Skandal Ivana
V
a selain jas. Aku memilih untuk mengenakan kemeja hitam tanpa lengan dengan kerah tinggi yang diikat dengan pita di leher. Rok high waisted warna krem yang ku kenakan pas denga
isematkan menjauh dari wajahku. Aku menjaga riasan yang minimalis, hanya dengan mas
duduk di sofa sambil menonton TV. Dia telah banyak pulih selama beberapa minggu terakhir, tetapi dia m
" dia bertanya, menekan je
am berapa pulang, tetapi jika kamu butuh aku, aku membawa ponsel." Ka
diri." gerutunya, mengambil
kkan bahwa sejauh ini dia telah melakukan peke
ini." Katanya dengan santai saat dia
?" Aku
lepon dan mengajakku kelua
, Dini terlibat di dalamnya. "Kamu masih memiliki memar sejak terakhir kali kamu pergi denganny
pa yang terjadi semuanya tam
tahu betul tidak ada guna berdebat dengannya tentang hubungannya dengan Dini. A
emasukkan tangannya ke dalam kantong C
nggukan sebagai balasannya sebelum keluar dar
tika aku melihat dia sedang menelepon. Aku tidak tahu apa yang ada dipikiranku untuk setuju d
" katanya, memb
agar aku duduk di salah satu dari dua kursi bersandara
emanggilku Sesil, atau nama itu yang aku katakan pada diriku sendiri. Tapi sekali lagi, itu lebih baik daripada nama panggilan yang diberik
emakai sepatu hak enam inci ku dan dia akan tetap menjulang tinggi di atas ku. Tubuhnya ramping, dengan jumlah otot-otot yang kekar. Rambut pirangnya yang gelap tumbuh di bagian atas dan sedikit lebih pendek di ba
n bibirnya penuh dan dikelilingi oleh bayangan jam
uku cerita neraka. Sejauh yang aku tahu, dia
nita di Kota ini tahu siapa dia. Aku bersumpah setiap orang berambut pirang, berambut merah, dan berambut cokelat tahu persis siapa
meja. Aku duduk sedikit lebih tinggi, aku menyempitkan mata dan melihat saat dia berjalan mengelilingi
akan mengatakan sesuatu yang lain. "Dan kita perlu membahas soal gaji ku." Kataku, membuka
idak bisa menahan senyum yang terbentuk d
k berpikir aku akan bekerja untukmu secara g
kan mulai dengan mu di a
da. Aku menghasilkan lima juta sebulan, dengan dua minggu dibayar untuk hari libur." Kataku, mem
a menggeram, membuat bagia
tidak masalah sekarang, jadi karena aku baru memulai kerja di sini, aku akan meminta gaji empa
id
ya
gkan kepalanya ke belakang dan melihat ke arah langi
mendapatkan asisten terbaik y
idak tersenyum melihat kesuraman di w
kepalanya. "Baik, tapi harus kamu siap sedia. Itu berarti dua puluh emp
Aku menyeringai lalu bertanya-tanya meng
ga aku melawan keinginan untuk menggeliat di kursiku. "Baik
gin aku lakukan hari ini?" Aku bertanya seraya melihat sekeliling kantornya, memperhatikan semua barang
gelap dan dua gelas ada di atasnya. Sofa kulit di belakangku dengan meja bewarna kopi kayu bulat bergaya pedesaan
u pribadi dalam ruang tersebut. Tidak ada satu pun foto keluarga atau te
akku sejak bertemu Rey. Dia memintaku untuk memindahkan barang-barang hanya untuk melihat apa yang ak