icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Terpaksa Menikahi Tetangga

Bab 3 Part 3

Jumlah Kata:1795    |    Dirilis Pada: 27/09/2021

lagi dong, ini hari b

ekarang kita keluar yuk, Re

iska, karena tubuhku sekarang rasanya ingin limbun

*

n ... bangun

o bangun, ini ha

ante Mariska bersahut-sahutan menyebu

a untuk membuatku siuman, seperti pada waktu aku pingsan pertama tadi. Entah berapa lama aku hilang kesa

" tanya Tante Mariska. Ak

ngun." Elah, si mama, nggak bisa apa y

arap mama mengerti kode yang kuberikan, bahwa an

u rebahan, udah buruan bangun." Bener-bener deh mama nggak ada pengertiannya sama sekali,

sa rapihin make up sama tatanan rambut kamu." Ini juga tante Mariska main n

sama tante Mariska langsung membantuku bangkit dari ranjang dan menuntunku b

tatanan rambutku yang di sanggul sederhana dan tentu saja make up-ku pun turut diperbaiki

seperti mimpi. Dulu aku selalu berkhayal jika di hari pengantinku nanti aku akan mengenakan kebaya pengantin khas jawa seperti ini, namun tentu

ngalaminya saat ini. Benar-benar seperti mimpi. Si

mau membantuku untu menolak tawaran tante Mariska, mungkin

a mencariku, atau paling enggak ya ngikutin aku waktu diseret tante Mariska tadi. Padahal dia itu si ratu kepo, lah kok tumb

la, yang berhasil membuatku terperanjat dan sadar dari

cepet b

an saja neng," timpa

ruh sembari memegang lengan kanank

an berdampingan dan tentu saja mama me

gapain sih," bi

ar, K

i berada di kamar ini, tapi rasanya enggan jika harus

untuk dituntunnya, sedangkan lengan kananku masih dituntun mama. Diapit dua

ngsan m

nggu dari tadi. Kamu harus tanda tangani surat nikah," ujar tante

tempat akad. Meski diapit oleh dua orang wanita yang telah berpengalaman menikah, tetap saja diriku gugup

yang berarti tetanggaku juga. Sisanya mungkin para keluarga dan kerabat Rey. Difi melongo ketika melihatku. Mungkin dia terkejut

at ... tampan, tak seperti sebelumnya yang terlihat frustasi. Ia memakai setelan jas hitam yang

ak boleh terpesona sama pes

oba mengenyahkan pikiran-pikiran tak

epala gitu?" Ternyata ekspresiku tak

kinkan bahwa aku baik-baik sa

jadi istri Rey, kamu jangan malu-mal

mm

pembawa acara, kamu harus nurut ya, dan jangan pingsan

bener nggak ngerti si

uannya sudah datang,"

ebelah pengantin laki-lak

uai yang diinstruksikan pak penghulu tadi. Rey berdiri menyambut,

ia memghadiahuku tatapan maut. Entah apa maksudnya, mungkin penglihatannya sudah rabun kali ya? Pas

ergi menyingkir. Sebenarnya tadi aku sempat menahan lengan

a tangani buku nikah ini." Pak penghulu meny

ikku masih saja tak luput diperhatikan oleh Rey. Bukan karena aku grog

ndekatkan kembali buku nikah sert

nyetorkan fotonya ke KUA ya, biar bisa diurus. Jangan terburu-buru, nikmati saja dulu bulan madu kalian

ala. Ya masa mau mendebat pak penghulu dan memberi tah

cincin nikah. Mau tidak mau aku pun mengikuti arahan konyol itu. Kenapa kubilang konyol, ya karena pasti ukuran cincin ta

Key." Entah sejak kapan tante Marisk

kotak beludru, kemudian memasangka

n juga. Apa mungkin ukuran jarinya mantan calon pengantinnya Si

incin yang baru saja tersemat di jariku. Aku tersenyum melihat cincin ini, me

mataku, dasar

h, apaan sih mama, masa nyuruh salim sama si k

g masih saja menatapku tajam. Padahal kan aku ing

. Sesuai perintah mama tadi, aku pun salim dan mencium tangan Rey. Eh, kok

ra pun mengir

ey, tapi entah kenapa seperti ditahan oleh Rey. Hmmm ... pasti nya

ah tante Mariska, kemudian menatap Rey sambil memberi kode agar tidak m

i permintaan ibunya. Bisa copot jantungku dari tempatnya, apalagi in

u

a menciumku lama. Oh, aku baru sadar sekarang, kamera masih setia mengambil gambar

ling keras memenuhi ruangan. Dasar kaleng rombeng. Awas aja kalau gilira

kses membuat orang-orang tertawa sambil melesek. Seketika pipiku te

derhana untuk berfoto-foto bersama keluarga,

ya ke arahku. Tanganku juga terpaksa bergelayut di lengan Rey. Kalau saja bukan

masih setia memperlihatkan wajah datarnya, padahal sudah berulan

kan Rey mencari tempat duduk. Rasanya pantatku

uan kue. Nah, kebetulan aku laper, jadi langsung aja

my ... enak

bodoh lah, yang penting perutku terisi dan nggak menjerit-jerit lagi. Perut kenya

tiba.

..

ang ganggu a

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka