/0/20257/coverorgin.jpg?v=d895fe5a67d001708f299466b8794622&imageMogr2/format/webp)
Seketika tubuh seorang wanita berambut pirang panjang bergelombang terhuyung ke belakang setelah meminum air putih yang diberikan oleh tunangannya. Tiba-tiba saja kepala wanita bernama Cassiopeia Moore itu terasa sangat sakit. Kakinya terasa lemas hingga tidak mampu menahan tubuhnya membuat wanita itu malang itu terjatuh ke lantai.
"Minuman apa yang kamu berikan padaku, Johnny?” tanya Cassie menatap pria yang berdiri tidak jauh darinya.
Wanita berusia dua puluh lima tahun itu tidak menyangka pria yang sangat dicintainya melakukan hal ini padanya. Bagi Cassie, direktur Hiraet Model Management tempatnya bernaung adalah segalanya bagi wanita itu. Bahkan Cassie meninggalkan segalanya hanya untuk pria itu. Tapi bukan balasan yang manis yang diterima oleh wanita dengan tinggi seratus tujuh puluh lima itu.
Pria yang saat ini dengan setelan garis abu-abu itu berjalan mendekati Cassie. Dia berjongkok dan menarik dagu Cassie sehingga wanita itu bisa memandang pria yang lebih tua tiga tahun darinya. Salah satu sudut bibir Johnny terangkat.
“Itu adalah obat perangsang, Cassie sayang.”
“Obat perangsang? Mengapa kamu memberikan obat perangsang padaku, Johnny?” tanya Cassie terdengar putus asa.
“Karena kami akan menjualmu ke pelelangan ilegal.”
Suara itu membuat Cassie menoleh. Dia terkejut saat manik mata hijau Cassie menangkap sosok yang sangat familiar baginya. Thea Osbert, rekan modelnya yang masih jadi satu agensi dengan Cassie. Selama ini Thea selalu iri pada Cassie. Karena itulah wanita yang saat ini mengenakan gaun mini hitam yang menonjolkan belahan dadanya itu selalu dingin pada Cassie.
“Menjualku? Johnny, katakan padaku. Kamu tidak akan melakukannya, bukan?” Cassie menoleh ke arah pria yang sangat dipercaya olehnya.
“Sayangnya ucapan Thea memang benar, Cassie. Kalau kamu masih ada di dunia ini, semua orang tidak akan bisa melihat betapa bersinarnya Thea. Karena kami tidak bisa membunuhmu, maka jalan terbaik adalah menjualmu ke pelelangan ilegal.”
Cassie menggelengkan kepalanya. “Tidak. Kamu tidak bisa melakukan ini padaku, Johnny. Kumohon, jangan lakukan ini padaku. Aku sangat mencintaimu, Johnny.”
Pria itu berdiri. Satu tangannya meraih pinggang Thea membuat tubuh mereka semakin rapat. Johnny menunduk untuk mendaratkan bibirnya di atas bibir merah merona milih Thea. Nafas Cassie tercekat melihat pemandangan itu. Bahkan dilihat dari ciuman mereka yang mesra, Cassie tahu ini bukanlah ciuman pertama mereka. Kedua tangan Cassie terkepal di atas lantai.
Cinta yang selama ini menjadi kekuatan hidupnya sekarang sudah hancur berkeping-keping. Wanita itu berpikir bisa memiliki kehidupan bahagia bagaikan kisah negeri dongeng bersama dengan Johnny. Tapi sayangnya Cassie mendapati kenyataan tidak seindah mimpi. Johnny memanfaatkan perasaannya untuk membuat nama agensinya semakin besar. Setelah mendapatkan apa yang diinginkannya, Cassie seperti sampah yang tidak digunakan lagi. Bahkan pria yang sangat dicintainya hendak membuang dirinya dengan cara yang begitu kejam.
Ciuman Johnny dan Thea terlepas. Mereka tersenyum di atas penderitaan Cassie. Ingin sekali Cassie menampar wajah sombong mereka. Sayangnya dia bahkan tidak bisa menopang tubuhnya lagi.
“Kamu sudah lihat bukan, Cassie Sayang? Aku hanya mencintai Thea. Selama ini aku hanya membohongimu saja. Tidak kusangka wanita cantik sepertimu sangat polos dan mudah ditipu.” Johnny tersenyum sinis.
“Jadi kalian sudah merencanakan hal ini sebelumnya?” manik mata hijau Cassie berubah dingin.
Thea menganggukkan kepalanya. “Benar, Cassie. Kami bahkan menjalin hubungan dibelakangmu. Tapi kamu terlalu dibutakan oleh cinta hingga tidak menyadarinya.”
Awalnya Cassie mendengus sinis. Kemudian suara tawa wanita itu terdengar memenuhi ruangan itu. “Dibutakan oleh cinta? Sepertinya aku harus berterimakasih pada kalian karena sudah membuka mataku lebar-lebar. Sehingga sekarang aku bisa melihat sifat asli kalian yang licik seperti ular.”
Sebuah tamparan mengenai pipi Cassie. Tamparan itu berasa dari Thea yang kesal karena ucapan wanita itu. Namun alih-alih menangis karena cintanya direbut wanita lain, Cassie justru kembali tertawa.
“Sayang, sepertinya otak wanita ini sudah tidak waras. Kita harus segera membawanya pergi dari sini.” Thea bergelayut manja di lengan Johnny.
“Tenang saja, Cahayaku. Sebentar lagi kita tidak akan melihat wanita ini lagi.”
Cassie tersenyum sinis. “Akan aku pastikan aku akan kembali lagi dalam hidup kalian. Aku akan menghancurkan hidup kalian. Memberikan rasa sakit berkali-kali lipat dari yang telah kalian berikan padaku.”
“Itu jika kau bisa selamat, Cassie. Kehidupanmu akan berubah menjadi neraka setelah berada di pelelangan ilegal. Pengawal!” Seru Johnny.
Pintu ruangan pria itu terbuka. Terlihat dua orang pria dengan setelan hitam berlari masuk. Tatapan Johnny tidak lepas dari tatapan penuh kebencian dari Cassie.
/0/3026/coverorgin.jpg?v=04555e14d73b3cb95f7bdbf0adc82621&imageMogr2/format/webp)
/0/8466/coverorgin.jpg?v=2a633d324e4202ed8e99ff7f4fafcc1f&imageMogr2/format/webp)
/0/4690/coverorgin.jpg?v=2fae2cc3e37acb4056733c88185c4d51&imageMogr2/format/webp)
/0/2883/coverorgin.jpg?v=9916b1f5462d478626e3de862da36955&imageMogr2/format/webp)
/0/3767/coverorgin.jpg?v=e122681d29ba31b9ab1160fc720c919a&imageMogr2/format/webp)
/0/6459/coverorgin.jpg?v=4b8547e4549ae8b4a02599d1e689dffd&imageMogr2/format/webp)
/0/14129/coverorgin.jpg?v=ef703d591e4c73c631733afd772154d1&imageMogr2/format/webp)
/0/2742/coverorgin.jpg?v=ff8c7d010406380b88853494528c376b&imageMogr2/format/webp)
/0/2622/coverorgin.jpg?v=56435d3903b95a407666f2cfdbce6cdc&imageMogr2/format/webp)
/0/9791/coverorgin.jpg?v=380563eb5932fc9cadaa825913993287&imageMogr2/format/webp)
/0/6012/coverorgin.jpg?v=e8445efdfadb5c6fc6d5e4b709a055d0&imageMogr2/format/webp)
/0/16143/coverorgin.jpg?v=c5bfd7b352b9b2d19c195a898e08f533&imageMogr2/format/webp)
/0/2862/coverorgin.jpg?v=51629458789b543129b08eac79405620&imageMogr2/format/webp)
/0/6404/coverorgin.jpg?v=f14da70af12ac1562c813d35e01d2f2a&imageMogr2/format/webp)
/0/2936/coverorgin.jpg?v=5734329e19ee139c082f1ed1be95f1ea&imageMogr2/format/webp)
/0/18254/coverorgin.jpg?v=f31ad8ac78a983a4b3dab67fe7f825d9&imageMogr2/format/webp)
/0/3985/coverorgin.jpg?v=266618c9059c3178d5f9ead60dba40fd&imageMogr2/format/webp)
/0/28807/coverorgin.jpg?v=4a3e4329d99f5f8a386fb53784ad4637&imageMogr2/format/webp)
/0/18408/coverorgin.jpg?v=fd930fe5ae9942c9b78ac478416969ef&imageMogr2/format/webp)
/0/4269/coverorgin.jpg?v=0f6119a1e2e803d3bc9aa654eaf6c36e&imageMogr2/format/webp)