Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Possessive Senior

Possessive Senior

BabyBlue26

4.4
Komentar
82.9K
Penayangan
40
Bab

Alena Mikael Greyson (18) Tahun, baru saja memasuki perguruan Tinggi di kotanya. Awalnya baik-baik saja, sampai ia bertemu dengan kakak Tingkatnya dan Membuat kehidupan Alena tidak tenang lagi. Daren Cleo Romanov (20) Tahun, Tampan, Kaya, Dingin dan Arogant. Kehidupannya sangat monoton, Makan, balapan, tidur, club malam. Itu lah yang selalu Daren lakukan, Namun kebiasaannya itu sirna seketika, setelah ia bertemu dengan seorang gadis yang memiliki bola mata berwarna hitam pekat. Pertemuan itu membuat Daren memiliki obsesi kepada gadis tersebut. ***** "Kamu Milik ku sayang!." Bisik Daren

Bab 1 Chapter. 01

Daren & Alena

******

Seorang gadis tampak begitu ceria ketika ia melihat pantulan dirinya di depan cermin. dia terus tersenyum dan sesekali bersenandung dengan merdu sampai sebuah panggilan telepon membuyarkan kegiatannya.

"Ya ..." jawab nya sambil duduk di sofa yang berada di kamarnya tersebut.

"Gue udah di depan." Kata orang di seberang telepon.

"Oke... Tunggu sebentar." Lalu panggilan telepon berakhir.

Alena Mikael Greyson atau yang biasa di panggil Ale, Dia tampak cantik mengenakan pakaian berwarna putih yang nampak serasi dengan kulit putih pucat nya. bola mata nya yang berwarna hitam Pekat yang memancarkan kesan lucu ketika menatap sesuatu, jangan lupakan pipinya yang selalu memerah seperti anak-anak dan membuatnya gemas. tentu dengan hal itu ia memiliki daya pikat tersendiri bagi siapapun yang melihatnya.

Ale tampak bahagia karena mulai hari ini statusnya menjadi baru, yaitu mahasiswi.

"Kenapa lama sih!." Kata temannya yang sudah lumayan lama menunggunya.

"Maaf Sarah ..." Ucapnya dengan menyengir

"Ya udah ..., yuk keburu telat nanti." Kata Sarah dan setelah itu Ale memasuki mobil milik sarah.

"Bukan nya Gue udah bilang, jangan terlalu berhias Ale. Loe tidak tahu seberapa banyak senior hidung belang di kampus. mereka sangat buruk." Ucap Sarah sambil menyetir mobil.

"Iya ...." Ale dengan cepat menghapus lipstiknya yang berwarna nude dan membiarkan bibirnya berwarna pink secara alami. rambutnya ia gerai dengan di hiasi pita kecil di sana. setelah itu Ale memakaikan name tag di dada.

"Bagaimana?" Tanya Ale memastikan penampilannya.

"Itu lebih bagus, yang tadi seperti badut." Tanggapan Sarah membuat Ale mengerucutkan bibirnya lucu, sedangkan Sarah hanya tersenyum.

Mobil mereka memasuki parkiran kampus, sudah banyak anak baru di lapangan, yang akan mengikuti ospek nantinya. Ale belum keluar dari mobil rasanya ia sangat gugup, apa lagi ini hari pertama nya.

Namun kegugupannya hilang ketika Sarah mengenggam tangannya, guna memberi ia semangat, dan itu berhasil.

"Siap menjadi mahasiswi baru, Little girl?! Seru Sarah guna mencairkan suasan tegang di antara mereka.

"Siap!" Ale menyambut dengan semangat dan wajah berseri, mereka keluar dari mobil bersama-sama. sebelum melangkah Ale menarik napas nya panjang lalu menghembusnya secara perlahan.

Mereka berjalan beriringan menuju lapangan yang sudah di penuhi mahasiswi baru. ada beberapa dari mereka sedang duduk di kantin, karena jam ospek di mulai pukul 7 pagi.

Di panggung kecil terdapat tulisan yang cukup besar dan membuat Ale yang membacanya tersenyum.

(SELAMAT DATANG MAHASISWA BARU UNIVERSITAS INTERNASIONAL ROMANOV)

****

Ale baru saja keluar dari toilet, sekarang ini mereka sedang istirahan dan nanti kegiatan terakhir mereka yaitu mengumpulkan tanda tangan kakak tingkat (panitia), dari ketua, wakil, sekertaris dan lainnya.

Jika mereka bisa mendapatkannya dengan cepat maka mereka akan bisa pulang. Karena Masa ospek di universitas ini hanya satu hari saja. jadi tidak perlu repot lagi menyiapkan perlengkapan ospek. esoknya mereka akan melihat jadwal kuliah mereka masing-masing.

"Oke, ini hari terakhir kita. jadi sekarang kalian harus mengumpulkan tanda tangan para panitia!." Seru kakak kelas yang bernama tag Angel.

"Kalian bisa bubar sekarang, ingat jam tiga sore sudah di sini!." Lanjutnya lagi.

Ale melihat jam tangannya, sekarang pukul dua lewat dua puluh menit, jadi mereka akan memiliki waktu sekitar empat puluh menitan.

"Ale, ayo buruan." Panggil Sarah sambil menarik tangan Ale menuju lantai dua gedung tersebut.

"Terlebih dahulu kita akan mencari ketua panitianya,tadi namanya siapa ya?" Tanya Sarah

"Kalau gak salah, Daren Cleo Romanov." Ucap Ale.

"Pasti yang ini ganteng." Ucap Sarah sambil tersenyum sedangkan Ale hanya memutar bola matanya saja. Sarah ini tidak bisa diam, jika menyangkut masalah pria-pria ganteng.

"Ya elah loe, ganteng aja yang di pikirin." Ucap Ale.

"Itu penting banget Ale, Loe harus coba deh gimana rasanya pacaran."

"Udah ah, jangan bahas itu dulu. kita harus cepat cari kakak panitianya." Kata Ale mengalihkan obrolan mereka. ia sangat tidak suka jika Sarah akan membahas tentang pacaran.

Mereka berjalan ke arah satu ruangan, yang dimana ruangan tersebut jurusan Bisnis. Ale dan sarah mengetuk pintu dengan pelan.

Tok! Tok!

Mereka masuk setelah mendapatkan Izin dari orang-orang yang berada di kelas tersebut.

"Maaf menganggu, kami ingin mencari Kak Daren untuk meminta tanda tangan." Kata Ale dengan gugup. di kelas tersebut semuanya adalah laki-laki yang sangat tampan. jangan di tanya bagaimana reaksi Sarah ketika melihat pria-pria tersebut. Air liurnya pun hampir menetes, untung Ale dengan cepat menyikut lengan nya.

"Berani bayar berapa, kalau Loe berdua mendapatkan tanda tangan gue?" Tanya seorang pria tampan, yang baru saja turun dari atas meja.

Ale menyeritkan keningnya, jadi ini yang namanya Daren Cleo Romanov. tampan sih, tapi sifatnya sombong dan Arogant. lihat saja memberi tanda tangan pun dia harus minta bayaran.

"Kak kami hanya minta tanda tangan, buka minta password wifi." Ucap Ale jengkel.

"Ya sudah, kalau kalian tidak mau." Kata nya sambil berbalik untuk duduk kembali ke atas meja.

"Ale, jangan memperumit keadaan, bayar aja mungkin gak mahal." Bisik Sarah. setelah Ale berpikir akhirnya ia mengangguk, karena sebenarnya ia sangat tidak ingin berurusan dengan pria macam Daren ini.

"Baiklah, gimana kalau Gue bayar Loe makan di kantin." Tawar Ale, tentu tawaran tersebut mendapatkan tawa dari beberapa teman Daren.

"Loe pikir, kita gak mampu beli gitu?." Ucap salah satu dari mereka.

"Ah gini aja, gimana kalau Loe berdua temenin kita ke club malam saja?, kalau gak mau ya sudah." Lanjut pria tersebut.

"Oke!." Bukan Ale yang menjawab melainkan Sarah. rasanya Ale ingin sekali menggundul rambut sarah, dengan seenaknya gadis itu menyetujui nya.

Setelah itu, Daren memberikan tanda tangannya, kepada Sarah dan Ale. saat memberikan kertas milik Ale, dengan sengaja Daren menyentuh tangan Ale.

Ternyata mereka semua adalah ketua,wakil, dan sekertaris dari panitia Ospek ini, untungnya mereka tidak perlu susah payah untuk mencari lagi.

"Eh loe! kasih nomor telepon lo ke Gue." Panggil pria teman Daren kepada Sarah. dengan enggan Sarah memberikan nomor nya.

Setelah itu Ale dan Sarah keluar dari kelas tersebut. dengan rasa senang plus rasa jengkel dengan kelakuan brandalan kampus yang sayang nya tampan semua.

Sedangkan Daren dan teman-temannya hanya tertawa melihat tingkah kedua gadis yang baru saja mereka temui.

"Gue yakin mereka berdua belum pernah merasakan yang namanya sex."Salah satu dari kawanan Daren membuka suara setelah beberapa saat terdiam.

Daren hanya terdiam sambil menyeringai akhirnya dia mendapatkan wanita yang selama ini dia cari.

.....

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh BabyBlue26

Selebihnya

Buku serupa

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Romantis

5.0

Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku