Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
"Renata pasti akan menyukainya."
Raivan Januar menatap kue ulang tahun di tangannya sambil tersenyum manis.
Kue ini terkesan simpel, berbentuk bulat, dan berwarna putih. Di bagian atasnya terdapat dua angsa cantik yang bersandar satu sama lain untuk membentuk bentuk cinta.
Dia membeli kue tersebut sebagai saksi kebersamaan mereka selama tiga tahun.
Demi membeli kue ini, Raivan menghabiskan semua uang yang dia peroleh dari kerja paruh waktu bulan ini!
"Tapi, kenapa Renata memilih tempat pesta ulang tahun yang begitu mahal?!"
Raivan merasa sangat terkejut ketika melihat pesan di ponselnya.
Lokasi di mana dia berdiri saat ini disebut Hotel Scarton, satu-satunya hotel bintang lima di Kota Gixa.
Tagihan rata-rata di hotel ini setidaknya seharga jutaan rupiah!
Bagaimana bisa Renata memiliki kemampuan untuk mengadakan pesta ulang tahun di sini dan mengundang banyak teman sekelas?
Biayanya saja pasti tidak akan kurang dari 200 juta rupiah!
Namun Renata, seperti dirinya sendiri, bukan berasal dari keluarga kaya, jadi bagaimana mungkin dia bisa memiliki begitu banyak uang?
Melihat ponsel, waktu pesta ulang tahun akan segera tiba, tapi Raivan masih belum melihat pacarnya.
Tepat saat ini, sebuah SUV yang tampak mewah berhenti di depan hotel, kemudian seorang pria dan seorang wanita turun dari mobil.
Pria itu mencubit bokong gadis itu, menyebabkan gadis itu gemetar dan mengerang pelan.
"Pelan-pelan!"
Pria itu bernama Tommy Raharja, berusia 40 tahun, memiliki perut yang buncit dan mengenakan setelan jas khusus dari SAINTANGLOS, dia adalah pemilik SUV ini.
Sedangkan gadis di sebelahnya, yang memiliki wajah cantik dan tubuh yang menawan adalah Renata Darmawan.
Raivan sangat marah saat melihat adegan intim kedua orang itu!
Apa pacarnya selingkuh? Bahkan dengan seorang pria paruh baya!
"Renata!"
Sambil menahan emosi di hatinya, Raivan berteriak dan berjalan ke arah mereka.
Renata terkejut dan tampak seperti ingin menghindarinya.
"Kamu adalah...?" tanya Tommy yang mengangkat kepalanya dengan angkuh.
Sebelum Renata bisa berkata apa-apa, mata Raivan menjadi dingin dan menjawab, "Aku pacar Renata. Siapa kamu?!"
Begitu kata-kata ini keluar, eskpresi Renata maupun Tommy langsung berubah masam.
"Bukankah aku sudah memberitahumu untuk datang setelah pesta?!" kata Renata dengan wajah suram dan tidak senang.
Raivan merasakan sakit di hatinya dan berkata dengan suara serak, "Kalau aku tidak datang, bagaimana aku bisa tahu bahwa kamu berselingkuh?!"
Tommy yang berada di samping tampak sedikit meremehkan dan melirik sekilas pada pria di depannya yang mengaku sebagai pacar Renata.
Baju dan celana pria ini sangat kotor dan dipenuhi noda, membuatnya tampak seperti pengemis yang keluar dari gang kecil.
Kue di tangannya terlihat sangat murah, jenis yang bahkan tidak mau dibeli oleh pelayan rumahnya.
"Orang miskin sepertimu kok berani mengaku sebagai pacar Renata? Apa kamu tahu berapa banyak tahi lalat di dadanya?"
Tommy mencibir dan menarik tubuh lembut Renata ke dalam pelukannya.
"Renata, kamu sudah tidur dengannya?!"
Ekspresi Raivan menjadi muram, tapi matanya yang menatap Renata masih memancarkan sedikit harapan.
Namun, Renata sama sekali tidak berani menatap matanya. "Raivan, aku tahu kamu sangat baik padaku, tapi kamu benar-benar salah paham, kamu bukan pacarku."
Kalimat ini menusuk hati Raivan seperti pisau.
Raivan mengepalkan tinjunya erat-erat sampai kukunya tertanam di dagingnya dan berkata dengan senyum pahit, "Jadi, selama ini aku salah paham?"
"Kamu jangan menggangguku lagi!" teriak Renata dengan ekspresi yang sangat tidak senang.
Dia bahkan bahkan mengangkat tangannya dan menampar kue yang disiapkan sepenuh hati oleh Raivan.