Rahim Penebus Hutang

Rahim Penebus Hutang

Penastory

5.0
Komentar
11.1K
Penayangan
76
Bab

Detta Karenina adalah Mahasiswa semester akhir suatu universitas ternama di negara ini, wanita itu dari keluarga miskin yang mengandalkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah demi impiannya, Detta hanya ingin mengubah nasibnya menjadi lebih baik dengan pendidikan yang dia tempuh. Detta menggunakan uang beasiswa untuk menghidupi dirinya. Selain itu dia melakukan banyak kerja sampingan untuk membayar biaya pengobatan neneknya yang tidak murah. Tekanan demi tekanan terus dia dapatkan, terlebih kedua orang tuanya selalu menekannya dengan meminta uang, rasa frustasi di kepala Detta terus datang, namun dia sadar bahwa demi membalas budi kebaikan neneknya dia harus bertahan demi pengobatan. "Detta, malam ini ikut aku, aku tahu kerja sampingan yang menghasilkan banyak uang." Detta langsung menyetujui ajakan temannya, dia tidak punya pilihan lain. Malam itu dia mengikuti temannya dan akhirnya sampailah dia di club malam yang lumayan terkenal di kota itu. Detta kini baru tahu bahwa pekerjaan yang menghasilkan banyak uang adalah pelayan di bar, dia tahu resikonya sangat besar, namun Detta tidak punya pilihan lain karena dia harus segera mengumpulkan banyak uang sesegera mungkin. "Apa kau butuh uang?" Pertanyaan Aleandro membuat Detta menghentikan pekerjaanya, wanita itu dengan perlahan mulai menatap wajah orang yang sedang mengajaknya bicara. Detta tidak tahu jika orang yang berkata gila padanya adalah pewaris kelurga Smith yang banyak diinginkan oleh wanita. "Aku akan berikan 1 milyar jika kau berhasil melahirkan anakku." lelaki itu bahkan meminta sembarang orang untuk mengandung benihnya karena permintaan pernikahan oleh ibunya. Detta memundurkan tubuhnya dia merasa aneh dengan ucapan tamu yang ada di hadapannya, Detta memang membutuhkan uang, namun apakah dia harus menjual rahimnya demi membalas budi kepada neneknya? Kejadian semalam mengubah hidup Detta setelah dia menerima tawaran dari orang asing yang dia temui, bagaimana nasib Detta selanjutanya?

Bab 1 Tawaran 1 Milyar

Detta termenung setelah panggilan telpon dari orang tuanya terputus, wanita itu merasa bingung dimana dia harus mendapatkan uang sebanyak itu untuk biaya operasi neneknya? Sedangkan uang beasiswa bulan ini sudah diambil semua oleh mereka. Detta bahkan harus makan seadanya untuk mengganjal perutnya.

"Detta, malam ini ikut aku, aku tahu kerja sampingan yang menghasilkan banyak uang." Detta langsung menyetujui ajakan temannya, dia tidak punya pilihan lain.

Malam itu dia dan Liona langsung berangkat menuju tempat dimana dia akan bekerja part time, dia tidak akan melakukannya setiap hari karena setelah tahu dimana tempat kerjanya dia merasa menyesal menerima ajakan Liona.

"Jangan takut, kita disini di bayar dengan harga tinggi per-jamnya belum lagi ada tips. So, mari kita kerja." Liona menarik tangan Detta untuk pergi ke ruangan manager karena memang sebelumnya dia sudah mengatakan jika akan membawa satu teman untuk bekerja bersamanya.

"Cantik juga, lakukan pelayanan dengan baik. Jangan sampai mengganggu tamu, apapun yang mereka lakukan jangan kalian pengaruhi. Liona kamu bekerja di lantai 1 sedangkan Detta, kamu bekerja di ruangan atas." Detta dan Liona mengangguk mereka lalu memakai seragam pelayan yang memang sangat mini di tubuh mereka.

Lekuk tubuh Detta terlihat jelas, tingginya semampai dan tubuhnya yang proporsional membuat seragam itu semakin pendek.

"Nggak nyaman aku," ucap Detta.

"Lakuin aja, ini cara cepat biar cepet dapat uang." Liona menarik tangan Detta menuju tempat pengarahan, mereka akan diarahkan untuk mengantar minuman di mana saja sesuai dengan pesanan.

"Aku duluan, hati-hati jangan terkena rayuan buaya darat." Liona berbisik ditelinga Detta, walau suara musik sangat berisik dia masih bisa mendengarnya dengan baik, wanita itu bergedik ngeri dia berdoa agar tidak terjadi hal yang tidak dia inginkan selama bekerja.

"Antarkan di ruangan vip 5," ujar bartender pada Detta.

Wanita itu mengangguk dan dengan perlahan membawa minuman yang sudah di pesan oleh pelanggan, bartander memintanya untuk berhati-hati karena minuman yang dibawanya saat ini bernilai jutaan rupiah.

Detta membuka pintu dengan perlahan, dirinya lalu mengantarkan minuman kepada pelanggan, sesuai dari arahan manager apapun yang pelanggan itu lakukan Detta harus menutup mata dan menganggap tidak melihat apapun di sana. Detta awalnya risih melihat dua orang yang saling berpagutan, namun pada akhirnya dia mencoba menahan diri dan kembali keluar setelah melakukan tugasnya dengan baik.

Semakin malam suasana klub semakin panas, banyak lelaki hidung belang yang menggodanya. Detta profesional dengan pekerjaanya, bahkan tidak sedikit orang yang menawarkan uang banyak asalkan Detta mau menemani mereka tidur. Detta menolak dengan tegas, dia hanya sebagai pelayan dan tidak melakukan pekerjaan tambahan.

"Sombong banget, jadi pelayan aja kayak gitu." Detta hanya diam ketika pelanggan itu mencemoohnya.

Setelah di minta keluar Detta langsung bernafas lega, dia kembali ke tempat untuk mengambil minuman yang di pesan oleh orang lain, kali ini dia berjalan dengan perlahan karena matanya sedikit mengantuk terlebih jam sudah menunjukkan pukul 2 malam.

"Hati-hati minuman ini seharga mobil, jangan sampai jatuh." Bartender mengatakan itu saat Detta membawa wine yang sangat mahal di club itu, rasanya hati Detta semakin berdebar apalagi banyak orang mabuk yang berada di sekitarnya, Detta tidak ingin melakukan kesalahan.

Napas Detta perlahan menjadi lega karena sudah sampai di ruangan paling mahal di club ini, suasana sangat sepi dan mencekam. Detta pikir ruangan ini digunakan oleh orang banyak, namun dia salah, hanya satu orang yang berada di ruangan ini.

"Ini tuan, apa ada yang bisa saya bantu lagi?" Tanya Detta ramah.

Lelaki itu menatap Detta dengan pandangan berbeda, entah apa yang dipikirkan oleh lelaki itu hingga kini membuat tubuh Detta merinding dia takut jika lelaki yang ada di hadapannya kesurupan penunggu tempat ini.

"Apa kau butuh uang?" Pertanyaan Aleandro membuat Detta menghentikan pekerjaanya, wanita itu dengan perlahan mulai menatap wajah orang yang sedang mengajaknya bicara. Detta tidak tahu jika orang yang berkata gila padanya adalah pewaris kelurga Smith yang banyak diinginkan oleh wanita.

"Aku akan berikan 1 milyar jika kau berhasil melahirkan anakku." lelaki itu bahkan meminta sembarang orang untuk mengandung benihnya karena permintaan pernikahan oleh ibunya.

Detta memundurkan tubuhnya dia merasa aneh dengan ucapan tamu yang ada di hadapannya, Detta memang membutuhkan uang, namun apakah dia harus menjual rahimnya demi membalas budi kepada neneknya?

Aleandro menahan tangan Detta yang ingin kabur, wanita itu memberanikan diri untuk menatap Alenadro yang sejak tadi menatapnya intens. Wanita ini sungguh bingung, dia takut, tetapi dia sungguh membutuhkan uang saat ini.

"Apakah kau bersedia?" Tanya Aleandro menatap Detta dengan penuh pengharapan.

"Aku-" belum sempt menjawab telpon Detta kembali berdering dia melihat nomor ibunya kembali menghubunginya.

Detta langsung mengangkatnya, dia mendengar suara teriakan ibunya yang sangat mengganggu telinganya. Ibunya kembali marah dan mengatakan akan membiarkan nenek Detta mati jika Detta tidak segera mengirimkan uang.

"Ibu ada dimana? Kenapa ramai di sana?" Tanya Detta.

Ibu Detta kembali berteriak dan mengancam jika Detta tidak segera mengirim uang maka dia akan membuang nenek Detta di jalanan.

"Jangan buang nenek," ucap Detta lemah.

Aleandro yang sejak tadi diam kini mulai mengerti arah pembicaraan Detta dan ibunya, dia menatap jam di tangannya yang sudah menunjukkan setengah tiga dini hari bahkan jam segini ibunya terus meminta uang pada anaknya.

"Aku mau, tapi aku mohon berikan aku uang terlebih dahulu."

Aleandro mengangguk, dia langsung menarik tangan Detta dan menbawanya untuk pergi dari sini. Aleandro rasa Detta bukan wanita nakal seperti yang lainnya di klub ini. Aleandro mengatakan pada manager jika Detta dia bawa, tak lupa dia membayar semua bill dan semua tips untuk membawa Detta keluar dari club sebelum jam berakhir.

"Kita mau kemana?" Tanya Detta takut.

"Kau sudah setuju, jadi kau pasti tau apa yang akan aku lakukan saat ini."

Detta sungguh tidak berani, ini pertama kali untuknya dan dia tidak menyangka jika keperawanannya harus dia jual dan dia pula harus menyewakan rahim demi mendaptkan 1 milyar. Detta merasa hidupnya sungguh kejam, bahkan sejak dulu hingga sekarang orang tuanya selalu memaksanya bekerja, mereka tidak setuju jika Detta berkuliah karena mereka hanya ingin menjadikan Detta sebagai sapi perahnya.

Selama ini Detta tidak pernah tahu jika dia bukan anak kandung dari kekuarga itu, anak kandung mereka hanya satu yaitu anak laki yang selalu dimanjakan oleh mereka. Selama ini Detta selalu mengalami ketidakadilan bahkan sampai sekarang mereka selalu meminta uang seperti lintah darat yang menghisat darah Detta sampi titik penghabisan.

***

Detta sudah sampai di apartemen mewah, ini pertama kalinya dia menginjakkan di tempat seperti ini. Detta tidak menyangka jika dia nekat menyewakan rahim dengan orang asing yang baru dia kenal.

"Aku akan mandi," ucap Aleandro ketika Detta hanya diam.

Aleandro meletakkan botol wine yang dia beli di club , setelah itu dia masuk kedalam kamarnya untuk membersihkan dirinya. Aleandro kasihan, tetapi semua ini harus dia lakukan untuk mengamankan posisinya sebagai pewaris keluarga Smith jika tidak ingin terus direcoki ibunya dengan perjodohan yang sangat dia benci.

Sementara itu, Detta kini merasa takut dan gemetar wanita itu tanpa pikir panjang langsung mengambil gelas dan membuka wine mahal yang dibawa oleh Aleandro. Wanita ini hanya ingin menghilangkan kesadarannya, dia tidak ingin sadar ketika dia tahu bahwa setelah ini dia tidak lagi berharga, tidak ada lagi yang bisa dia banggakan lagi.

Pintu terbuka, wangi sabun tercium ketika sang empunya semakin mendekati Detta. Lelaki itu mengambil botol wine dan menutupnya, dia tidak ingin wanita ini semakin mabuk dengan minuman yang dia minum.

"Em kenap kita tidak menggunakan metode inseminasi?" Tanya Detta yang kini terlihat mulai tidak sadar.

"Aku tidak menyukainya, apa kamu keberatan sekarang?" Tanya Aleandro yang kini merapikan rambut Detta yang menutupi sebagian wajahnya.

Wanita yang ada di depannya memang sangat cantik, jika bukan karena kebutuhan mungkin dia tidak akan melakukan pekerjaan di club.

"Aku tidak keberatan," ujar Detta yang tiba-tiba mengalungkan tangannya dileher Aleandro.

Aleandro terpaku, jantungnya berdebar hebat dia tidak menyangka jika sentuhan wanita ini mampu membuatnya bereaksi lebih.

"Jangan menyesal esok hari." Aleandro langsung menggendong Detta dan langsung dibawa ke kamarnya, Aleandro sudah tidak tahan lagi dia tergoda dengan kecantikan Detta yang sangat menawan.

Aleandro membaringkan Detta diatas ranjang empuknya, cahaya lampu yang temaram membuat wajah Detta semakin terlihat sendu dibawahnya. Sentuhan Aleandro turun tepat di bibir Detta, bibir merah yang mungkin belum dicoba oleh siapapun juga. Perlahan Aleandro mengecupnya, bibir manis bercampur dengan bau wine kini dia rasakan. Detta terlihat kurang berpengalaman, dia hanya diam bahkan tanpa membalas ciuman dari Aleandro.

"Balas ciumanku," bisik Aleandro yang kini dengan tanpa ragu meremas gundukan kenyal milik Wanitanya.

Detta tidak membalas namun wanita itu mendesah karena ulah Aleandro padanya. Lelaki itu tersenyum, dia mengecup bibir Detta sekilas dan kembali merangsang wanitanya dengan ciuman intens yang kini turun di leher Detta.

Setengah jam Aleandro melakukan pemanasan dan kini keduanya sama sama telanjang, Detta sungguh sangat basah karena rangsangan Aleandro, lelaki itu melakukan tugasnya dengan baik untuk memuaskan wanita.

"Aku akan melakukannya," ucap Aleandro ditelinga Detta, lelaki itu sudah berada tepat diatasnya dan mengarahkan miliknya berada tepat di depan lubang kenikmatan wanita itu.

Aleandro memaksa miliknya memasuki milik Detta, percobaan pertama wanita itu melirih kesakitan dan Aleandro juga merasakan hal yang susah untuk memasukinya. Aleandro sama sekali tidak menyerah, dia sudah berada diubun-ubun nafsunya, dia hanya ingin bercinta dengan Detta.

Aleandro kembali mendorong miliknya dengan paksaan, miliknya kini berhasil menerobos masuk kedalam milik Detta yang sangat sempit. Bahkan saking sakitnya Detta melampiaskan cakarannya di punggung Aleandro saking sakitnya.

Aleandro mencium bibir Detta dengan sensual dia hanya ingin mengurangi rasa sakit yang wanita itu rasakan karena ulahnya. Tiap kali Aleandro mendorong miliknya tangan Detta semakin erat memeluknya, wanita itu kini tidak bisa bersuara karena bibirnya dibungkam ciuman oleh Aleandro, namun wanita itu semakin erat memeluk dan membuat jantung Aleandro semakin berdetak kencang.

"Sialan kenapa sangat rapat," Ujar Aleandro yang rasanya ingin menyerah untuk memasukinya.

Aleandro sudah hilang kesabaran, tanpa mempedulikan tangisan dan erang kesakitan Detta dia memaksakan miliknya masuk, Aleandro merasakan kenikmatan yang luar bisa dia tidak menyangka jika Detta masih perawan.

Rasa sakit kini perlahan berubah menjadi hawa nafsu yang menyelimuti, baik Detta dan Aleandro sama-sama bergairah bahkan keduanya tidak peduli waktu terus berjalan hingga pagi.

"Kamu benar-benar liar karena wine itu," bisik Aleandro ketika dia berhasil mengeluarkan cairan kenikmatannya. Mereka berdua sama-sama orgasme dan setelah itu Detta tertidur karena kelelahan setelah bercinta dengan Aleandro.

"Kita bahkan tidak saling berkenalan, namun sudah berakhir diranjang."

Penastory Come Back, jangan lupa baca ikuti cerita baruku yaaa❤️

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Penipuan Lima Tahun, Pembalasan Seumur Hidup

Penipuan Lima Tahun, Pembalasan Seumur Hidup

Gavin
5.0

Aku adalah Alina Wijaya, pewaris tunggal keluarga Wijaya yang telah lama hilang, akhirnya kembali ke rumah setelah masa kecilku kuhabiskan di panti asuhan. Orang tuaku memujaku, suamiku menyayangiku, dan wanita yang mencoba menghancurkan hidupku, Kiara Anindita, dikurung di fasilitas rehabilitasi mental. Aku aman. Aku dicintai. Di hari ulang tahunku, aku memutuskan untuk memberi kejutan pada suamiku, Bram, di kantornya. Tapi dia tidak ada di sana. Aku menemukannya di sebuah galeri seni pribadi di seberang kota. Dia bersama Kiara. Dia tidak berada di fasilitas rehabilitasi. Dia tampak bersinar, tertawa saat berdiri di samping suamiku dan putra mereka yang berusia lima tahun. Aku mengintip dari balik kaca saat Bram menciumnya, sebuah gestur mesra yang familier, yang baru pagi tadi ia lakukan padaku. Aku merayap mendekat dan tak sengaja mendengar percakapan mereka. Permintaan ulang tahunku untuk pergi ke Dunia Fantasi ditolak karena dia sudah menjanjikan seluruh taman hiburan itu untuk putra mereka—yang hari ulang tahunnya sama denganku. "Dia begitu bersyukur punya keluarga, dia akan percaya apa pun yang kita katakan," kata Bram, suaranya dipenuhi kekejaman yang membuat napasku tercekat. "Hampir menyedihkan." Seluruh realitasku—orang tua penyayang yang mendanai kehidupan rahasia ini, suamiku yang setia—ternyata adalah kebohongan selama lima tahun. Aku hanyalah orang bodoh yang mereka pajang di atas panggung. Ponselku bergetar. Sebuah pesan dari Bram, dikirim saat dia sedang berdiri bersama keluarga aslinya. "Baru selesai rapat. Capek banget. Aku kangen kamu." Kebohongan santai itu adalah pukulan telak terakhir. Mereka pikir aku adalah anak yatim piatu menyedihkan dan penurut yang bisa mereka kendalikan. Mereka akan segera tahu betapa salahnya mereka.

Dilema Cinta Penuh Nikmat

Dilema Cinta Penuh Nikmat

Juliana
5.0

21+ Dia lupa siapa dirinya, dia lupa siapa pria ini dan bahkan statusnya sebagai calon istri pria lain, yang dia tahu ialah inilah momen yang paling dia tunggu dan idamkan selama ini, bisa berduaan dan bercinta dengan pria yang sangat dia kagumi dan sayangi. Matanya semakin tenggelam saat lidah nakal itu bermain di lembah basah dan bukit berhutam rimba hitam, yang bau khasnya selalu membuat pria mabuk dan lupa diri, seperti yang dirasakan oleh Aslan saat lidahnya bermain di parit kemerahan yang kontras sekali dengan kulit putihnya, dan rambut hitammnya yang menghiasi keseluruhan bukit indah vagina sang gadis. Tekanan ke kepalanya Aslan diiringi rintihan kencang memenuhi kamar, menandakan orgasme pertama dirinya tanpa dia bisa tahan, akibat nakalnya lidah sang predator yang dari tadi bukan hanya menjilat puncak dadanya, tapi juga perut mulusnya dan bahkan pangkal pahanya yang indah dan sangat rentan jika disentuh oleh lidah pria itu. Remasan dan sentuhan lembut tangan Endah ke urat kejantanan sang pria yang sudah kencang dan siap untuk beradu, diiringi ciuman dan kecupan bibir mereka yang turun dan naik saling menyapa, seakan tidak ingin terlepaskan dari bibir pasangannya. Paha yang putih mulus dan ada bulu-bulu halus indah menghiasi membuat siapapun pria yang melihat sulit untuk tidak memlingkan wajah memandang keindahan itu. Ciuman dan cumbuan ke sang pejantan seperti isyarat darinya untuk segera melanjutkan pertandingan ini. Kini kedua pahanya terbuka lebar, gairahnya yang sempat dihempaskan ke pulau kenikmatan oleh sapuan lidah Aslan, kini kembali berkobar, dan seakan meminta untuk segera dituntaskan dengan sebuah ritual indah yang dia pasrahkan hari ini untuk sang pujaan hatinya. Pejaman mata, rintihan kecil serta pekikan tanda kaget membuat Aslan sangat berhati hati dalam bermanuver diatas tubuh Endah yang sudah pasrah. Dia tahu menghadapi wanita tanpa pengalaman ini, haruslah sedikit lebih sabar. "sakit....???"

Gairah Liar Dibalik Jilbab

Gairah Liar Dibalik Jilbab

Gemoy
5.0

Kami berdua beberapa saat terdiam sejanak , lalu kulihat arman membuka lilitan handuk di tubuhnya, dan handuk itu terjatuh kelantai, sehingga kini Arman telanjang bulat di depanku. ''bu sebenarnya arman telah bosan hanya olah raga jari saja, sebelum arman berangkat ke Jakarta meninggalkan ibu, arman ingin mencicipi tubuh ibu'' ucap anakku sambil mendorong tubuhku sehingga aku terjatuh di atas tempat tidur. ''bruuugs'' aku tejatuh di atas tempat tidur. lalu arman langsung menerkam tubuhku , laksana harimau menerkam mangsanya , dan mencium bibirku. aku pun berontak , sekuat tenaga aku berusaha melepaskan pelukan arman. ''arman jangan nak.....ini ibumu sayang'' ucapku tapi arman terus mencium bibirku. jangan di lakukan ini ibu nak...'' ucapku lagi . Aku memekik ketika tangan arman meremas kedua buah payudaraku, aku pun masih Aku merasakan jemarinya menekan selangkanganku, sementara itu tongkatnya arman sudah benar-benar tegak berdiri. ''Kayanya ibu sudah terangsang yaa''? dia menggodaku, berbisik di telinga. Aku menggeleng lemah, ''tidaaak....,Aahkk...., lepaskan ibu nak..., aaahk.....ooughs....., cukup sayang lepaskan ibu ini dosa nak...'' aku memohon tapi tak sungguh-sungguh berusaha menghentikan perbuatan yang di lakukan anakku terhadapku. ''Jangan nak... ibu mohon.... Tapi tak lama kemudian tiba-tiba arman memangut bibirku,meredam suaraku dengan memangut bibir merahku, menghisap dengan perlahan membuatku kaget sekaligus terbawa syahwatku semakin meningkat. Oh Tuhan... dia mencium bibirku, menghisap mulutku begitu lembut, aku tidak pernah merasakan ini sebelumnya, Suamiku tak pernah melakukannya seenak ini, tapi dia... Aahkk... dia hanya anakku, tapi dia bisa membuatku merasa nyaman seperti ini, dan lagi............ Oohkk...oooohhkkk..... Tubuhku menggeliat! Kenapa dengan diriku ini, ciuman arman terasa begitu menyentuh, penuh perasaan dan sangat bergairah. "Aahkk... aaahhk,," Tangan itu, kumohooon jangan naik lagi, aku sudah tidak tahan lagi, Aahkk... hentikan, cairanku sudah keluar. Lidah arman anakku menari-nari, melakukan gerakan naik turun dan terkadang melingkar. Kemudian kurasakan lidahnya menyeruak masuk kedalam vaginaku, dan menari-nari di sana membuatku semakin tidak tahan. "Aaahkk... Nak....!"

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Rahim Penebus Hutang
1

Bab 1 Tawaran 1 Milyar

10/01/2025

2

Bab 2 Mendaftarkan Pernikahan

10/01/2025

3

Bab 3 Semua Terasa Melelahkan

10/01/2025

4

Bab 4 Aleandro Meminta Haknya

10/01/2025

5

Bab 5 Kenyataan Pahit

10/01/2025

6

Bab 6 Sisi Lain Aleandro

10/01/2025

7

Bab 7 Dipermalukan

10/01/2025

8

Bab 8 Aleandro Mulai Manja

11/01/2025

9

Bab 9 Kehamilan Detta

12/01/2025

10

Bab 10 Suami Posessive

12/01/2025

11

Bab 11 Kejutan untuk Detta

25/01/2025

12

Bab 12 Kelakuan Calon Ayah Baru

23/02/2025

13

Bab 13 Ngidam Dini Hari

23/02/2025

14

Bab 14 Kesibukan Aleandro

26/02/2025

15

Bab 15 Zelena datang Ke Rumah

26/02/2025

16

Bab 16 Tanpa Sadar Bertemu Ayah Kandung

28/02/2025

17

Bab 17 Menahan Nafsu

28/02/2025

18

Bab 18 Pemeriksaan Kesehatan adik bayi

01/03/2025

19

Bab 19 Kerinduan Suami

01/03/2025

20

Bab 20 Gagal Liburan bersama Suami

01/03/2025

21

Bab 21 Fakta Baru

02/03/2025

22

Bab 22 Pulang dan Penyelidikan Lebih Lanjut

06/03/2025

23

Bab 23 Gerak-Gerik Mencurigakan

08/03/2025

24

Bab 24 Ayah Palsu

09/03/2025

25

Bab 25 Sekilas Rasa yang Sama

09/03/2025

26

Bab 26 Kemarahan Aleandro

11/03/2025

27

Bab 27 Kekhawatiran Aleandro

12/03/2025

28

Bab 28 Kejutan Ulang Tahun

01/04/2025

29

Bab 29 Tengah Malam

03/04/2025

30

Bab 30 Palsu tidak akan sama dengan Asli

05/04/2025

31

Bab 31 Kematian Dasya

07/04/2025

32

Bab 32 Menebus Rasa Bersalah

09/04/2025

33

Bab 33 Haru pilu pertemuan Detta dan Ayahnya

09/04/2025

34

Bab 34 Bertemu Ayah Asliku

10/04/2025

35

Bab 35 Sikap Manis Aleandro

11/04/2025

36

Bab 36 Bahagia yang Sengaja Disembunyikan

13/04/2025

37

Bab 37 Rencana Liburan

14/04/2025

38

Bab 38 Wajahmu berbeda, namun perasaan ini tetap sama

15/04/2025

39

Bab 39 Kembalinya Keluarga Aleandro

16/04/2025

40

Bab 40 Obsesi Aleandro Pada Istrinya

16/04/2025