Bidadari Tak Bersayap
napas pelan. Pemuda itu menatap adiknya sekilas s
a Mas jemput kamu
terlalu malas berdebat dengan Kakaknya saa
ung pu
bali seraya mengan
k saat melihat sebuah undangan terselip di antara
uat Aiza terdiam seray
Aiza, berusaha mencegah Haydar membahas apap
dateng ke sana,"
tol
Haydar akhirnya mengalah. "Kita bicarain ini di rumah, dan kamu ngga bo
tolong, aku butuh waktu buat sendiri,
agi-lagi menghela napas. Aiza benar, yang
engalihkan pandangan pada Ale dan mencium gadis
a di samping ranjang Ale. Perempuan itu menggengg
an bangun sih, nyen
ir empat bulan ini dia seakan kehabisan kata-kata saat memasuki ruangan
sanya begitu sesak hingga dia merasa kesulitan bernapas. Putrinya masih tidu
ngga izinin. Jadi dia bilang kesininya be
pasti akan sangat kegirangan saat mendengar Arza akan datang menjenguknya. Dulu Arza dan Ale memang cukup dekat,
pendeteksi jantunglah yang
Seberusaha apapun, dia tak akan pernah bisa menahan air matanya.
denger suara cerewetnya Ale, lihat Al
ik
g terasa begitu sesak, sesak itu semakin bertambah saat mengingat jika usaha yang mereka lakukan untuk menyembuhkan Ale tak terlalu memberikan efek.
ngapain seka
lepasin Abi, Um
bisa melewati semua ini dengan mudah. Tapi, nyatanya semua tak semudah bayangannya. Rasanya di
iz
mpuan itu mengangkat kepala menatap Abyaz yang kini menatapnya dengan khawatir. Enta
ari jika Aiza baru saja menangis, terlihat d
lengkan kepalanya. "A
endengar jawaban Aiza.
iat menjawab sama sekali. Dia yakin Abyaz pasti
Nakiya. Bundanya itu sedari tadi diam saja membuat Rayhan maupun Inara b
amu sama Inara aja ya," kata w
bersuara berusaha membuju
kalau Bunda sampai sakit, acaranya udah deket
yhan yang nampaknya setuju d
semangat, bahkan ayahnya juga begitu, padahal hari pernikahannya sudah semakin dekat, ta
epergiannya bingung. Ini kedua kalinya Nakiya meninggalkan mereka tanpa alsan yang jelas. Pada
ng akan di sebar, dia melihat ada undangan untuk Aiza, tapi saat itu dia sudah memisahkannya agar undangan tersebut tidak diberi
hubung. Wanita itu menggigit bibir bawah
merasa bingung saat Nakiya
n date
engepalkan tangannya menahan luapan emosi dalam dadanya. Ternyata Naki
jar Aiza berusaha menyembuny
rtanya-tanya kenapa Tuhan menguji mereka dengan begitu dasyatnya seperti ini. Dia tak bisa membayangkan ba
ujar Nakiya di s
pai ke kamu, dan harusnya perni