Mencintai ayah angkat ku
nyinari disela sela jendela kamar gadis cantik itu. Ia begitu tertidur nyenyak di kasur empuknya, ya
karena pemilik nya masih saja tertidur meme
a dengan motif tembus pandang berwarna hitam yang memperlihatkan tubu
dam berdiri tepat di depan pintu kamar sambil men
gnya di sisi samping kasur milik wanita itu. Ia memandangi Hana sambil m
dengan gerakan lembut penuh cinta. Hana yang masih memejamkan matany
dengar dari mulut Hana, ia p
pria yang begitu ia cintai. Ia melebarkan senyuman itu
sih berada di pipinya. Mengecup tangan kekar itu penuh sayang. Ia kemu
baby?" tanya Adam dengan
ng ajarin aku" ucap Hana
" seru Adam sambil memberikan dua sera
an di cium." jerit Hana pelan
umaach." sahut Adam yang masih sibuk menciumi pipi Hana,
nggunakan kedua bibirnya hingga mening
pus pagi ini, nanti teman Hana bisa lihat, Dady." Hana
Tapi Adam tidak juga mengangkat kepalanya dari leher itu. Ia
ta Hana sudah
alu mengangkat kepalanya sebentar, lalu menyingkirkan selimut yang masih me
lapar melihat baju transparan yang dipakai Hana. Terlihat s
ng." ujar Adam dengan tatapan me
nya. Ia sudah tebak jika Daddy nya sudah menaiki kasur s
akan ke kampus." sahut Adam yang sudah menurunka
i aku terlambat ke kampus."
ul delapan nanti, karena ia
" ucap Adam lalu memberikan rema
*nd*sah lagi sambil m
m tersenyum puas melihat H
lanya didepan satu melon itu,
engar lagi, ia menekan kepala Ad
han lagi dady." Hana
anya keatas melihat wajah Ha
atas tepat di wajah Hana. Ia memberikan s
kita mulai bab
ring di samping Hana dengan satu lengannya ia letakkan dibelakang ke
aktivitas itu dengan p
at Daddy" racau Hana ses
dan Hana memang tidak ingin melakukan penyatuan secara langsung. Mereka ingin m
ga s
an tepat. Dan sudah pasti Hana akan
ki ruang makan. Sementara Adam hanya senyum memandangi
ni." ucap Adam menatap Hana yang baru saja dudu
an Hana untuk ke kampus setela
pat waktu kan." ucap Hana sambil meraih satu gelas
sayang, kalau kamu l
rat merah di-sana. "Ih Daddy ..."
melihat kelakuan anaknya. Le
ih sendok di atas piring, lalu menyua
itu, perlahan rasa kesalnya tadi hila
, lalu menyendok kan lagi ke mulut Adam. Mereka
gan berbagai macam reaksi. Ada yang menatap iri keduanya dan ada jug
ama hubungan mereka?" Bis
r Tuan Adam?. Seketika