5.0
Komentar
3
Penayangan
10
Bab

"Bangsat lo sistem. Anjing lo, orang dia masih bocil lo mau perawan dia! Gue bukan pedofil, anjay." Dana mengutuk sistem sampai bernapas cepat terengah-engah. Setelah menghitung hitung, ternyata targetnya baru ×× tahun. "DASAR SISTEM BAJINGAN." "Tapi, apa daya diriku yang diperbudak sistem ini bisa apa. Gak bisa mengelak sama sekali." Keluh Dana sambil mengusap air mata yang tidak ada sambil menggigit tisu. Ini plot dengan sistem.

Bab 1 Awal Teragis

Di pinggiran kota dekat sungai, terdapat rumah tua dengan diameter 3 m2. Di dalam rumah yang kumuh dan temboknya serba retak, sebuah ranjang lusuh sederhana bertengger disana, di atasnya terdapat seorang pria kurus kering dengan nafas pelan, seakan-akan nafas itu akan berhenti kapan saja.

[ Terdeteksi Host cocok dengan kriteria sistem,mengikat Host otomatis 1%......20%........50%.......100%, Host berhasil terkait dengan sistem ]

Suara mekanis itu terdengar di punak pemuda yang sedang berbaring di atas ranjang, suara itu berhasil membuatnya sadar seketika, dia berkata dalam benaknya siapa yang berbicara?

Jika dia bisa berekspresi di wajah lemahnya itu, pasti akan kesal dan marah pada sistem, tapi ucapannya tidak pernah dihiraukan oleh sistem itu sekalipun dia sehat.

[ Mulai transmigrasi.................

........... Sistem gagal memuat!!!

ERROR!!!!!

ERROR?????

Pengikatan paksa dilakukan.

Trasmigasi acak dimulai. Memuat 1%........100%. Sistem bajakan kembali beroperasi ]

Suara mekanis bernada dingin terdengar, suara itu memuat dibarengi hembusan nafas terakhir pemuda itu, jiwanya secara acak terkait bersama sistem rusak. Jendela transparan muncul secara ajaib membuat misi.

Sebuah cahaya merah terbang dari pemuda terus kering yang nafasnya sudah berhenti itu ke arah cakrawala, tidak diketahui apa yang akan terjadi padanya, apakah nasibnya akan berubah atau tidak ini belum pasti.

Jalan takdirnya masih dirahasiakan.

............

Di ruangan yang didominasi oleh warna putih, terdapat satu ranjang tempat tidur dan satu lemari, disitu seorang pria dengan nafas tersengal-sengal membuka matanya dengan tatapan kosong, mata itu berangsur-angsur menjadi jernih, dahinya sedikit mengerutkan kening,dia pikir otaknya seperti kelebihan beban CPU.

"Siapa gue?! kenapa gue gak ingat siapa nama gue."Pria itu berpikir sangat keras,tapi masih tidak kunjung juga menemukan jawabnya.

"Kenapa gue ada disini! siapapun jawab,anjing."

Teriaknya yang hanya dijawab hembusan angin dingin.

Tubuh itu bernama Gie Cen'Dana,dia mengingat semua kenangan pemilik tubuh ini sebelumnya,kenangan itu berputar layaknya memutar Drama TV ke otaknya secara langsung.Sangat disayangkan dia tidak memiliki perasaan dan emosi tubuh aslinya dulu,Dana asli yang kini raganya ditempati olehnya yang bahkan namanya tidak bisa mengingat.

Dana ingat dia bukan dari dunia ini, jiwanya adalah seorang trasmigasi dari dunia lain.Dana tidak ingat sedikitpun tentang masa lalunya sebelum trasmigasi.

Pikirannya terus berkecamuk,dia terus berjalan bolak balik di dalam kamar itu,dia panik sambil mencerna ingatan yang dimasukkan kedalam otaknya secara paksa.

[ DING ]Suara elektronik menggema di kepalanya,terdengar dibenak Dana seorang.

Suara itu membuatnya panik Samapi terjatuh dilantai,Dana mengumpat keras pada suara itu.

"Anjing, siapa lo bangsat?!"

Teriaknya tak kunjung terjawab,tapi sesuatu yang lain muncul secara sepontan sebagai bentuk jawaban.

Sebuah layar virtual transparan yang unik terlihat didepannya,hanya Dan yang bisa melihatnya.

[ Ding

PERAWANIN LANASIA LUKA

BUAT DIA CINTA MATI 100%

DIMULAI SEMBILAN TAHUN DARI SEKARANG ]

Dana menyipitkan matanya penuh kecurigaan.Dia membaca apa yang tertulis dilayar transparan. Tulisan itu membuatnya kembali memarahi si sistem,mengutuk sistem anjing yang rusak. Karna terlalu banyak marah marah wajahnya memerah seperti tomat.

"Anjing,siapa lo sebenarnya,jangan pura pura jadi sistem bego.Kenapa lo bawa gue kesini?!!Ingatan asli gue lo simpan dimana?!!" Dana berucap sambil menunjuk nunjuk layar Virtual didepannya.

"Kenapa juga gue harus jadi budak pekerja sistem, siapa juga Lanasia Luka itu,nama asli gue aja gue lupain!!! gue malah harus disuruh kerja."

Ungkapan marah Dana kini bukan menjadi kemarahan tapi suaranya bernada frustasi bercampur kegelisahan,mengutuk nasibnya yang sial.

"Shit! Gue tolak pokoknya sistem,sana pergi dari benak gue.Siapa juga yang mau jadi babu lo buat ngelakuin tugas aneh."

[ Ding

PENOLAKAN TERDETEKSI !!!

HUKUMAN RUANG GELAP SEMPIT DIMULAI !!!

3.........2.........1 ]

Dalam waktu kurang dari 3 detik pandangan mata Dana menggelap, dia jatuh pingsan terkapar di lantai, terlihat cahaya merah keluar dari tubuh Dana memasuki pusaran hitam yang tiba-tiba muncul di sebelahnya.

Dana mendapati dirinya tidak bisa melihat apapun sekarang semuanya gelap, semua indra peraba dan perasa Dana sekarang hilang, hanya ada kegelapan di sekeliling,membuatnya panik tidak bisa merasakan apapun selain gelap gurita.

Setelah dua jam kemudian, Dana mulai sedikit tenang,dia mulai mengingat apa yang terjadi sebelum kegelapan total.

~Tadi gue nolak sistem brengsek itu,kan.Terus gue lihat sekilas notifikasi hukuman paksa?! ~

Kerasionalan Dana mulai kembali, 'Ruang gelap sempit' Namanya norak banget!

Heh,mau ruang gelap kecil,atau apalah.Pokoknya gue nolak jadi babu!!

Ungkap Dana yang suaranya hanya menggema diruangan gelap kecil itu.

Satu hari, Dana hanya diam tenang.

Hari kedua, Dana mulai bingung dan khawatir dirinya tidak bisa tidur,lapar,tidak bisa merasakan keadaan di kegelapan hitam pekat itu.

Hari ketiga, Dana mulai panik, tidak bisa tidur,lapar ataupun merasakan sesuatu,tidak tahu hari dan waktu membuat Dana hampir gila.

Setelah satu bulan Dana menjadi setres,muli berbicara sendiri gelantur, linglung siapa dirinya.

"Siapa diriku sebenarnya, kenapa gue ada ditubuh Dana?! Kenapa cuma ingatan Dana yang ada? Siapa sebenarnya gue....Siapa brengsek."

Dana mulai berteriak histeris, mencakar mukanya, dan dia tidak bisa merasakan apapun walupun mencakar dirinya sendiri.

Setelah satu bulan lagi berlaku,"IBLIS...SETAN.... TUHAN!...YESUS!.... BUDDHA??? Hiks hiks hiks hiks hiks." Dana menangis,air mata mengucur gila gilaan. Dia tetap tidak merasakan apapun hanya kegelapan yang terbentang.

Dana berucap tidak jelas," Siapapun kumohon, keluarkan aku dari sini....

Kumohon keluarkan aku.....Hiks hiks hiks."

"KELUARKAN BRENGSEK! ANJING!!" Akhirnya Dana tertawa gila, jiwa Dana terlihat transparan, mukanya terdistorsi, air matanya mengering, seluruh tubuhnya terlihat penuh darah, dan dia masih tidak merasakan apapun. Tidak bisa merasakan apapun itu lebih menyiksa dari apapun juga.

"Tolong.... Hiks hiks hiks. Selamatkan aku... Hiks. Setan.... Iblis.... Dewa.... Tuhan.... atau siapapun tolong...." Dana berbicara paru sambil mengingat ingatan tentang sesuatu yang bisa dimintai pertolongan, ingatan tentang Tuhan yang ada pada ingatan tubuh ini.

"Hahahaha, gue bisa gila kalo gini terus hahaha. Gue emang udah gila hihihihihi. Gelap banget anjing!!!"

Dana terus menerus mengucapkan kalimat itu berulang-ulang kali, sampai 1001 kali dan akhirnya merasa kesal sendiri, hingga Dana hanya diam saja.

Pikirannya berkecamuk, yang Dana rasakan seperti berabad abad telah berlalu di dalam ruangan kelapa itu, Dana dengan satu persen kesadarannya yang masih tersisa, akhirnya mengingat penyebab dan alasannya dia dihukum di ruang gelap kecil ini, Dana dengan berat hati berucap pasrah,"Oke, gue setuju sistem." Ucap pikiran Dana.

Ungkapan pikiran itu langsung direspon oleh suara elektronik dingin tanpa emosi.

[ Ding

HOST MENYETUJUI PERSARATAN SISTEM SECARA SUKARELA.

Kontrak budak dibuat, memuat 1%......21%......50%.....100%.

Kontrak budak resmi terikat. ]

[ Ding

Kegagalan misi, ruang gelap sempit selamanya ^⁠_⁠^ ]

Dana marah, kenapa harus diberi emoticon penghinaan juga terhadap dirinya.

Dengan bulu mata gemetaran, Dana membuka matanya, dia melihat notif tersebut tanpa ekspresi, Dana berdiri gemetar mencengkram ranjang dan mencoba berdiri dengan kaki gemetar, dia terhuyung-huyung dan tatapan tanpa ekspresinya menuju cermin yang seluruh tubuhnya terlihat jelas di cermin. Sambil mencengkram kedua sisi cermin itu, Dana berucap sambil memandangi wajahnya di cermin, tersenyum mesum,"Hoho tampang lo gini ya Dana. Heh, ternyata baru satu detik disini." Dana melirik jam didinding kamar itu.

Dana melihat tubuhnya dari atas kebawah, Dana kagum oleh wajahnya sendiri, entah apa dirinya dulu setampan ini sebelum trasmigasi dan amnesia.

Menurut dana wajah ini cukup untuk jadi modal PDKT, tapi aspek lainnya kurang memadai, masih kurang walaupun sudah memuaskan wajahnya.

Gimana gak mengagumkan, parasnya membuat nya memikat tanpa pandang gender.

Dana seolah bersumpah sangat khusuk pada dirinya sendiri,"Mulai sekarang gue akan hidup sebagai Dana! Mengambil semua miliknya"

Gue bakal lakuin apa aja buat nyelesain tugas konyol itu. Dana masih enggan menyebut kata sistem, dia trauma oleh ruang gelap kecil itu.

Akhirnya selesai meyakinkan dirinya sendiri, Dana berjalan kearah ranjang dengan pikiran puas lalu tertidur.

Sambil memejamkan mata Dana membuat rencana P10%(perawan seratus).

Ini akan dimulai dalam sembilan tahun.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Terjebak Gairah Terlarang

Terjebak Gairah Terlarang

kodav
5.0

WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?

Balas Dendam Kejam Sang Mantan

Balas Dendam Kejam Sang Mantan

Gavin
5.0

Perusahaanku, CiptaKarya, adalah mahakarya dalam hidupku. Kubangun dari nol bersama kekasihku, Baskara, selama sepuluh tahun. Kami adalah cinta sejak zaman kuliah, pasangan emas yang dikagumi semua orang. Dan kesepakatan terbesar kami, kontrak senilai 800 miliar Rupiah dengan Nusantara Capital, akhirnya akan segera terwujud. Lalu, gelombang mual yang hebat tiba-tiba menghantamku. Aku pingsan, dan saat sadar, aku sudah berada di rumah sakit. Ketika aku kembali ke kantor, kartu aksesku ditolak. Semua aksesku dicabut. Fotoku, yang dicoret dengan tanda 'X' tebal, teronggok di tempat sampah. Saskia Putri, seorang anak magang yang direkrut Baskara, duduk di mejaku, berlagak seperti Direktur Operasional yang baru. Dengan suara lantang, dia mengumumkan bahwa "personel yang tidak berkepentingan" dilarang mendekat, sambil menatap lurus ke arahku. Baskara, pria yang pernah menjanjikanku seluruh dunia, hanya berdiri di sampingnya, wajahnya dingin dan acuh tak acuh. Dia mengabaikan kehamilanku, menyebutnya sebagai gangguan, dan memaksaku mengambil cuti wajib. Aku melihat sebatang lipstik merah menyala milik Saskia di meja Baskara, warna yang sama dengan yang kulihat di kerah kemejanya. Kepingan-kepingan teka-teki itu akhirnya menyatu: malam-malam yang larut, "makan malam bisnis", obsesinya yang tiba-tiba pada ponselnya—semua itu bohong. Mereka telah merencanakan ini selama berbulan-bulan. Pria yang kucintai telah lenyap, digantikan oleh orang asing. Tapi aku tidak akan membiarkan mereka mengambil segalanya dariku. Aku berkata pada Baskara bahwa aku akan pergi, tetapi tidak tanpa bagianku sepenuhnya dari perusahaan, yang dinilai berdasarkan harga pasca-pendanaan dari Nusantara Capital. Aku juga mengingatkannya bahwa algoritma inti, yang menjadi alasan Nusantara Capital berinvestasi, dipatenkan atas namaku seorang. Aku melangkah keluar, mengeluarkan ponselku untuk menelepon satu-satunya orang yang tidak pernah kusangka akan kuhubungi: Revan Adriansyah, saingan terberatku.

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku