icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Terpaksa Menikahi Tetangga

Bab 8 Part 8

Jumlah Kata:1382    |    Dirilis Pada: 14/10/2021

para saudara, tiba-tiba ada seseorang yang

anggil orang

buhku menegang. Sama sekali tak pernah terli

h menatapnya, kaget

i kaos putih dibalut dengan jaket kulit warna cokelat,

kan?" tanyanya dengan

osok yang dulu selalu bisa membuatku tertawa, tempat aku mencura

rga Ma

sebelah kananku. Aku kok jadi diapit dua cowok begini ya. Yang satu cowok batu yang super duper nyebelin p

kamu lagi apa di si

kepala yang tak gatal, bin

lurkan tangan kanannya, bermaksud untuk berjabat tangan de

ia emang udah jadi suamiku. Tapi bukan berarti dia harus bilang ke kak Arga dong. Duh, jadi ketah

u suaminya Rey, kenalkan saya Arga, dulu saya temennya Keyla

an tangan Rey, dan mer

angguk-panggilan kepalanya. Kini j

ngabarin, kamu gak pengen ngundan

, bakalan aku ngundang banyak, mulai dari semua temen kuliah, temen SMA sampai mantan-mantanku semua bakal kuundang, biar mereka tahu, kalau seoran

han yang aku impikan, Sebaliknya ini adalah m

saya kalau mau ngundang

ih! Pake fi

apa-apaan sih pake pegang-pegang tanganku dan pake

an deh, hehe." Bagus Key, bohong teruuus ngikutin laki yang kayak manusia batu. Lagaknya sekarang aku seperti

nggukkan kepala, meski kutahu sorot matanya masih

nelungkupkan kedua tangan, sebagai tanda permohonan m

gai gantinya kalian harus d

uat semua orang di lobi ini jadi menumpukan pandangannya ke arahku. Sontak aku kembali mene

ejutanku. "Iya, Key, tepatnya dua ming

n aku harus memulai hidup dengan penuh kengerian dengan manusia batu, sekara

bangunkan aku da

n ada waktu pasti kami datang kok. Maklum kami k

gak ada akhlak, bisa-bisanya ngomong kayak gitu. Kalau kak

elan. Duh, kalau liat dia begini jadi tambah

gak papa deh, kalau suaminya berhati batu seperti orang di samping kananku ini yang udah na

mana? Kok bawa koper segala?" Kak Ar

a hujan, jadinya ditunda dulu deh," j

ecek perkemb

a

, ini hotel mili

aku merendahkan apalagi meremehkan dia, bukan, tapi aku nggak nyang

jadi aku agak kaget kalau kak Arga memilih berbisnis perhotelan

amdulilla

sama orang tua. Tipe-tipe lelaki idaman banget kan? Beda sama si manusia batu itu. Ya, meskipun dia juga punya bisnis kafe sendiri

k, semoga sukses sel

i-pagi gini udah disenyumin dia berapa kali coba, mungk

reda, saya sama Key, ma

ganggu orang lagi as

apaan lagi ini, pake

kita sarapan bersama dulu di restoran h

an juga. Mungkin lain kali saja." Dih! ini orang kenapa nolak sih. Padahal kan aku

Sekalian nginep lagi di sini, nanti saya gratiskan kamar yang paling bagus dan ny

at dari apa sih, kok baik banget

ali lagi si manusia batu Rey ini kembali bersandiwara. Mau tidak mau, aku pun harus mengimbangi bakat sandiwara Rey in

aku dan Rey pun pamit. Dan di sinil

g?" tanya Rey ketus, ketika aku mau

ngapain lagi," jawa

k di belakang, kamu k

ik di mana, yang pent

i depan, saya bukan supir

a. Kepala pusing, mata masih ngantuk, belum lagi perut udah teriak-teriak keroncongan. Dari kemarin kan belum makan,

ng sabuk pengaman. Setelah di rasa siap, mo

ra. Sampai akhirnya Rey menanyakan s

pangg

em

tu siap

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka