Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Rahim Penebus Hutang

Rahim Penebus Hutang

Penastory

5.0
Komentar
295
Penayangan
17
Bab

Detta Karenina adalah Mahasiswa semester akhir suatu universitas ternama di negara ini, wanita itu dari keluarga miskin yang mengandalkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah demi impiannya, Detta hanya ingin mengubah nasibnya menjadi lebih baik dengan pendidikan yang dia tempuh. Detta menggunakan uang beasiswa untuk menghidupi dirinya. Selain itu dia melakukan banyak kerja sampingan untuk membayar biaya pengobatan neneknya yang tidak murah. Tekanan demi tekanan terus dia dapatkan, terlebih kedua orang tuanya selalu menekannya dengan meminta uang, rasa frustasi di kepala Detta terus datang, namun dia sadar bahwa demi membalas budi kebaikan neneknya dia harus bertahan demi pengobatan. "Detta, malam ini ikut aku, aku tahu kerja sampingan yang menghasilkan banyak uang." Detta langsung menyetujui ajakan temannya, dia tidak punya pilihan lain. Malam itu dia mengikuti temannya dan akhirnya sampailah dia di club malam yang lumayan terkenal di kota itu. Detta kini baru tahu bahwa pekerjaan yang menghasilkan banyak uang adalah pelayan di bar, dia tahu resikonya sangat besar, namun Detta tidak punya pilihan lain karena dia harus segera mengumpulkan banyak uang sesegera mungkin. "Apa kau butuh uang?" Pertanyaan Aleandro membuat Detta menghentikan pekerjaanya, wanita itu dengan perlahan mulai menatap wajah orang yang sedang mengajaknya bicara. Detta tidak tahu jika orang yang berkata gila padanya adalah pewaris kelurga Smith yang banyak diinginkan oleh wanita. "Aku akan berikan 1 milyar jika kau berhasil melahirkan anakku." lelaki itu bahkan meminta sembarang orang untuk mengandung benihnya karena permintaan pernikahan oleh ibunya. Detta memundurkan tubuhnya dia merasa aneh dengan ucapan tamu yang ada di hadapannya, Detta memang membutuhkan uang, namun apakah dia harus menjual rahimnya demi membalas budi kepada neneknya? Kejadian semalam mengubah hidup Detta setelah dia menerima tawaran dari orang asing yang dia temui, bagaimana nasib Detta selanjutanya?

Bab 1 Tawaran 1 Milyar

Detta termenung setelah panggilan telpon dari orang tuanya terputus, wanita itu merasa bingung dimana dia harus mendapatkan uang sebanyak itu untuk biaya operasi neneknya? Sedangkan uang beasiswa bulan ini sudah diambil semua oleh mereka. Detta bahkan harus makan seadanya untuk mengganjal perutnya.

"Detta, malam ini ikut aku, aku tahu kerja sampingan yang menghasilkan banyak uang." Detta langsung menyetujui ajakan temannya, dia tidak punya pilihan lain.

Malam itu dia dan Liona langsung berangkat menuju tempat dimana dia akan bekerja part time, dia tidak akan melakukannya setiap hari karena setelah tahu dimana tempat kerjanya dia merasa menyesal menerima ajakan Liona.

"Jangan takut, kita disini di bayar dengan harga tinggi per-jamnya belum lagi ada tips. So, mari kita kerja." Liona menarik tangan Detta untuk pergi ke ruangan manager karena memang sebelumnya dia sudah mengatakan jika akan membawa satu teman untuk bekerja bersamanya.

"Cantik juga, lakukan pelayanan dengan baik. Jangan sampai mengganggu tamu, apapun yang mereka lakukan jangan kalian pengaruhi. Liona kamu bekerja di lantai 1 sedangkan Detta, kamu bekerja di ruangan atas." Detta dan Liona mengangguk mereka lalu memakai seragam pelayan yang memang sangat mini di tubuh mereka.

Lekuk tubuh Detta terlihat jelas, tingginya semampai dan tubuhnya yang proporsional membuat seragam itu semakin pendek.

"Nggak nyaman aku," ucap Detta.

"Lakuin aja, ini cara cepat biar cepet dapat uang." Liona menarik tangan Detta menuju tempat pengarahan, mereka akan diarahkan untuk mengantar minuman di mana saja sesuai dengan pesanan.

"Aku duluan, hati-hati jangan terkena rayuan buaya darat." Liona berbisik ditelinga Detta, walau suara musik sangat berisik dia masih bisa mendengarnya dengan baik, wanita itu bergedik ngeri dia berdoa agar tidak terjadi hal yang tidak dia inginkan selama bekerja.

"Antarkan di ruangan vip 5," ujar bartender pada Detta.

Wanita itu mengangguk dan dengan perlahan membawa minuman yang sudah di pesan oleh pelanggan, bartander memintanya untuk berhati-hati karena minuman yang dibawanya saat ini bernilai jutaan rupiah.

Detta membuka pintu dengan perlahan, dirinya lalu mengantarkan minuman kepada pelanggan, sesuai dari arahan manager apapun yang pelanggan itu lakukan Detta harus menutup mata dan menganggap tidak melihat apapun di sana. Detta awalnya risih melihat dua orang yang saling berpagutan, namun pada akhirnya dia mencoba menahan diri dan kembali keluar setelah melakukan tugasnya dengan baik.

Semakin malam suasana klub semakin panas, banyak lelaki hidung belang yang menggodanya. Detta profesional dengan pekerjaanya, bahkan tidak sedikit orang yang menawarkan uang banyak asalkan Detta mau menemani mereka tidur. Detta menolak dengan tegas, dia hanya sebagai pelayan dan tidak melakukan pekerjaan tambahan.

"Sombong banget, jadi pelayan aja kayak gitu." Detta hanya diam ketika pelanggan itu mencemoohnya.

Setelah di minta keluar Detta langsung bernafas lega, dia kembali ke tempat untuk mengambil minuman yang di pesan oleh orang lain, kali ini dia berjalan dengan perlahan karena matanya sedikit mengantuk terlebih jam sudah menunjukkan pukul 2 malam.

"Hati-hati minuman ini seharga mobil, jangan sampai jatuh." Bartender mengatakan itu saat Detta membawa wine yang sangat mahal di club itu, rasanya hati Detta semakin berdebar apalagi banyak orang mabuk yang berada di sekitarnya, Detta tidak ingin melakukan kesalahan.

Napas Detta perlahan menjadi lega karena sudah sampai di ruangan paling mahal di club ini, suasana sangat sepi dan mencekam. Detta pikir ruangan ini digunakan oleh orang banyak, namun dia salah, hanya satu orang yang berada di ruangan ini.

"Ini tuan, apa ada yang bisa saya bantu lagi?" Tanya Detta ramah.

Lelaki itu menatap Detta dengan pandangan berbeda, entah apa yang dipikirkan oleh lelaki itu hingga kini membuat tubuh Detta merinding dia takut jika lelaki yang ada di hadapannya kesurupan penunggu tempat ini.

"Apa kau butuh uang?" Pertanyaan Aleandro membuat Detta menghentikan pekerjaanya, wanita itu dengan perlahan mulai menatap wajah orang yang sedang mengajaknya bicara. Detta tidak tahu jika orang yang berkata gila padanya adalah pewaris kelurga Smith yang banyak diinginkan oleh wanita.

"Aku akan berikan 1 milyar jika kau berhasil melahirkan anakku." lelaki itu bahkan meminta sembarang orang untuk mengandung benihnya karena permintaan pernikahan oleh ibunya.

Detta memundurkan tubuhnya dia merasa aneh dengan ucapan tamu yang ada di hadapannya, Detta memang membutuhkan uang, namun apakah dia harus menjual rahimnya demi membalas budi kepada neneknya?

Aleandro menahan tangan Detta yang ingin kabur, wanita itu memberanikan diri untuk menatap Alenadro yang sejak tadi menatapnya intens. Wanita ini sungguh bingung, dia takut, tetapi dia sungguh membutuhkan uang saat ini.

"Apakah kau bersedia?" Tanya Aleandro menatap Detta dengan penuh pengharapan.

"Aku-" belum sempt menjawab telpon Detta kembali berdering dia melihat nomor ibunya kembali menghubunginya.

Detta langsung mengangkatnya, dia mendengar suara teriakan ibunya yang sangat mengganggu telinganya. Ibunya kembali marah dan mengatakan akan membiarkan nenek Detta mati jika Detta tidak segera mengirimkan uang.

"Ibu ada dimana? Kenapa ramai di sana?" Tanya Detta.

Ibu Detta kembali berteriak dan mengancam jika Detta tidak segera mengirim uang maka dia akan membuang nenek Detta di jalanan.

"Jangan buang nenek," ucap Detta lemah.

Aleandro yang sejak tadi diam kini mulai mengerti arah pembicaraan Detta dan ibunya, dia menatap jam di tangannya yang sudah menunjukkan setengah tiga dini hari bahkan jam segini ibunya terus meminta uang pada anaknya.

"Aku mau, tapi aku mohon berikan aku uang terlebih dahulu."

Aleandro mengangguk, dia langsung menarik tangan Detta dan menbawanya untuk pergi dari sini. Aleandro rasa Detta bukan wanita nakal seperti yang lainnya di klub ini. Aleandro mengatakan pada manager jika Detta dia bawa, tak lupa dia membayar semua bill dan semua tips untuk membawa Detta keluar dari club sebelum jam berakhir.

"Kita mau kemana?" Tanya Detta takut.

"Kau sudah setuju, jadi kau pasti tau apa yang akan aku lakukan saat ini."

Detta sungguh tidak berani, ini pertama kali untuknya dan dia tidak menyangka jika keperawanannya harus dia jual dan dia pula harus menyewakan rahim demi mendaptkan 1 milyar. Detta merasa hidupnya sungguh kejam, bahkan sejak dulu hingga sekarang orang tuanya selalu memaksanya bekerja, mereka tidak setuju jika Detta berkuliah karena mereka hanya ingin menjadikan Detta sebagai sapi perahnya.

Selama ini Detta tidak pernah tahu jika dia bukan anak kandung dari kekuarga itu, anak kandung mereka hanya satu yaitu anak laki yang selalu dimanjakan oleh mereka. Selama ini Detta selalu mengalami ketidakadilan bahkan sampai sekarang mereka selalu meminta uang seperti lintah darat yang menghisat darah Detta sampi titik penghabisan.

***

Detta sudah sampai di apartemen mewah, ini pertama kalinya dia menginjakkan di tempat seperti ini. Detta tidak menyangka jika dia nekat menyewakan rahim dengan orang asing yang baru dia kenal.

"Aku akan mandi," ucap Aleandro ketika Detta hanya diam.

Aleandro meletakkan botol wine yang dia beli di club , setelah itu dia masuk kedalam kamarnya untuk membersihkan dirinya. Aleandro kasihan, tetapi semua ini harus dia lakukan untuk mengamankan posisinya sebagai pewaris keluarga Smith jika tidak ingin terus direcoki ibunya dengan perjodohan yang sangat dia benci.

Sementara itu, Detta kini merasa takut dan gemetar wanita itu tanpa pikir panjang langsung mengambil gelas dan membuka wine mahal yang dibawa oleh Aleandro. Wanita ini hanya ingin menghilangkan kesadarannya, dia tidak ingin sadar ketika dia tahu bahwa setelah ini dia tidak lagi berharga, tidak ada lagi yang bisa dia banggakan lagi.

Pintu terbuka, wangi sabun tercium ketika sang empunya semakin mendekati Detta. Lelaki itu mengambil botol wine dan menutupnya, dia tidak ingin wanita ini semakin mabuk dengan minuman yang dia minum.

"Em kenap kita tidak menggunakan metode inseminasi?" Tanya Detta yang kini terlihat mulai tidak sadar.

"Aku tidak menyukainya, apa kamu keberatan sekarang?" Tanya Aleandro yang kini merapikan rambut Detta yang menutupi sebagian wajahnya.

Wanita yang ada di depannya memang sangat cantik, jika bukan karena kebutuhan mungkin dia tidak akan melakukan pekerjaan di club.

"Aku tidak keberatan," ujar Detta yang tiba-tiba mengalungkan tangannya dileher Aleandro.

Aleandro terpaku, jantungnya berdebar hebat dia tidak menyangka jika sentuhan wanita ini mampu membuatnya bereaksi lebih.

"Jangan menyesal esok hari." Aleandro langsung menggendong Detta dan langsung dibawa ke kamarnya, Aleandro sudah tidak tahan lagi dia tergoda dengan kecantikan Detta yang sangat menawan.

Aleandro membaringkan Detta diatas ranjang empuknya, cahaya lampu yang temaram membuat wajah Detta semakin terlihat sendu dibawahnya. Sentuhan Aleandro turun tepat di bibir Detta, bibir merah yang mungkin belum dicoba oleh siapapun juga. Perlahan Aleandro mengecupnya, bibir manis bercampur dengan bau wine kini dia rasakan. Detta terlihat kurang berpengalaman, dia hanya diam bahkan tanpa membalas ciuman dari Aleandro.

"Balas ciumanku," bisik Aleandro yang kini dengan tanpa ragu meremas gundukan kenyal milik Wanitanya.

Detta tidak membalas namun wanita itu mendesah karena ulah Aleandro padanya. Lelaki itu tersenyum, dia mengecup bibir Detta sekilas dan kembali merangsang wanitanya dengan ciuman intens yang kini turun di leher Detta.

Setengah jam Aleandro melakukan pemanasan dan kini keduanya sama sama telanjang, Detta sungguh sangat basah karena rangsangan Aleandro, lelaki itu melakukan tugasnya dengan baik untuk memuaskan wanita.

"Aku akan melakukannya," ucap Aleandro ditelinga Detta, lelaki itu sudah berada tepat diatasnya dan mengarahkan miliknya berada tepat di depan lubang kenikmatan wanita itu.

Aleandro memaksa miliknya memasuki milik Detta, percobaan pertama wanita itu melirih kesakitan dan Aleandro juga merasakan hal yang susah untuk memasukinya. Aleandro sama sekali tidak menyerah, dia sudah berada diubun-ubun nafsunya, dia hanya ingin bercinta dengan Detta.

Aleandro kembali mendorong miliknya dengan paksaan, miliknya kini berhasil menerobos masuk kedalam milik Detta yang sangat sempit. Bahkan saking sakitnya Detta melampiaskan cakarannya di punggung Aleandro saking sakitnya.

Aleandro mencium bibir Detta dengan sensual dia hanya ingin mengurangi rasa sakit yang wanita itu rasakan karena ulahnya. Tiap kali Aleandro mendorong miliknya tangan Detta semakin erat memeluknya, wanita itu kini tidak bisa bersuara karena bibirnya dibungkam ciuman oleh Aleandro, namun wanita itu semakin erat memeluk dan membuat jantung Aleandro semakin berdetak kencang.

"Sialan kenapa sangat rapat," Ujar Aleandro yang rasanya ingin menyerah untuk memasukinya.

Aleandro sudah hilang kesabaran, tanpa mempedulikan tangisan dan erang kesakitan Detta dia memaksakan miliknya masuk, Aleandro merasakan kenikmatan yang luar bisa dia tidak menyangka jika Detta masih perawan.

Rasa sakit kini perlahan berubah menjadi hawa nafsu yang menyelimuti, baik Detta dan Aleandro sama-sama bergairah bahkan keduanya tidak peduli waktu terus berjalan hingga pagi.

"Kamu benar-benar liar karena wine itu," bisik Aleandro ketika dia berhasil mengeluarkan cairan kenikmatannya. Mereka berdua sama-sama orgasme dan setelah itu Detta tertidur karena kelelahan setelah bercinta dengan Aleandro.

"Kita bahkan tidak saling berkenalan, namun sudah berakhir diranjang."

Penastory Come Back, jangan lupa baca ikuti cerita baruku yaaa❤️

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku