Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
I'am Sorry, I love You

I'am Sorry, I love You

Lovely Hana

5.0
Komentar
197
Penayangan
24
Bab

Kisah cinta segitiga antara Liu,Mianhua dan Lay. Liu yang menjadi cinta pertama dan cinta monyet Mianhua, harus kehilangan Mianhua karena suatu tragedy. Liu mengenal Mianhua sebagai Jia adik dari sahabatnya Chen, setelah dia meninggalkan Xianjia untuk melanjutkan studynya, Chen meninggal dan Jia menghilang tanpa jejak. Selama 8 tahun Liu mencari Jia, namun kabar kematian Jia yang dia dapatkan. Di sisi lain Jia yang kehilangan ingatannya, telah kembali ke keluarga aslinya dengan identitas sebagai Mianhua. Mianhua hidup sebagi putri dari Huanran seorang pengusaha kaya dan ternama di Shanghai. Dengan menyembunyikan identitasnya sebagai seorang putri, Mianhua membuat Lay merasa kagum dengan nya. Selama masa sekolah, Mianhua menjadi teman dekat Mei Ling dan Lay. Diam diam Lay menaruh hati kepada Mianhua dan melindunginya diam diam. Setelah memasuki universitas, takdir mempertemukan Liu dengan Mianhua (Jia). Namun mereka tidak saling mengenal. Dan dalam hati Liu, Jia telah meninggal bersama dengan Chen sahabatnya dulu. Liu sebagai salah satu professor yang mengajar di Universitas Tsinghua dengan dingin mengajar mahasiswanya. Ada rasa keakraban antara Liu dan Mianhua. Tanpa disadair Mianhua mulai jatuh cinta kepada prof Liu yang saat itu sudah bertunangan. Lay yang sudah menjadi kekasih Mianhua mengetahui masa lalu Mianhua dan Liu. Dengan erat dia menggenggam Mianhua agar tidak kembali ke masa lalu nya. Dengan bantuan hipnotis, masa kecil Mianhua terkuak. Mianhua mengingat siapa Jia, Chen dan Liu. Ada rasa sakit yang amat dalam yang di alami Mianhua. Kematian kakak nya setelah dia pergi dari rumah, kecelakaan pada dirinya. Semua kejadian itu tiba-tiba menjadi layar film yang berputar di hadapan Mianhua. Mianhua yang mengingat Liu hanya menatap Liu dari kejauhan, dia tidak berani menemui Liu karena kematian Chen. Dalam sebuah acara kampus, Liu menyadari Mianhua adalah Jia, Liu menghampiri Mianhua dan memeluknya. Mianhua pun menangis di pelukan Liu. Setelah hari itu, Mianhua menghabiskan banyak waktu bersama Liu. Liu yang menemukan kembali kebahagiannya yang hilang memperlakukan Mianhua seperti Jia nya yang dulu. Mianhua seperti adik untuk Liu, dan sebaliknya Liu adalah kakak untuk Mianhua. Namun perasaan itu tidak bisa abadi, karena kedekatan mereka membuat perasaan berbeda diantara mereka. Lay mulai cemburu dengan kedekatan Mianhua dan Liu. Lay melamar Mianhua agar Mianhua tidak lepas darinya. Namun hati Mianhua bergejolak dengan lamaran Lay. Dia tahu dalam hatinya Liu ada, namun saat itu Liu juga sudah bertunangan dengan Kiew dan dia memiliki Lay sebagai kekasihnya. Cinta yang tidak pantas ini apakah akan terus dia pertahankan. Mianhua mengakui perasaannya kepada Lay, dan membuat Lay pergi dari dirinya. Mianhua tidak ingin Lay terluka karena perasaannya. Setelah hubungannya dengan Lay berakhir, Mianhua memutuskan untuk pergi dari Shanghai agar dia tidak mengganggu hubungan Liu dengan Kiew. Setelah kepergian Mianhua, Liu mengakhiri pertunangannya dengan Kiew dan mencari Mianhua. Namun selama 1 tahun Liu tidak bisa menemukan Mianhua. Hingga akhirnya mereka di pertemukan kembali ketika mengunjungi makam Chen. Hubungan mereka di tentang oleh ayah Mianhua, Liu pun tidak akan menikahi Mianhua tanpa persetujuan ayah Mianhua. Dengan perjuangan akhirnya ayah Mianhua menyetujui hubungan mereka dan akhirnya mereka dipersatukan dengan pernikahan yang megah.

Bab 1 Promise

"Menikahlah denganku!" ucap Jia Li.

"Kenapa aku harus menikahimu?" tanya Liu.

"Karena aku menyukaimu," jawab Jia Li.

"Kamu masih terlalu kecil untuk menikah, dan aku tidak tertarik untuk menikah dengan anak ingusan," ucap Liu Youshan dengan menjitak dahi Jia Lia.

"Hiks hiks...sakit, kenapa kamu menjitak dahiku," rintih Jia Li. Liu panik mendengar tangisan Jia.

"Maaf...maaf, aku tidak bermaksud melukaimu, maafkan aku dan berhentilah menangis," pinta Liu sambil mengelus pipi Jia. Namun Jia semakin menangis dengas keras, dan membuat Liu semakin panik.

"Kakak belikan es cream ya?" Tanya Liu mencoba menenangkan Jia.

"Tidak mau, aku tidak mau es cream," jawab Jia.

"Baik baik, kakak akan menuruti kemauanmu, tapi berhenti lah menangis," ucap Liu.

"Benarkah?" tanya Jia yang mulai berhenti menangis.

"Iya, kakak akan menuruti permintaanmu," ucap Liu.

"Jadi kakak akan menikahiku nanti?" tanya Jia.

"Hah...!!!" Liu masih saja terkejut dan menganggap ucapan Jia sebagai candaan anak kecil.

"Hikss hikss hikss...." Jia mulai menangis lagi.

"Baik-baik, aku akan menikahi nanti ketika kamu sudah besar," ucap Liu untuk menenangkan Jia.

Mendengar ucapan Liu, Jia pun sangat senang dan memeluk Liu.

"Janji yaa kak, kakak harus menikahi ketika aku besar nanti, dan jangan lupakan janji itu," ucap Jia.

Liu tersenyum mendengar ucapan Jia yang bagi nya hanyalah ucapan anak kecil.

"Apa yang sedang terjadi, kenapa rebut sekali?" tanya Chen yang keluar dari rumah.

"Kakak, Kak Liu berjanji akan menikah denganku nanti kalau aku sudah dewasa," ucap Jia dengan senang kepada Chen kakaknya. Chen mengerutkan keningnya dan menatap Liu. Lu hanya menghembuskan nafas panjang karena merasa terjebak oleh Jia. Chen menyadari ulah adiknya itu, dan tersenyum sambil mengelus rambut Jia.

Di daerah pegunungan Tianshan, Chen merawat Jia sedari kecil. Chen yang yatim piatu menemukan Jia saat Jia berusia 9 bulan di pinggir jalan, dan akhirnya merawatnya hingga sekarang. Chen menganggap Jia sebagai adik kandungnya dan menyayangi dia seperti adik kandungnya sendiri. Walaupun Chen dan Jia hidup di rumah yang sederhana, rumah peninggalan nenek Chen, Chen dengan baik merawat Jia dan menyekolahkan Jia. Dia rela untuk tidak melanjutkan sekolah untuk mencari biaya sekolah Jia dan kehidupan mereka. Jia yang saat itu masih berusia 12 tahun, hanya memiliki kakak nya chen dan Liu yang merupakan sahabat Chen. Jia tidak tahu, jika dia bukan adik kandung Chen, dan Chen tidak pernah memberi tahu kenyataan itu kepada Jia.

Sejak Jia usia 9 tahun, Liu sudah membantu Chen merawat Jia. Jia anak yang cantik, periang dan pintar, Liu yang menjadi mentor Jia dalam belajar. Dengan ke geniusan Liu, Jia dengan mudah menerima materi pengajaran Liu. Hampir sepertiga waktu Jia habiskan dengan Liu, karena Chen sibuk bekerja dan sering pulang telat.

"Terima kasih sudah menjaga Jia hari ini, aku benar- benar tidak bisa meninggalkan pekerjaanku tadi. Kamu pasti harus bolos sekolah lagi kan?" ucap Chen meresa bersalah karena meminta Liu untuk menjemput Jia di sekolah dan menemani Jia sampai dia pulang.

"Tidak masalah, tanpa harus mengikuti kelas hari ini, aku pasti mendapatkan rank 1 lagi seperti biasanya," ucap Liu sedikit sombong.

"Yaa yaa yaa, aku sangat tahu otakmu sangat jenius, tapi tidak perlu sombong," ucap Chen menggoda Liu.

"Hahaha..." tawa Liu.

"Maafkan kelakuan Jia tadi, dan jangan di anggap serius. Dia masih anak-anak," Ucap Chen sambil menepuk bahu Liu.

"Aku tahu, tapi dia benar-benar menggemaskan. Apa kamu tidak mengijinkan aku menikahi Jia nanti nya?" tanya Liu.

"Tidak," jawab Chen.

"Kamu sangat jahat sebagai sahabatku, akan sangat menyenangkan memiliki seorang istri yang usianya terpaut 9 tahun dengan kita," goda Liu.

"Jangan berharap, aku tidak akan menyerahkan adikku yang sangat berharga itu kepadamu," ucap Chen. Mereka pun tertawa bersama.

"Kapan kamu akan berangkat ke Shanghai?" tanya Chen kepada Liu.

"Mungkin sebulan setelah kelulusan, aku harus menyiapkan beberapa berkas sebelum berangkat," jawab Liu.

"Maaf mungkin setelah itu, aku tidak bisa membantumu menjaga Jia," ucap Liu.

"Tidak masalah, tahun depan Jia sudah masuk sekolah menengah, dia akan pulang lebih sore dari sekarang, dan dia juga sudah bisa menjaga dirinya sendiri," jawab Chen. "aku sangat berterima kasih karena kamu selalu menjaga Jia saat aku tidak ada," ucap Chen.

"Bukan masalah, karena kita adalah sahabat. Lagi pula Jia anak yang cantik dan cerdas. Menjaga dia sangat menyenangkan, dan tidak membuatku bosan. Aku lebih suka bersama Jia, di banding harus menghadapi wanita-wanita yang sering menggodaku," ucap Liu dengan tersenyum.

"Pesonamu sungguh membuat para wanita bertekuk lutut Li," Ucap Chen.

"Bukan kesalahanku aku terlahir menjadi lelaki yang tampan dan Genius," ucap Liu.

"Dasar, aku sama sekali tidak bisa berkutik menghadapi sifat narsismu itu," Ucap Chen. Mereka pun tertawa.

"Jia sudah cukup besar Chen, apa kamu tidak ingin memberi tahu dia?" tanya Liu sambil meneguk air di gelas.

"Tidak, aku tidak perlu memberi tahu dia apapun, karena terlepas dia adik kandungku atau bukan, dia tetap adikku," ucap Chen sambil menatap kearah langit.

"Tapi mungkin Jia masih memiliki orang tua Chen, bisa saja sampai sekarang orang tua nya masih mencarinya?" ucap Liu.

Chen hanya terdiam mendengar ucapan Liu. Dia sangat sadar, jika suatu saat orang tua Jia muncul, dia bisa saja kehilangan Jia. Chen juga sangat tahu, biarpun keluarga Jia muncul, tidak mungkin Jia meninggalkannya, karena Jia sangat menyayangi Chen , seperti Chen menyayanginya, namun ada rasa takut yang menghinggapi Chen.

"Aku hanya memiliki Jia selama ini Li, aku tidak akan sanggup jika harus kehilangan Jia," ucap Chen sambil memandang Liu dengan tatapan asa. Melihat tatapan Chen,L iu sangat mengerti, dan tidak ingin mengorek lebih jauh kembali.

"Kau masih memiliki aku," ucap Liu sambil memegang bahu Chen.

Jia yang melihat suasana tidak biasa antara Liu dan Chen, datang menghampiri mereka dan memeluk mereka berdua.

"Jia mau di peluk," ucap Jia dengan nada manjanya. Dengan cepat, Chen menggendong Jia dalam pelukannya.

"Sini kakak peluk, tapi jangan minta peluk Kak Liu" ucap Chen sambil menggendong Jia.

"Gak mau, Jia mau di peluk Kak Liu juga," protes Jia.

"Gak boleh, peluk kakak aja," jawab Chen.

"Kenapa? Kak Liu kan calon suami Jia," ucap Jia polos.

Chen menjitak dahi Jia."Dasar anak kecil, kamu itu masih kecil, kenapa bicara tentang pernikahan dengan orang dewasa," ucap Chen.

"Emang ada hukum yang melarang? Tidak kan? Yang pasti aku akan menikah dengan Kak Liu saat aku dewasa nanti," ucap Jia dengan lantang.

"Ketika itu terjadi, Kak Liu mu itu sudah memiliki wanita lain yang lebih cantik," ucap Chen.

"Tidak, Kak Liu hanya milikku, tidak ada wanita lain yang boleh memilikinya," ucap Jia.

"Iyaa,iya..aku hanya milikmu seorang, tidak ada wanita lain selain Jia," ucap Liu menghentikan perdebatan mereka. Mereka pun tertawa bersama.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku