Cinta yang Tersulut Kembali
Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Sang Pemuas
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Pagi ini Alwi berangkat lebih pagi, dia bahkan tak sarapan karna alasannya akan berkunjung keperusahaan cabang yang ada di bandung.
''Ohhh iya mas, saya lupa. Uang sekolah viko belum di bayar,''
''Saya transfer saja uangnya dan janga boros yah. Kamu jangan pernah ke mall yah, perginya nanti sama saya saja.''
Alwi seorang direktur di perusahaannya. Dia. Juga memiliki banyak cabang perusahaan. Jadi wajar jika kalau dia lagi sibuk. Tak heran memang dia berasal dari keluarga yang berada.
Setelah kepergian mas Alwi saya melakukan pekerjaan rumah seperti biasanya Viko berangkat sendiri ke sekolah menggunakan motor metiknya. Kebetulan sekolahnya tak terlalu jauh dan sudah di biasakan mandiri dan seperti biasa dia juga berangkat lebih pagi takut telat masuk kelas katanya.
Saya sendiri dalam rumah karna bosan saya berselancar di meia sosial untuk sekedar baca berita yang lagi viral atau semacamnya. Hanya untuk sekedar mengusir sepih karna tinggal sendiri dalam rumah. Saya hanya ingin bekerja tapi suamiku melarang, cukup di rumah saja karna sudah ada dia yang bekerja.
Suamiku yang biasanya pulang agak larut malam tumben pulang sebelum siang. Padahal biasanya juga pulang lepas isya sekarang belum jam dua belas sudah pulang.
''Loh mas tumben pulang cepat.?'' Tanyanku. Suamiku hanya menjawab dengan senyman,,tapi aneh bukannya katanya ke bandung kok cepat sekali pulangnya.
''Mas bukannya bilang ke bandung kok pulang lebih cepat bukannya seharusnya belum pulang yah.?'' Tanyaku memastikan.
''Saya tidak jadi ke bandung. Saya mau baru berangkat dan menginap selama tiga hari di sana ada proyek yang harus di selesaikan.''
Ohhh kirain tadi dia sudah berangkat. Tapi anehnya biasanya dia tak pernah menginap kok sekarang tumben, tapi namanya pekerjaan harus tanggung jawab apa lagi dia pemimpin.
Suamiku berangkat, tapi kok aneh ada wanita dala mobilnya, kenapa dia tadi tidak keluar. ''Mas siapa dia..?''
''Nanti kamu juga tau.'' Jawabnya acuh tak acuh sementara wanita itu hanya menatapku sinis. Anehnya kalau sekertarisnya kenapa tak ada sopan santunnya.
Selepas kepergian mereka hatiku bimbang dan wanita tadi menghantui pikiranku. Pikiranku jadi kacau apa lagi wanita tadi menatapku dengan sinis seola ola dia musuhku. Sepertinya dia ke bandung bukan urusan pekerjaan tapi urusan lain sepertinya. Apa lagi berangkat dadakan, patut saya curigai tapi saya tidak mau berburuk sangka. Setelah lelah berfikir sendiri saya masuk masak karna anakku sebentar lagi pulang dari sekolah.
Selesai masak benar saja anak ku sudah pulag.. ''asalamualaikum ibu.''
''Walaikum salam.'' Jawabku dari dapur..
''Wah... masak apa bu, wangi banget pasti rasanya sangat enak.''
''Kamu ganti baju dulu baru makan..'' dia berlalu ke kamarnya seperti biasa selesai ganti pakaian langsung makan. Anak ku memag slalu makan di rumah tak pernah jajan di sekolah walaupun sekolahnya terkenal elit. Tapi saya biasakan bawah bekal.
Kami makan berdua saja, saya melupakan sejenk tentang wanita yang bersama suamiku tadi. Setelahnya saya tidur siang untuk menghentikan lelahku sejenak.
Sudah tiga hari suamiku ke bandung, selama itu juga tidak memberiku kabar menelpon pun tidak. ''Ibu ayah kapan pulang, kok sudah tiga hari ayah tidak ada di rumah.?'' Viko menanyakan keberadaan ayahnya.
''Ayah kerja nak, di luar kota.'' Setelahnya Viko tak lagi bertanya karna memang dia tau ayahnya sibuk bekerja. Dia anak yang cukup cerdas dan slalu menjadi penghuni rangking setiap tahunnya.