukup antusias dengan penampilan masing-masing, tetapi meski menarik Jeff belum menemukan satu yang menarik perhatian dan rasa tergugah untuk memburu salah satu dari mereka.
“Tuan,” sapa seseorang dan Jeff bisa mendengar jelas suara halus tersebut dari arah belakang punggungnya. Dia melihat sosok seorang perempuan yang mengenakan sesuatu yang sama sekali tidak pernah dia perkirakan akan dia saksikan seumur hidupnya. Perempuan itu mengenakan gaun bertali ramping dengan garis leher yang menjuntai, dan bahkan lebih dalam lagi di bagian leher yang memamerkan kulit pualam menawan di beberapa tempat. Belum pernah Jack melihat ada orang yang cukup berani berpenampilan seperti itu sepanjang dia menilik satu persatu tamu yang datang ke kafenya. Gaun tersebut berpotongan slim-fit hingga ke lantai, dengan pinggiran yang menutupi bagian bawah tumit. Roknya juga memiliki celah yang panjang hingga mencapai paha kanan atas, memperlihatkan kaki jenjang mulus yang begitu indah dipandang mata.
Penampilan perempuan itu dilengkapi dengan topeng merah menyala yang berkilauan yang menutupi sebelah matanya, memberikan sebuah kualitas mempesona diatas wajar yang membuat Jeff merasa tenggelam di dalamnya.
Pria itu menelan ludah dengan susah payah, mengamati tubuh perempuan itu lebih lama dari yang seharusnya. Dia bahkan berupaya cukup keras untuk menyadarkan dirinya sendiri dari lamunan nakal yang mampir ke otaknya, ketika menatap wajah perempuan itu sekali lagi dan mendapatinya memberikan senyuman manis kepada Jeff.
“Menemukan sesuatu yang kau suka?” katanya sambil menggoda.
Begitulah awal pertama hubungan mereka, pertemuan dengan cara yang tidak terduga tetapi menghasilkan relasi romansa yang lekat hingga sekarang. Jeff jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap perempuan itu. Perempuan dengan topeng merah menyala yang menjadi bakal kekasihnya dimasa depan. Anna.
“Aku melihat banyak hal yang aku suka,” katanya setelah dia menemukan suaranya kembali. Dia membalas senyuman kelewat manis tersebut dengan seringai nakal. “Bukankah ada aturan dimana hanya memperlihatkan kulit di satu tempat?”