Cinta yang Tersulut Kembali
Kasih Sayang Terselubung: Istri Sang CEO Adalah Aku
Sang Pemuas
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Terpesona oleh Istri Seribu Wajahku
Gairah Citra dan Kenikmatan
Hamil dengan Mantan Bosku
Hati Tak Terucap: Istri yang Bisu dan Terabaikan
Istri Sang CEO yang Melarikan Diri
Suamiku Nakal dan Liar
"Anda hamil, Nona Saputra. Selamat!"
Diana Saputra berjalan keluar dari rumah sakit dalam kondisi hampir pingsan, tapi ucapan dokter tadi tetap terngiang-ngiang di kepalanya.
Saat melihat laporan hasil tes kehamilan yang dipegangnya, wajahnya langsung ceria dan dia tersenyum.
Ini adalah tahun ketiga pernikahan Diana dan Ricky Fuadi.
Mereka tidak menikah atas dasar cinta tapi untuk memenuhi permintaan terakhir mendiang neneknya Ricky.
Namun, setelah menikah, Ricky adalah seorang suami yang luar biasa, dia melakukan semua hal yang seharusnya dilakukan oleh seorang suami. Dia memastikan Diana menjalani kehidupan yang baik dan merawatnya dengan baik. Saat hari peringatan pernikahan mereka setiap tahunnya, dia meminta asistennya untuk mengirimkan sebuah hadiah pada Diana.
Dia memperlakukan Diana dengan rasa hormat dan penghargaan yang seharusnya diperoleh seorang istri.
Bagi orang lain, mereka terlihat seperti pasangan yang paling manis dan saling mencintai.
Akan tetapi, semua itu sangat jauh dari kenyataan.
Diana menyimpan rahasia mengenai Ricky tak pernah sekali pun mengucapkan "Aku mencintaimu" padanya selama tiga tahun kebersamaan mereka.
Namun, dia sangat bersemangat untuk menikahinya dan merasa cukup puas hanya dengan kehadiran pria itu dalam hidupnya dan kebersamaan dengannya. Dia berharap bahwa kebahagiaannya akan semakin bertambah karena kehamilan anak pertama mereka.
Diana menyimpan hasil tes kehamilannya dengan hati-hati lalu menekan nomor Ricky dengan penuh semangat.
"Diana."
Suara pria yang dalam dan menyenangkan terdengar menjawab panggilan telepon itu. Suaranya juga membawa kesan menenangkan.
Diana tak bisa menahan kegembiraannya, intonasi suaranya mencerminkan hal itu. "Ricky, ada berita yang ingin kusampaikan padamu!"
"Aku juga ingin mengatakan sesuatu padamu. Mari kita bicarakan nanti malam."
"Baiklah—"
Sebelum Diana menyelesaikan kata-katanya, panggilan telepon itu sudah diakhiri.
Dia merasa kebingungan selama beberapa saat, tapi rasa gembira karena kehamilan pertamanya segera menutupi rasa bingungnya.
Langit malam segera datang setelah matahari tenggelam di cakrawala.
Lampu-lampu menerangi Vila Samudra.
Diana menyiapkan makanan kesukaan Ricky sambil menunggunya pulang ke rumah.
Tak lama kemudian, dia mendengar suara mobil terparkir di depan rumah.
Jantung Diana berdegup kencang dan dia segera berdiri untuk menyambut suaminya.
Saat itu, pintu terbuka dan seorang pria bertubuh tinggi masuk ke dalam rumah.
Ricky selalu berpakaian rapi dan formal. Dia memakai setelan jas abu-abu, kemeja putih yang rapi dan sebuah dasi yang elegan.