Lusted After You
uis, M
Kim, aku tak akan mau repot-repot melakukan perjalanan jauh hanya untuk mengambilkan berkas sialan miliknya ini. Terk
ia akan segera menjawabnya agar kejadian-yang-tak-ingin-a
sudah datang?" ujar
katakan ke mana
padamu." Dari nadanya berbicara, aku paham betul
ingat bahwa kau adalah sa
erakhir sebelum dia menutup panggilannya secara sepiha
ri keberhasilannya mengalir juga padaku. Kim adalah seorang reporter yang selalu menjadi berlian di tempatnya bekerja. Dan sa
m:
is at The Arch. 315 C
alu mulai menjalankan kendaraannya. Dalam hati aku bertanya-tanya berita
edikit terganggu. Aku sontak mencari sumber suara dan menemukan dua mobil
u pelan. "Apa
i," sahut si sopir yng sepe
opir yang sepertinya berpikiran bahwa aku adalah orang yang tidak mengetah
. Sungguh, ini adalah salah satu hotel termewah yang pernah kudatangi. Pemandangan y
dengan tenang, sambil sesekali melihat objek-objek yang m
hanya perasaanku atau memang lift yang kunaiki terasa lama bergeraknya. Mereka masih saja melakukan kegiatannya, membuatku sengaja berdehem agak keras. Aku
dengan kehadiranku atau karena kehabisan napas aku tidak tahu
engan nada mengejek
Dengan gerakan cepat, pria itu juga melepas mantel hitamnya, menyisakan kaos putih polos yang melekat pas di ba
l, siapa dia dan apa maunya? Ia mengangkat tangan kirinya, seakan menutupi wajah kami. Ak
nya yang terangkat. Beberapa saat kemudian, ia berhenti memagut bibirku, tapi masih terdiam di tempatnya. Matanya terbuka dan
nk y
l hitamnya dan berlari ke arah yang sama dengan arah datangnya
ya menyadari bahwa dua remaja yang tadi di lift mena
i. Sialan, tidak ada yang lebih menyebalkn k
dia? Apa yang dia inginkan? Mengapa menciumku? Dan... mengapa ciuman
hkan tak mengatakan apa pun padaku da
n terimakasih," sindirku lalu
banyak waktu saat ini. Kumohon..." ujarnya
iklah. Ada y
. Kau bisa beristirahat di sini atau berjalan-jalan di luar. Pass
da sesuatu
. Ia menyipitkan mat
akai par