Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Derita Istri Penurut

Derita Istri Penurut

Rini Alnabil

5.0
Komentar
2.9K
Penayangan
78
Bab

Arini seorang istri yang penurut terhadap suaminya. Perangai suami yang kasar pun membuat dia merasa tidak nyaman dan mulut Arini seakan tidak mau bicara tentang keadaan rumah tangganya terhadap kedua orang tuanya. Tapi seiring waktu berjalan kesabaran Arini pun meledak dan pengadilan agama yang akan di pilih oleh Arini untuk menyelesaikan semuanya. Akankah Bagas sang suami bisa membujuk sang istri untuk mengurungkan niatnya tersebut? Atau malah Arini nekat karena amarah memuncak yang dia pendam selama ini? Ikuti terus kisah cerita selengkapnya hanya di cerita Novel yang berjudul -Derita Istri Penurut-

Bab 1 Hati Arini Hancur

BRUKK...!

Badan Arini ambruk terjatuh terasa lemah lunglai, tatkala melihat isi pesan chat sang suami dengan seorang perempuan yang bernama Mira.

Arini duduk lemah seakan tidak berdaya di bawah meja rias di dalam kamarnya.

Hati wanita mana yang tidak kesal, kecewa, sedih. Tatkala membaca isi pesan yang begitu romantis dan seakan wanita yang berada di pesan tersebut seolah-olah wanita simpanan sang suami.

Arini menatap lekat ke arah foto profil dari sang wanita tersebut. Dia terlihat cantik dan bajunya begitu seksi seakan sedap di pandang kaum adam.

Arini hanya menghela napas secara perlahan dan nampak dia meneteskan air mata. Mungkin hanya itu yang dia bisa lakukan saat ini. Dia tidak mau rumah tangganya yang sudah dia bina dengan sang suami selama 4 tahun hancur gara-gara adanya seorang wanita yang datang menghampiri kedalam kehidupannya.

Arini berprinsip demi anak dan dia harus mempertahankan mahligai rumah tangga tersebut bersama sang suami dan putrinya yang bernama Aura yang kini baru menginjak 3 tahun.

____

Terdengar suara kaki Bagas yang sedang berjalan, ketika memasuki kamar. Arini pun seakan menyadari kalau sang suami akan masuk ke dalam kamarnya tersebut. Tanpa pikir panjang Arini langsung menyimpan kembali ponsel sang suami yang tadi dia ambil di atas nakas.

Arini mencoba tidak bersifat ceroboh dan akan bersikap seperti biasa seakan dia tidak mengetahui dengan apa yang sedang terjadi.

"Eheem!"

Suara deheman terdengar dari sang suami ketika membuka pintu kamar dan Bagas pun nampak tidak menampakkan gelagat yang aneh ketika menghampiri sang istri yang sedang duduk di tepi ranjang.

"Ma, besok aku ada tugas keluar kota untuk beberapa hari dan tolong siapkan baju untuk di bereskan ke dalam koper," ucap Bagas.

____

Kemudian Bagas pun berdiri dan mengambil ponselnya yang tengah berada di atas nakas. Dia pun beralih tempat duduknya ke kursi kaca rias. Arini pun nampak mendelik karena dia pikir mungkin sang suami akan memberikan sebuah pesan kepada wanita yang baru saja dia baca isi pesan chat nya, di layar ponsel suami.

Tersenyum lebar Bagas ketika menatap layar ponsel. Seakan ada kabar bahagia dengan isi pesan yang berada di pesan tersebut yang tiba-tiba muncul setelah Bagas pertama yang memberikan sebuah kabar.

Hati Arini merasa di remas dan terbakar api cemburu. Dia pun mencoba menetralkan deru napasnya yang kian tidak beraturan. Dalam benaknya berpikir, apakah dia bisa menyindir sang suami dengan isi pesan yang sempat dia baca di ponsel milik sang suami.

"Mas, Mira itu siapa!?" batin Arini menjerit.

Begitu lama Arini menatap sang suami yang tengah asik memainkan ponselnya. Apakah Bagas menyadari atau dia sedang berpura-pura tidak melihat sang istri yang tengah menatapnya.

Mungkin Bagas tidak memperdulikan itu semua yang ada di pikirannya adalah, Arini sosok yang pendiam dan selalu mengalah. Jadi dia bebas melakukan apapun karena istrinya wanita lemah dan penurut terhadap sang suami.

____

Dengan darah yang mendesir dan mata yang berkaca-kaca Arini pun berlalu dari hadapan sang suami untuk mengambil beberapa baju yang akan dia masukkan ke dalam koper. Karena permintaan Bagas dia pagi akan pergi keluar kota untuk urusan kerja.

Sedikitpun tidak ada rasa curiga dengan kepergian Bagas keluar kota. Arini berpikir positif kalau Bagas sang suami keluar kota untuk kepentingan kerja dan tidak lebih dari itu.

"Buatkan kopi dong!" titah Bagas dengan pandangan masih tetap fokus ke layar ponsel.

____

Arini yang baru saja menyimpan beberapa baju ke dalam koper kemudian dia berlalu ke dapur.

Namun sebelum dia sampai di dapur bunyi ponselnya berdering beberapa kali yang dia simpan tadi di atas kursi sofa.

Arini pun bergegas mengambil ponsel tersebut dan setelah ponsel tersebut tengah berada di genggaman tangannya. Terlihat sang sahabat Novi menelepon.

"Tumben Novi telpon ada apa." gumam Arini.

Sepertinya Arini mengabaikan bunyi suara telepon tersebut karena dia mau membuatkan kopi untuk Bagas. Arini pun menyimpan kembali ponselnya dibatas kursi sofa.

Namun baru saja dia melangkahkan kakinya untuk berlalu dari sana, terdengar bunyi pesan muncul. Arini pun sontak membalikkan lagi badannya dan mengambil kembali ponselnya tersebut.

Terlihat Novi memberikan sebuah pesan.

{"Aku tadi melihat suami kamu di sebuah kafe dan dia terlihat mesra dengan seorang wanita,"}

Deg!

Jantung Arini berasa mau copot tatkala membaca pesan tersebut. Dadanya bergemuruh hebat dan peluh pun terlihat seketika bercucuran. Tangan Arini bergetar ketika memegang ponsel tersebut.

"Apakah yang di ucapkan oleh Novi itu benar adanya, atau hanya isapan jempol semata?" batin Arini berkecamuk hebat.

Arini pun mencoba membalaskan pesan kepada sahabatnya itu untuk memastikan kebenarannya

"Ma, cepat! Kopinya, lama banget." teriakan sang suami mampu membuat hati Arini terkejut.

Arini pun kembali menyimpan ponsel tersebut di atas kursi sofa dan dengan cepat dia menyeret langkah kakinya ke dapur untuk membuat kopi.

____

"Lelet banget, ngapain sih!" bentak sang suami. Tatkala melihat Arini baru saja memasuki kamar dan membawa secangkir kopi.

Arini terlihat gugup ketika Bagas bertanya kepada dirinya. Karena Arini tengah memikirkan kabar dari sahabatnya, bahwa sang suami tadi tengah bermesraan dengan seorang wanita di sebuah kafe.

Terlihat Arini dihinggapi rasa serba salah yang teramat. Apakah dia harus bertanya kepada suaminya tentang sosok wanita yang tadi pergi bersama suaminya ke sebuah kafe, biar semuanya jelas. atau Arini cukup memendam semuanya dan pada akhirnya semua akan terungkap seiring waktu berjalan.

Arini hanya menghela napas lelah dan dia pun merebahkan badannya di atas ranjang sambil memeluk sang anak dari arah belakang. Arini terlihat mengusap-usap kepala rambut sang anak dan menciumnya dengan lembut.

Tak terasa bulir putih pun lolos seketika di ujung matanya. Arini pun memejamkan kedua matanya dengan terpaksa karena dia ingin menyimpan rasa lukanya.

______

Terdengar suara tawa renyah dari Bagas ketika dia membalaskan pesan lewat sambungan selularnya. Sepertinya Bagas sedang di mabuk asmara.

{"Pokoknya aku minta oleh-oleh dari kamu Mas, setelah pulang dari luar kota nant,"} tulis pesan Mira wanita selingkuhan Bagas.

{"Oke, untuk kamu pasti apapun Mas, belikan,"} balas pesan Bagas.

Bagas kemudian menyimpan kembali ponselnya di atas nakas. Terdengar dia menggeser kursi, kemudian dia berlalu dari kamar. Arini tahu pasti Bagas pindah duduk di teras rumah sambil menikmati sepoi angin malam.

_____

TING!

TING!

Beberapa bunyi pesan muncul dan terdengar datangnya dari ponsel milik Bagas. Arini yang sedari tadi hanya berpura-pura tertidur. Dia pun sepertinya dihantui rasa penasaran yang teramat besar dengan beberapa pesan yang masuk ke layar ponsel sang suami.

Dalam batin arini berkata mengapa Bagas tidak membawa ponselnya dan dia hanya membawa secangkir kopi ketika keluar kamar dan pindah duduk di teras rumah.

Arini kemudian bangkit dari ranjangnya dan mengintip dari arah jendela kamar. Terlihat Bagas sedang menikmati kopi dan pandangan matanya tertuju ke jalan rumah.

Arini pun dengan ragu lalu membaca notifikasi yang muncul di ponsel Bagas. Mata Arini membulat, guratan kesedihan terpancar dari matanya.

Betapa terkejut hati Arini karena pesan kembali muncul dari Mira yang mengatakan rasa terima kasih dia terhadap Bagas karena siang tadi Bagas sudah mentraktir makan di sebuah kafe.

"Berarti benar apa yang di ucapkan oleh Novi," gemuruh hebat terasa menerpa di dada dan saat ini hati Arini terasa di remas.

Bersambung...

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Derita Istri Penurut
1

Bab 1 Hati Arini Hancur

21/10/2023

2

Bab 2 Bagas Memaksa Menjual Kalung

21/10/2023

3

Bab 3 Novi Curiga

21/10/2023

4

Bab 4 Novi Kembali Curiga

21/10/2023

5

Bab 5 Bagas Mabuk

21/10/2023

6

Bab 6 Pertemuan Arini Dengan Mantan Kekasih

21/10/2023

7

Bab 7 Bagas Marah

21/10/2023

8

Bab 8 Arini Pergi Ke Rumah Ibunya

21/10/2023

9

Bab 9 Arini Kembali Kecewa

21/10/2023

10

Bab 10 Arini Di Sekap

21/10/2023

11

Bab 11 Arini Berhasil Kabur

21/10/2023

12

Bab 12 Tamu Yang Buat Masalah

21/10/2023

13

Bab 13 Kedatangan Angga

21/10/2023

14

Bab 14 Bagas Di Undang Ke Rumah Keluarga Arini

21/10/2023

15

Bab 15 Janji Palsu

21/10/2023

16

Bab 16 Anita Kecewa

21/10/2023

17

Bab 17 Pak Hanif Geram

21/10/2023

18

Bab 18 Garis Dua

21/10/2023

19

Bab 19 Bagas Kecelakaan

21/10/2023

20

Bab 20 Bagas Berkelahi

06/11/2023

21

Bab 21 Bagas Curiga Kepada Novi

07/11/2023

22

Bab 22 Akal Licik Bagas

08/11/2023

23

Bab 23 Arini Bertemu Angga

09/11/2023

24

Bab 24 Acara Syukuran

10/11/2023

25

Bab 25 Hati Kedua Orang Tua Bagas Hancur

11/11/2023

26

Bab 26 Bu Lasmi Kecewa

12/11/2023

27

Bab 27 5 Bulan Kemudian

13/11/2023

28

Bab 28 Bagas Turun Jabatan Dari Perusahaannya

14/11/2023

29

Bab 29 Bapaknya Arini Kecewa

15/11/2023

30

Bab 30 Aura Kecewa Kepada Bagas

16/11/2023

31

Bab 31 Bagas Bertemu Mira

17/11/2023

32

Bab 32 Arini Gusar

18/11/2023

33

Bab 33 Mira Di Serang

19/11/2023

34

Bab 34 Bagas Kecewa Kepada Mira

20/11/2023

35

Bab 35 Pak Hanif Kecewa

21/11/2023

36

Bab 36 Tangisan

22/11/2023

37

Bab 37 Acara Ulang Tahun

23/11/2023

38

Bab 38 Curiga

24/11/2023

39

Bab 39 Aura Kesal

25/11/2023

40

Bab 40 Tersulut Emosi

26/11/2023