Mentari NA
Buku Mentari NA(2)
Ada Apa Dengan Arendra?
Romantis Suara langkah kaki yang mendekat membuatnya membalikkan badannya dengan cepat, memfokuskan pandangannya pada objek itu.
"Mau dimana? Jantung atau kepala?"
"Bagaimana kalau kamu memanahnya di hatiku saja? Dengan cintamu?"
Anayra Az-Zahra. Ia tertawa dibalik cadarnya, membalikkan badannya lalu melepaskan anak panahnya.
Seperti biasa, tepat sasaran.
"Saya tidak tau kalau laki-laki yang abi minta untuk dipertimbangkan sebagai kandidat calon suamiku ternyata seorang pembual, saya yakin dengan kata itu kamu sudah berhasil mengelabui banyak perempuan," mengambil satu anak panah lagi dan memfokuskan pandangan.
"Hahaa, aku suka bagaimana pemikiran seorang Anayra."
Dibalik cadarnya Anayra tersenyum remeh, melepaskan anak panahnya lalu tertunduk.
"Namun saya belum memutuskan apakah anda pemenangnya ataukah menjadi kandidat yang gugur di antara banyaknya peminang." setelah mengatakan itu, Anayra berlalu.
Kakinya berhenti melangkah saat mendengar perkataan dibelakang sana, dibalik cadarnya ia tertawa lagi. Hatinya telah membenarkan tanpa ia sadari.
"Oh ya? Padahal aku merasa, aku sudah berhasil menjadi pemenang selayaknya kamu yang memanah hatiku hari ini. Bagaimana? Benar bukan?"
Namanya Arendra Fagtaputra. Dia tergapai namun kehidupannya terlalu gelap, saking gelapnya butuh bertahun-tahun untuk menderang.
Anda mungkin suka
Gairah Citra dan Kenikmatan
Juliana Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat.
Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari.
Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.