Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Penjelajah Mesin Waktu

Penjelajah Mesin Waktu

Calon penulis

5.0
Komentar
472
Penayangan
4
Bab

Seorang perempuan bernama Berlian sangat penasaran dengan sebuah perjalanan yang di lakukan oleh tim travel, ia mengetahui adanya tim travel melalui sebuah berita di negaranya yang sempat menghebohkan semua penduduk. Berlian sangat menginginkan seperti tim travel yang pergi menjelajah ke masa lalu dan ke masa yang akan datang. Tetapi dirinya kurang mengetahui tentang banyak hal, namun semua yang Berlian inginkan terjadi pada dirinya. Ia bisa melakukan perjalanan ke masa lalu dan ke masa yang akan datang dalam sekejap mata.

Bab 1 Awal Mengenal Tim Travel

Berlian tinggal di negara barat, di saat musim semi ia hanya bersantai di dalam rumahnya bersama kedua orang tua. Berlian mendengar sebuah berita dari radio antik, ia mendengar sebuah berita yang sangat menarik. Tentang kedatangan tim travel yang berasal dari masa lalu, pada saat itu penduduk di sana di gemparkan oleh penemuan manusia penjelajah waktu.

Berlian sangat penasaran sekaligus takjub dengan berita tersebut. Ia sangat terkesima ketika mengetahui dengan adanya penemuan manusia menjelajahi waktu, seakan-akan tidak percaya dengan hal itu.

"Waw ... Really? Does the travel team really exist or is it just a hoax?" Gumam Berlian bertanya-tanya.

Di saat itu Berlian berpikir tentang perjalanan waktu, ia ingin merasakan dan mencoba menjelajah waktu dari masa lalu hingga ke masa depan. Berlian tidak tahu apa yang harus dirinya lakukan, ia sangat bingung dengan cara yang di lakukan oleh tim travel itu.

Berlian berasumsi, jika seorang penjelajah waktu di bantu oleh alien dengan cara di culik. Namun Berlian tidak mempercayai dengan adanya alien, karena menurutnya sangat mustahil jika umat manusia menjelajahi waktu dengan cara di culik oleh makhluk luar angkasa.

Di kala itu Berlian bertanya kepada Ibunya seraya berkata, "Momy ... The purpose of the time travel team was for what?"

"Don't know my daughter ... Mom doesn't really believe in humans traveling through time by exploring the past and the future," Ungkapan sang Ibu.

"I'm just curious about the news broadcast on the radio," Jawab Berlian.

Kemudian sang Ibu menenangkan Berlian dan mengatakan, "Never mind don't think about it ... Forget it, it's just a news broadcast most likely not necessarily true."

"Its okay mom," Ujar Berlian.

Tetapi Berlian sangat penasaran dengan terjadinya tim travel, ia ingin mengetahui tata cara agar bisa menembus ruang dimensi untuk pergi ke masa lalu dan masa depan. Berlian berputar otak dan selalu saja berpikir, ia semakin penasaran tentang menjelajahi waktu ke waktu.

Berlian berjalan menuju kamarnya, dan ia membuka jendela yang terbuat dari anyaman kayu. Tempat tinggal Berlian sangat sederhana, ia memandang ke arah langit.

Di saat itu cuaca begitu cerah sedikit gelap di sertai angin sepoi yang berhembus begitu saja.

Berlian merasakan kesejukan, dirinya memejamkan mata dan menghela nafas yang amat panjang. Kemudian Berlian menutup kembali jendela kamarnya, ia duduk di tepi bibir tempat tidur.

Sesekali Berlian merenung dan ia sangat ingin menjelajahi waktu, namun dirinya tidak ada daya dan upaya untuk hal itu. Berlian memandangi foto dirinya di saat ia masih balita dan foto kedua orang tuanya ketika menikah. Kamar yang di tempati oleh Berlian, sangat unik dan terlihat antik.

Berlian terasa sangat kesepian, kemudian ia mengambil sebuah radio yang berada di ruangan yang sebelumnya ia singgahi. Berlian memutar kembali radio tersebut, dan tidak lagi terdengar tentang tim travel. Berlian sangat kecewa, sedangkan dirinya ingin mendengarkan sekali lagi tentang tim travel.

Berlian meletakkan radio tersebut di sebuah meja rias di kamarnya, ia mematikan suara radio tersebut. Berlian kembali duduk di tempat tidurnya, ia sangat pasrah tentang keinginan dan rasa penasarannya itu.

Dirinya berharap suatu saat nanti, ia bisa berjumpa dengan seorang tim travel sekalipun di rasa sangat mustahil bagi dirinya.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Calli Laplume
4.9

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku