MyEnemy MyHusband

MyEnemy MyHusband

Az-Zahra

5.0
Komentar
953
Penayangan
16
Bab

Anna dan Rasya, akibat dari sebuah insiden mereka bermusuhan semenjak duduk di bangku SMA, namun takdir berkata lain, saat mereka bertemu kembali di pertengahan semester di tempat mereka kuliah, mereka mendapatkan kabar bahwa mereka akan di jodohkan oleh kedua orangtua mereka.

Bab 1 Konflik Dimulai

Bab 1: Konflik Dimulai

Hari itu cuaca cukup cerah. Matahari masih menggantung rendah di langit biru, memancarkan sinar yang hangat di lapangan sekolah. Anak-anak berlarian, beberapa kelompok berdiri berbincang, sementara yang lain sibuk dengan aktivitas mereka. Namun, di antara keramaian itu, ada sesuatu yang membuat suasana menjadi lebih tegang.

Anna berjalan di trotoar dekat lapangan, bersama Indah dan Fira. Mereka baru saja keluar dari kelas dan menuju kantin. Anna melangkah dengan tenang, meskipun hatinya terasa sedikit gelisah. Sejak pagi, ia merasa ada sesuatu yang aneh di udara, seolah-olah ada yang akan terjadi. Indah dan Fira berjalan di sampingnya, tertawa dan bercanda, seolah tak ada yang mengganggu.

Tiba-tiba, sebuah suara yang familiar mengusik perhatian mereka. Rasya, anak konglomerat yang selalu punya masalah, berdiri di tengah lapangan dengan beberapa temannya. Mereka sedang mengerumuni seorang siswa baru yang tampak ketakutan. Mata siswa itu yang lelah dan bingung membuat Anna berhenti sejenak. Rasya tengah tertawa, mengejek siswa itu dengan suara keras.

"Hei, apa-apaan kamu?" Rasya menghardik. "Kenapa malah ngumpul sama anak-anak lemah kayak mereka? Jangan-jangan kamu juga takut sama kita, ya?" Rasya tertawa sombong, matanya tajam seperti pisau. Teman-temannya pun ikut tertawa, membuat suasana semakin mencekam.

Anna menatap tajam. Rasya memang selalu begitu-menunjukkan kekuasaan dengan cara mengintimidasi orang lain yang lebih lemah darinya. Bukan pertama kalinya Rasya berbuat begitu, dan Anna sudah muak melihatnya.

"Rasya, hentikan!" Tiba-tiba, suara Fira yang biasanya tenang, terdengar keras. Semua mata menoleh. Anna bisa melihat Fira menggenggam erat tasnya, wajahnya terlihat marah.

Tapi Rasya tidak peduli. "Apa? Kamu mau jadi pahlawan, Fira?" Rasya mendekat, menantang. "Kau pikir bisa menghentikan aku?"

Indah yang berada di sebelah Anna langsung merapat, dan Anna merasakan ketegangan mulai merambat di tubuhnya. Rasya bukan tipe orang yang bisa diajak bicara baik-baik, dan Anna tahu bahwa dia harus turun tangan.

"Jangan ganggu dia," kata Anna, suaranya tenang namun penuh tekad. "Jangan lagi bikin masalah dengan orang yang tak ada urusan denganmu."

Rasya berbalik, menatap Anna dengan pandangan yang penuh kebencian. "Oh, jadi kamu mau ikut campur, ya?" katanya dengan nada meremehkan. "Sama seperti yang lain, kamu juga bakal jadi korban berikutnya."

Tanpa menunggu lama, Rasya melangkah maju dan menatap Anna dengan tajam. "Aku gak suka orang-orang yang sok pahlawan. Aku akan ajarin kamu, Anna." Rasya menantang, hampir bisa mendengar deru nafasnya yang kasar. Tanpa pikir panjang, Rasya melangkah maju dengan tangan terkepal.

Anna tidak mundur. Dia tahu bahwa ini adalah saatnya untuk menunjukkan siapa dirinya. Tanpa ragu, ia menghadapi Rasya dengan sikap yang tenang, seolah sudah sering berada dalam situasi seperti ini.

"Jangan coba-coba ganggu aku, Rasya," kata Anna dengan suara tegas, menatapnya tanpa takut. "Kamu gak tahu apa yang bisa terjadi kalau aku sudah kesal."

Seperti yang diduga, Rasya tidak menunggu lebih lama. Ia melemparkan pukulan pertama. Anna, yang sudah terbiasa dengan perkelahian, menghindar dengan gesit. Pukulan Rasya hanya mengenai udara. Rasya terhenti sejenak, tampak terkejut karena Anna mampu menghindar dengan mudah.

"Jangan harap kamu bisa menang lawan aku," kata Anna, sambil mempersiapkan diri.

Rasya marah. "Kau berani menantang aku?" Ia kembali menyerang, kali ini lebih cepat dan lebih agresif.

Namun, Anna sudah siap. Gerakan Rasya yang terburu-buru justru membawanya ke dalam jebakan. Dengan sigap, Anna mengelak lagi dan membalas dengan sebuah tendangan ke arah kaki Rasya. Rasya terhuyung mundur, hampir jatuh, tapi berhasil menahan tubuhnya dengan kedua tangannya.

"Jangan kira kamu bisa begitu saja mengalahkan aku," katanya dengan suara serak, matanya penuh amarah.

Anna hanya tersenyum sinis. "Mungkin kalau kamu belajar sedikit soal cara berkelahi, kamu gak bakal malu kayak gini."

Mendengar itu, Rasya semakin kesal. Ia mencoba menyerang lagi dengan pukulan bertubi-tubi. Kali ini, Anna lebih cepat. Dengan gerakan yang lebih lincah, ia memblokir pukulan Rasya dan bahkan berhasil menarik lengan Rasya untuk menjatuhkannya ke tanah. Seluruh lapangan terdiam sejenak, menyaksikan pertarungan yang tak terduga ini.

Rasya terjatuh dengan keras. Suasana menjadi sunyi. Hanya terdengar desahan nafas Rasya yang ngos-ngosan di atas tanah.

Anna berdiri tegak, tidak menunjukkan rasa puas atau sombong. Ia hanya menatap Rasya yang kini terlihat sangat malu. Semua teman-teman Rasya yang sebelumnya menertawakan korban bullying kini terdiam. Mereka tahu, Rasya baru saja dipermalukan di depan umum oleh seorang gadis yang selama ini mereka anggap remeh.

Anna menatap Rasya yang masih terdiam di tanah. "Cukup, Rasya," katanya, suaranya tenang namun penuh kekuatan. "Kalau kamu masih berpikir bisa terus menerus seperti ini, kamu salah besar."

Rasya akhirnya bangkit dengan wajah merah padam. "Kamu akan menyesal, Anna!" katanya dengan suara yang penuh kebencian, sambil melirik teman-temannya. "Aku akan balas semua ini. Tunggu saja."

Anna hanya mengangkat bahu, seolah tidak terpengaruh dengan ancaman tersebut. "Kau sudah lama tersesat, Rasya," jawabnya. "Dan aku tidak akan biarkanmu merusak hidupku atau teman-temanku."

Dengan itu, Anna berbalik dan melangkah pergi, diikuti oleh Indah dan Fira yang masih ternganga melihat perkelahian itu. Mereka tahu bahwa ini baru permulaan dari masalah yang lebih besar. Rasya tidak akan berhenti begitu saja. Tapi untuk sekarang, mereka harus berfokus pada apa yang bisa mereka lakukan untuk menjaga satu sama lain.

Evan, yang sejak tadi hanya menyaksikan dari jauh, akhirnya menghampiri mereka. "Apa yang baru saja terjadi, Anna?" tanyanya, mengernyitkan dahi.

Anna menghela napas panjang, matanya tetap tajam. "Rasya itu terlalu banyak masalah. Kita cuma harus lebih berhati-hati ke depannya."

"Dia pasti nggak akan diam saja," kata Indah dengan khawatir.

"Dia akan balas dendam," tambah Fira, "Tapi kita bisa hadapi dia, kan?"

Anna hanya mengangguk, meski ada sedikit kekhawatiran di matanya. "Kita akan siap. Tapi kalau dia masih terus menggangu, kita akan buat dia sadar bahwa dia nggak bisa sembarangan."

Perjalanan mereka ke kantin terasa berat, tapi lebih berat lagi yang menanti di depan. Rasya pasti akan melakukan sesuatu yang lebih buruk. Anna tahu itu. Dan dia tidak bisa mundur sekarang.

Begitu mereka memasuki kantin, Anna merasa ada yang aneh mengelilinginya, perasaan itu tidak bisa di abaikan. Rasya mungkin sudah pergi, tapi ancaman yang ia tinggalkan masih menggantung di udara. Anna menyandarkan punggungnya di dinding, matanya kosong.

Tidak lama kemudian, seseorang muncul di depan pintu kantin-seseorang yang tidak mereka duga.

Rasya kembali. Dan kali ini, dia membawa sesuatu yang lebih dari sekedar ancaman.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Gairah Liar Perselingkuhan

Gairah Liar Perselingkuhan

kodav
5.0

Kaindra, seorang pria ambisius yang menikah dengan Tanika, putri tunggal pengusaha kaya raya, menjalani kehidupan pernikahan yang dari luar terlihat sempurna. Namun, di balik semua kemewahan itu, pernikahan mereka retak tanpa terlihat-Tanika sibuk dengan gaya hidup sosialitanya, sering bepergian tanpa kabar, sementara Kaindra tenggelam dalam kesepian yang perlahan menggerogoti jiwanya. Ketika Kaindra mengetahui bahwa Tanika mungkin berselingkuh dengan pria lain, bukannya menghadapi istrinya secara langsung, dia justru memulai petualangan balas dendamnya sendiri. Hubungannya dengan Fiona, rekan kerjanya yang ternyata menyimpan rasa cinta sejak dulu, perlahan berubah menjadi sebuah hubungan rahasia yang penuh gairah dan emosi. Fiona menawarkan kehangatan yang selama ini hilang dalam hidup Kaindra, tetapi hubungan itu juga membawa komplikasi yang tak terhindarkan. Di tengah caranya mencari tahu kebenaran tentang Tanika, Kaindra mendekati Isvara, sahabat dekat istrinya, yang menyimpan rahasia dan tatapan menggoda setiap kali mereka bertemu. Isvara tampaknya tahu lebih banyak tentang kehidupan Tanika daripada yang dia akui. Kaindra semakin dalam terjerat dalam permainan manipulasi, kebohongan, dan hasrat yang ia ciptakan sendiri, di mana setiap langkahnya bisa mengancam kehancuran dirinya. Namun, saat Kaindra merasa semakin dekat dengan kebenaran, dia dihadapkan pada pertanyaan besar: apakah dia benar-benar ingin mengetahui apa yang terjadi di balik hubungan Tanika dan pria itu? Atau apakah perjalanan ini akan menghancurkan sisa-sisa hidupnya yang masih tersisa? Seberapa jauh Kaindra akan melangkah dalam permainan ini, dan apakah dia siap menghadapi kebenaran yang mungkin lebih menyakitkan dari apa yang dia bayangkan?

My Doctor genius Wife

My Doctor genius Wife

Amoorra
4.8

Setelah menghabiskan malam dengan orang asing, Bella hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak itu hingga akhirnya dia melahirkan bayi dalam keadaan meninggal Di bawah intrik ibu dan saudara perempuannya, Bella dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adik perempuannya akan menikah dengan Tuan Muda dari keluarga terkenal dikota itu. Rumor yang beredar Pada hari dia lahir, dokter mendiagnosisnya bahwa dia tidak akan hidup lebih dari dua puluh tahun. Ibunya tidak tahan melihat Adiknya menikah dengan orang seperti itu dan memikirkan Bella, yang masih dikurung di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Bella dibawa keluar dari rumah sakit untuk menggantikan Shella dalam pernikahannya. Saat itu, skema melawannya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, menyebabkan dia menderita. Dia akan kembali pada mereka semua! Semua orang mengira bahwa tindakannya berasal dari mentalitas pecundang dan penyakit mental yang dia derita, tetapi sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi pijakan yang kuat untuknya seperti Mars yang menabrak Bumi! Memanfaatkan keterampilannya yang brilian dalam bidang seni pengobatan, Bella Setiap orang yang menghinanya memakan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing dari mereka terungkap. Ternyata dia cukup berharga untuk menyaingi suatu negara! "Jangan Berharap aku akan menceraikanmu" Axelthon merobek surat perjanjian yang diberikan Bella malam itu. "Tenang Suamiku, Aku masih menyimpan Salinan nya" Diterbitkan di platform lain juga dengan judul berbeda.

Membalas Penkhianatan Istriku

Membalas Penkhianatan Istriku

Juliana
5.0

"Ada apa?" tanya Thalib. "Sepertinya suamiku tahu kita selingkuh," jawab Jannah yang saat itu sudah berada di guyuran shower. "Ya bagus dong." "Bagus bagaimana? Dia tahu kita selingkuh!" "Artinya dia sudah tidak mempedulikanmu. Kalau dia tahu kita selingkuh, kenapa dia tidak memperjuangkanmu? Kenapa dia diam saja seolah-olah membiarkan istri yang dicintainya ini dimiliki oleh orang lain?" Jannah memijat kepalanya. Thalib pun mendekati perempuan itu, lalu menaikkan dagunya. Mereka berciuman di bawah guyuran shower. "Mas, kita harus mikirin masalah ini," ucap Jannah. "Tak usah khawatir. Apa yang kau inginkan selama ini akan aku beri. Apapun. Kau tak perlu memikirkan suamimu yang tidak berguna itu," kata Thalib sambil kembali memagut Jannah. Tangan kasarnya kembali meremas payudara Jannah dengan lembut. Jannah pun akhirnya terbuai birahi saat bibir Thalib mulai mengecupi leher. "Ohhh... jangan Mas ustadz...ahh...!" desah Jannah lirih. Terlambat, kaki Jannah telah dinaikkan, lalu batang besar berurat mulai menyeruak masuk lagi ke dalam liang surgawinya. Jannah tersentak lalu memeluk leher ustadz tersebut. Mereka pun berciuman sambil bergoyang di bawah guyuran shower. Sekali lagi desirah nafsu terlarang pun direngkuh dua insan ini lagi. Jannah sudah hilang pikiran, dia tak tahu lagi harus bagaimana dengan keadaan ini. Memang ada benarnya apa yang dikatakan ustadz Thalib. Kalau memang Arief mencintainya setidaknya akan memperjuangkan dirinya, bukan malah membiarkan. Arief sudah tidak mencintainya lagi. Kedua insan lain jenis ini kembali merengkuh letupan-letupan birahi, berpacu untuk bisa merengkuh tetesan-tetesan kenikmatan. Thalib memeluk erat istri orang ini dengan pinggulnya yang terus menusuk dengan kecepatan tinggi. Sungguh tidak ada yang bisa lebih memabukkan selain tubuh Jannah. Tubuh perempuan yang sudah dia idam-idamkan semenjak kuliah dulu.

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku